Djoko Arye Prasetyo, Humas Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), tiba di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Jumat (28/06) pagi untuk meninjau lokasi kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah, termasuk beberapa rumah nelayan. Kunjungan ini dilakukan atas perintah langsung dari Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana yang berdampak signifikan pada komunitas nelayan setempat.
Kebakaran hebat yang terjadi pada Kamis malam di Kelurahan Tungkaran, Kecamatan Simpang, dimulai sekitar pukul 18.40 WITA dan berlangsung hingga pukul 20.45 WITA. Kebakaran ini menghanguskan rumah-rumah milik nelayan seperti Bona (45), Kasim (54), dan Jamaludin (61), yang baru saja kembali dari melaut dan mendapati rumah mereka tinggal arang.
Djoko berangkat dengan penerbangan pertama dari Jakarta dan tiba di Tanah Bumbu sekitar pukul 13.30 WITA. Ia disambut oleh tiga orang dari Dinas Perikanan Tanah Bumbu: Zulkarnain (Sekdin), Muhammad Riswan (Kabid Perikanan Tangkap), dan Masdiaty (Fungsional P3T). Dengan menggunakan 2 mobil Hilux berplat DA 8160 ZM warna Biru Navy dan DA 753 Z Silver, Tim ini segera membawa Djoko ke lokasi kebakaran untuk melakukan peninjauan dan profiling dampak kebakaran terhadap kehidupan nelayan.
Muhammad Riswan, yang akrab dipanggil Riswan, mendampingi Djoko selama di lokasi dan menceritakan betapa sedihnya melihat kondisi nelayan yang kehilangan rumah. “Nelayan yang baru pulang melaut mendapati rumahnya sudah tinggal arang. Mereka tidak tahu harus berbuat apa,” ungkapnya. Djoko juga melakukan wawancara dengan Kasim dan Jamaludin serta mengambil dokumentasi sebagai bahan laporan.
Selama peninjauan, Djoko terkesan dengan langkah cepat masyarakat Tanah Bumbu yang begitu solid membantu para korban. Bantuan makanan, penggalangan dana, serta distribusi logistik dari pihak swasta menunjukkan rasa peduli dan kekeluargaan yang erat di masyarakat setempat. Djoko memuji solidaritas ini dan berharap hal tersebut bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya.
Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan 2024: Meningkatkan Produktivitas Perikanan Tanah Bumbu
Setelah empat jam di lokasi kebakaran, Djoko dan tim kembali ke hotel untuk menyusun laporan hasil peninjauan. Laporan ini akan disampaikan langsung kepada Dirjen Perikanan Tangkap di Jakarta sebagai bahan rapat pimpinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Pembuatan laporan ini sangat penting karena sudah ditunggu sebagai bahan rapat pimpinan,” kata Djoko.
Riswan menambahkan, “Kami dari Dinas Perikanan khususnya bidang perikanan tangkap menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KKP yang bergerak cepat menugaskan Humas DJPT KKP langsung ke lapangan. Ini merupakan bentuk atensi yang luar biasa dari KKP, dan kami berharap hasil profiling ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan-kebijakan taktis dalam pemulihan perekonomian nelayan pasca kejadian.”
Pada hari Sabtu, Djoko kembali ke Jakarta dengan penerbangan dari Bandara Bersujud, Simpang Empat. Riswan, yang mengantar Djoko ke bandara, merasa terkesan dengan dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh tim KKP dalam menanggapi bencana ini. “Ini menunjukkan betapa pentingnya respons cepat dan perhatian penuh terhadap bencana yang menimpa masyarakat, khususnya nelayan,” ungkap Riswan.
Kebakaran ini membawa duka bagi banyak orang, namun semangat gotong royong dan solidaritas yang ditunjukkan oleh masyarakat dan pemerintah memberikan harapan baru bagi para korban untuk bangkit kembali. Kebersamaan dalam menghadapi bencana ini mengajarkan kita pentingnya kepedulian dan kerja sama dalam membangun kembali kehidupan yang lebih baik.
Bahwa kekuatan komunitas dan respons cepat pemerintah dapat membantu meringankan beban bencana, serta memberikan harapan baru bagi mereka yang terdampak. Solidaritas dan kepedulian adalah kunci untuk menghadapi setiap tantangan yang datang.
Kalimantan Smart Info – Jendela Informasi Nusantara (Om Anwar)
