Next Post

Menguak Kebangkitan Jokowi: Pertarungan Politik dan Ambisi Mendominasi Pilpres 2024

Sumber : Bossman Mardigu Channel

Dalam video terbaru di channel YouTube-nya yang memiliki 1,89 juta pengikut, Bossman Mardigu mengungkapkan empati yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi tantangan politik yang semakin ketat. Mardigu mengawali pernyataannya dengan ungkapan, “I feel you, Pak Jokowi,” menggambarkan kesedihan dan kemarahan Jokowi yang merasa direndahkan oleh pemimpin PDIP.

Mardigu mencatat betapa memalukannya bagi Jokowi ketika ia harus duduk di kursi kecil di depan meja besar Ibu Mega. Posisi tersebut, menurutnya, memberikan kesan bahwa Jokowi dipandang sepele dan tidak berdaya, seperti “anak SD yang dipanggil guru BP karena nakal,” lalu diabadikan dalam video oleh Ketua DPR yang disebar luas. Hal ini memperlihatkan Jokowi dalam posisi yang tidak menguntungkan dan menciptakan citra bahwa ia tidak memiliki kekuatan di hadapan Megawati.

Ketika membahas Pilpres 2024-2029, Mardigu mengungkapkan keyakinan Jokowi untuk melangsungkan pemilihan dengan mudah, di mana ia berharap dapat mencalonkan Prabowo sebagai Presiden dan Ganjar sebagai Wakil Presiden. Ia menyebutkan bahwa Jokowi telah memberikan sinyal untuk memilih Ganjar, yang rambutnya putih melambangkan kepemimpinan. Namun, PDIP tidak mengizinkan Jokowi untuk mengatur partai, sehingga mencalonkan Ganjar sebagai calon presiden dari PDIP.

“Betapa terpaksanya Pak Jokowi menerima pencalonan Pak Ganjar tersebut,” tambah Mardigu, mengindikasikan kekesalan Jokowi terhadap keputusan ini, yang malah memecah kekuatan yang ada dan memberi peluang bagi Anies Baswedan untuk unggul. Menurutnya, Anies merupakan ancaman bagi kekuasaan Istana, dan kepanikan itu memuncak hingga perlu dibuat jalur khusus untuk memasangkan Prabowo dengan Gibran.

Dengan optimisme, Mardigu menggarisbawahi bahwa Pilpres harus dimenangkan dengan cara “asal bukan Anis dan asal bukan Ganjar.” Dia juga mengingatkan bahwa PDIP menggunakan taktik menyerang secara personal terhadap Jokowi, yang semakin membuatnya merasa tertekan dan direndahkan.

Dalam konteks Pilkada, Mardigu menyerukan agar tidak ada peluang bagi PDIP untuk memenangkan wilayah di seluruh Indonesia. “Harus sapu bersih. Kim yang menang,” tegasnya, merujuk pada Koalisi Indonesia Maju yang harus menjadi kekuatan politik dominan. Dia menekankan bahwa semua langkah ini dilakukan demi memastikan Anies dan PDIP tidak lagi berkuasa.

Mardigu melanjutkan bahwa Kim perlu menggabungkan partai-partai seperti NasDem, PKS, dan PKB, serta meninggalkan PDIP. Ia berharap koalisi tersebut mampu menguasai lebih dari 95% wilayah Indonesia dan menjadi satu kekuatan politik yang solid.

Dia menggarisbawahi pentingnya tidak meremehkan kekuatan Jokowi, menandaskan bahwa “jangan pernah rendahkan kekuatan marahnya Pak Jokowi.” Menurutnya, meski demokrasi tetap ada, PDIP tidak akan memiliki peluang untuk berkuasa dalam puluhan hingga ratusan tahun ke depan.

Akhirnya, Mardigu menutup pernyataan dengan harapan akan perubahan yang signifikan di panggung politik Indonesia dan menegaskan, “I feel you Pak Jokowi. Peace.”

Untuk menyaksikan video lengkapnya yang berjudul “I feel you Pak Jokowi!!! Saya mengerti kenapa anda sangat inginkan golkar!!!”, kunjungi Bossman Mardigu Channel.

Artikel ini ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui kalimantansmart.info.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page