Tanah Bumbu – Setiap pagi, SPBU Km. 8 Jalan Pelajau tak pernah benar-benar sepi. Deretan motor dan mobil mengisi antrian dengan tertib, sebagian besar adalah warga lokal yang bersiap menjalani aktivitas harian mereka.
Anto, seorang buruh bangunan yang tiap hari melintas dari arah Simpang Empat, rutin mengisi Pertalite di SPBU ini. “Di tempat lain kadang susah cari Pertalite, tapi di sini jarang banget kosong. Makanya saya pilih isi di sini terus,” katanya sembari mengelap helmnya.
SPBU ini memang terbilang baru — beroperasi sekitar dua tahun lalu — namun sudah mendapat tempat di hati masyarakat. Lokasinya strategis, dekat permukiman dan jalur usaha. Tapi yang lebih penting bagi warga, pelayanan dan kejujurannya dirasakan nyata.
“Saya senang isi Pertalite di sini karena takarannya pas. Saya bisa bandingkan dengan tempat lain, ini lebih meyakinkan,” tutur warga pengendara mobil.
Kesan ramah juga terasa dari para petugas yang melayani. Mereka tak hanya bekerja cepat, tapi juga menyapa warga dengan senyum. Ada hubungan yang terjalin — sederhana, tapi berarti — antara pengisi dan pengendara.
Bagi warga sekitar, SPBU Km. 8 bukan hanya tempat mengisi Pertalite. Ia adalah bagian dari rutinitas harian, tempat singgah yang selalu siap membantu mereka melanjutkan perjalanan hidup. Dan di balik aliran bahan bakar itu, ada kepercayaan yang terus terjaga.