Next Post

BBI Pulau Salak Jadi Pusat Pengembangan Udang Galah Berkualitas

Hatchery udang galah, Balai Benih Ikan di Desa Pulau Salak

Tanah Bumbu, KalimantanSmart.INFO – Sebagai tulang punggung pengembangan perikanan budidaya di Tanah Bumbu, Balai Benih Ikan (BBI) Pulau Salak terus menunjukkan komitmennya dalaqm menghasilkan benih unggul, khususnya udang galah. Kepala BBI Pulau Salak, Fajarunun, menegaskan bahwa dengan fasilitas yang telah dibangun dan sistem kerja yang tertata, hatchery ini menjadi pusat penting bagi keberlanjutan budidaya udang galah di daerah tersebut.

“Hatchery udang galah kami memiliki gedung utama berukuran 10 x 47 meter yang telah dibangun sejak tahun 2006. Di sini, proses produksi benih berlangsung mulai dari pemeliharaan induk hingga distribusi larva ke pembudidaya,” ungkap Fajarunun pada hari Senin, 3 Februari 2025.

Hatchery ini tidak hanya memiliki kapasitas besar tetapi juga dilengkapi dengan sistem pendukung yang lengkap. Fajarunun menjelaskan lebih lanjut tentang ukuran bak yang ada di dalam hatchery untuk memaksimalkan setiap tahapan produksi:

  • Bak Larva: 10 bak, masing-masing berukuran 1 x 4 meter, digunakan untuk tahap awal pembesaran udang galah.
  • Bak Induk: 4 bak, masing-masing berukuran 2 x 4 meter, digunakan untuk pemeliharaan induk udang galah guna menjaga kualitas genetika dan produktivitas pemijahan.
  • Bak Treatment Air: 1 bak berukuran 2 x 4 meter, digunakan untuk pengolahan air agar tetap memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan.
  • Bak Pengendapan Air Tawar: 2 bak, masing-masing berukuran 3 x 4 meter, berfungsi untuk pengendapan air tawar yang digunakan dalam proses produksi.
  • Bak Pengendapan Air Laut: 1 bak berukuran 3 x 4 meter, digunakan untuk pengendapan air laut yang memastikan kestabilan kualitas air yang digunakan.
Kegiatan Pengawasan Hatchery udang galah, Balai Benih Ikan di Desa Pulau Salak

Selain itu, hatchery ini dibangun dengan dinding batako setinggi 1,5 meter, sementara bagian atasnya dilengkapi dengan Go Green yang menyerupai gelombang atap yang dipasang berdiri. Ini memberikan sirkulasi udara yang baik dan mendukung efisiensi energi dalam proses produksi.

Fajarunun juga menjelaskan, “Pengawasan di hatchery ini dilakukan secara ketat oleh Muntalib sebagai koordinator, dengan didukung oleh empat tenaga teknis yang terlibat langsung dalam seluruh tahapan produksi benih.”

Lebih lanjut, Fajarunun mengungkapkan bahwa induk udang galah yang dipijahkan di hatchery ini berasal dari Balai Riset Pemuliaan Ikan Sukamandi milik Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa benih yang dihasilkan berkualitas tinggi dan memenuhi syarat sebagai benih unggul.

Fajarunun kemudian merinci proses pemeliharaan udang galah yang dilakukan secara sistematis di hatchery ini:

  1. Pemilihan Indukan: Pemilihan indukan dengan induk yang matang gonad, memastikan kualitas larva yang dihasilkan.
  2. Penetasan: Setelah mendapatkan indukan yang matang gonad, indukan ditempatkan di dalam bak terpisah untuk melakukan penetasan selama 24 jam.
  3. Pemindahan Larva: Setelah menetas, larva dipanen dan dipindahkan ke bak pembesaran larva.
  4. Pakan Alami: Larva diberikan pakan alami berupa artemia dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.
  5. Pakan Buatan (E-caster): Setelah berumur 15 hari, larva diberikan pakan buatan berupa E-caster hingga berumur 30 hari.
  6. Pakan Pabrik: Setelah berumur 30 hari, udang diberi pakan buatan pabrik dengan ukuran O.
  7. Pemasaran: Setelah berumur 30 hari, udang galah sudah siap dipasarkan.

Pemasaran udang galah dari BBI Pulau Salak mencakup berbagai daerah di Kalimantan, antara lain:

  • Kalimantan Timur (Paser, Samarinda, Balikpapan, Grogot)
  • Kalimantan Selatan (Banjarbaru, Banjarmasin, Pelaihari, Martapura, Tanah Bumbu, Kabupaten Banjar)
  • Kalimantan Tengah (Kuala Kapuas)
  • Kalimantan Utara
Bak Hatchery udang galah, Balai Benih Ikan di Desa Pulau Salak

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, H. Akhmad Rozain, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong peremajaan hatchery udang galah tersebut melalui pengusulan rehabilitasi maupun pembangunan fasilitas pendukung Balai Benih Ikan yang ada di Desa Pulau Salak.

Dengan dukungan teknologi serta manajemen yang terencana, hatchery ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak utama dalam ekosistem perikanan budidaya di Tanah Bumbu.

Berita ini ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui KalimantanSmart.Info.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News