Tanah Bumbu -Tahukah anda apa itu TPS 3R? Fasilitas pengelolaan sampah TPS 3R merupakan singkatan dari tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle. Berbeda dengan TPA sebagai tempat akhir dari perjalanan sampah, di TPS 3R sampah diolah terlebih dahulu dengan prinsip 3R.
Seiring dengan bertambahnya penduduk dan gaya hidup masyarakat maka secara tidak langsung menyebabkan peningkatan kuantitas sampah di lingkungan sekitar, terutama sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Untuk itu diperlukan upaya pengurangan sampah melalui pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah dengan prinsip 3R ( Reduce, Reuse dan Recycle) atau lebih dikenal dengan TPS 3R.
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSL 3B) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu baru-baru ini mengadakan kegiatan pembinaan kepada pengelola TPS 3R di lima titik di tiga kecamatan.
Kegiatan dipimpin langsung Indah Maya Suryanti, ST Kabid PSL 3B, didampingi Sukmaraga A,Md S.AP Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Muda Bidang PSL 3B dan sejumlah staff PSL 3B dan UPT Persampahan pada hari rabu (24/04) dan jumat (26/04).
“Rabu kemaren di TPS 3R Rejo Asri Desa Wonorejo, TPS 3R Sido Mukti Desa Karang Sari Kecamatan Kusan hulu dan TPS 3R Kepayang Bersih Desa Teluk Kepayang Kec. Teluk Kepayang, dilanjut di Jumat di TPS 3R Bulu Rejo Desa Bulurejo dan TPS 3R Langgeng Makmur Desa Sukadamai Kecamatan Mantewe” kata Indah
“Pembinaan secara umum untuk memonitoring juga kegiatan di area tersebut, serta mendorong peran desa untuk membersamai keberlangsungan pengelolaan sampah di TPS 3R” tambah Indah.
Indah menjelaskan bahwa keberadaan peran desa yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah daerah untuk mengedukasi warganya berkenaan dengan peningkatan kesadaran dalam hal penanganan sampah, yakni dengan menjadi nasabah layanan persampahan oleh kelompok TPS 3R.
Dan dalam hal pengurangan sampah, mendorong peran warga untuk dapat memilah sampah organik dan non organik dari sumbernya, sehingga hal ini sekaligus dapat mempermudah kinerja pengelola untuk melakukan pengolahan sampah di TPS 3R, seperti melakukan pemilahan aneka jenis sampah anorganik bernilai ekonomis seperti botol dan gelas plastik, kertas, kardus, kaleng dll, sedangkan sampah organik diolah menjadi kompos.
“Kami berharap kegiatan pengelolaan sampah di suatu desa dapat lebih terkoordinir dengan baik dari kegiatan penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sumbernya) dan kegiatan pengurangan sampah dengan prinsip 3R yg dikelola oleh kelompok pengelola sampah TPS 3R dengan pendampingan dari pihak desa” Ujar Indah.
“mereka dari masyarakat desa yang dibina oleh pemerintah desa setempat, sementara peran kami kalau mereka kesulitan penjualan sampah terpilah bisa di beli oleh Bank Sampah Induk. Kami juga menyiapkan anggaran dana stimulan buat pengelola selama 6 bulan bagi TPS 3R yang baru dibangun, tapi dibayarkan setelah mereka dievaluasi kegiatannya, khususnya keaktifan kegiatan mereka” kata Sukmaraga
“Sebetulnya masih ada 2 lokasi lagi yang dibangunkan tahun tadi, di Desa Tegal Sari dan Al Kautsar Kec.Satui, cuman kami belum sempat kesana, mungkin minggu depan” Tambah Sukmaraga.
Menurut Indah, melalui kegiatan pembinaan pengelola TPS 3R diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi produk yang bernilai ekonomis, sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.
“Dalam hal penjualan sampah anorganik, biasanya mereka mempunyai pasar tersendiri. Namun Jika kesulitan pasar, Bank Sampah Induk (BSI) bang Julpikar’s DLH -UPTD pengelolaan sampah bisa menjemput dan membeli sampah terpilah tersebut, sehingga pada akhirnya diharapkan pengelolaan sampah selain bisa menekan laju volume sampah yang masuk ke TPA, juga menjadi sirkular ekonomi bagi warga sekitar” pungkasnya.
(Kalimantansmart.info/Om_Anwar)
