
PAGATAN, KALSMART.info — Warga Desa Api-Api, Kecamatan Kusan Tengah, dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengapung di Sungai H. Sawedi, perbatasan RT 2 dan RT 3, pada Jumat malam (11/7/2024) sekitar pukul 20.00 WITA. Sungai kecil ini merupakan cabang yang terkoneksi langsung ke Sungai Kusan.
Menurut Kepala Desa Api-Api, Khusnul, warga yang pertama kali melihat mayat tidak berani mendekat karena terlihat seekor buaya berada tepat di samping jasad yang perlahan hanyut mengikuti arus.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh ketegangan. Kapolsek Kusan Hilir IPTU Badruddin memimpin langsung evakuasi di lapangan, didampingi anggota Polsek, tim BPBD Tanah Bumbu, personel Airud Polda Kalsel dari Pos Muara Pagatan, Koramil Kusan Hilir, Damkar, relawan serta masyarakat dari Desa Api-Api dan Muara Pagatan.

“Evakuasi memang cukup sulit. Selain karena buaya masih terlihat di dekat mayat, petugas juga sempat kekurangan kantong jenazah yang sesuai ukuran tubuh korban. Untuk sementara, mayat diikat agar tidak hanyut sambil menunggu peralatan lengkap,” ujar IPTU Badruddin kepada KalimantanSmart.Info yang berada langsung di lokasi kejadian.
Plt. Sekretaris BPBD Tanah Bumbu, Muhammad Faisal, yang turut memantau langsung proses di lapangan, menjelaskan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dikerahkan malam itu terdiri dari Abdul Halim, Ahmadi, Gusti Syamsir, Muhammad Ramadhan, dan M. Hasan sebagai pengemudi armada.
Saat tim mendekati lokasi, bau menyengat mulai tercium kuat di sekitar perahu karet. Dugaan sementara, jasad tersebut telah berada di sungai selama sekitar dua hari, mengingat kondisi tubuh yang mulai membengkak dan membusuk. Meski demikian, proses evakuasi tetap dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian karena faktor keamanan dan kondisi medan.

Penerangan yang terbatas dan medan berlumpur membuat evakuasi tidak mudah. Cahaya hanya bersumber dari senter kepala, sorot lampu perahu, dan beberapa kendaraan di sekitar lokasi. Dalam suasana gelap dan penuh waspada, petugas bersarung tangan karet dan rompi pelampung terlihat saling bahu membahu mengangkat jasad korban dari perahu karet berwarna merah bertuliskan “BPBD Kabupaten Tanah Bumbu”.
Tubuh korban tampak terbujur dalam kantong jenazah oranye, sebagian kaki masih terlihat menjulur saat pertama kali diangkat ke tepi sungai. Lumpur menempel di kaki para petugas dan relawan, yang tetap sigap meski harus berjuang di medan licin dan curam. Salah satu momen terekam saat perahu didorong dari air yang mulai surut ke tepian, dibantu warga dan anggota TNI (Koramil Kusan Hilir) yang tampak ikut mengangkat sisi perahu.
Setelah berhasil dibawa ke darat, jenazah dipindahkan secara hati-hati ke atas terpal besar, lalu dievakuasi menggunakan perahu karet menyusuri sungai menuju Pelabuhan Pal Gosong, Muara Pagatan. Namun tantangan kembali muncul saat perahu tidak dapat bersandar langsung akibat kondisi air yang surut. Proses pemindahan ke darat pun harus dilakukan secara perlahan dan ekstra hati-hati.

Sekitar pukul 11.30 WITA, jenazah berhasil dinaikkan ke mobil jenazah yang telah disiapkan, kemudian dibawa ke RS Husada Sepunggur untuk proses identifikasi dan otopsi, dengan pengawalan dari kepolisian.
“Malam ini semua bekerja sama—dari kepolisian, BPBD, Airud, Koramil Kusan Hilir, petugas puskesmas, Damkar, Kepala Desa dan masyarakat. Semua bahu membahu walau dalam kondisi gelap, berlumpur, dan penuh risiko karena adanya buaya,” kata Faisal kepada KalimantanSmart.Info.

Hingga berita ini diterbitkan, identitas jenazah belum dapat dipastikan. Pihak berwenang masih menunggu hasil pemeriksaan medis serta laporan dari masyarakat yang mungkin kehilangan anggota keluarga.
Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.