
Pagatan, Tanah Bumbu – Memasuki hari kelima bulan suci Ramadan, Masjid Besar Al Jami Pagatan kembali menggelar ceramah subuh yang diisi oleh Ustaz Abbas Maulid, Rabu (5/3/2024). Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Mengawali tausiyahnya, Ustaz Abbas mengajak jamaah untuk bersyukur atas nikmat umur, kesehatan, serta kesempatan menjalankan ibadah puasa.
“Bapak-bapak, ibu-ibu, jamaah salat subuh yang dimuliakan oleh Allah SWT, marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberi kita hidayah, inayah, serta kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadan ini. Hikmah terbesar dari ibadah puasa adalah agar kita menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah SWT,” ujar Ustaz Abbas.
Dalam ceramahnya, beliau mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an tentang kewajiban berpuasa:
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Beliau menjelaskan bahwa perintah puasa hanya ditujukan kepada orang-orang beriman. Oleh karena itu, jika masih ada yang tidak menjalankan puasa tanpa alasan syar’i, maka keimanan mereka perlu dipertanyakan.
Menjalankan Puasa dengan Kesadaran Penuh
Ustaz Abbas juga menyoroti pentingnya memahami makna puasa, yang bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang membatalkan pahala puasa, seperti perkataan kotor, amarah, dan perbuatan maksiat.
“Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang bisa merusak ibadah. Nabi Muhammad SAW bersabda,” ujar beliau, seraya membacakan hadis:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh pada puasanya meskipun ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)

Jangan Meninggalkan Sholat
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Abbas juga mengingatkan bahwa menjalankan puasa tidak bisa dipisahkan dari kewajiban salat.
“Banyak orang yang semangat berpuasa, tapi lalai dalam sholat. Padahal, puasa tidak bisa menggugurkan kewajiban sholat. Jika seseorang berpuasa tetapi meninggalkan sholat, maka puasanya tidak akan menutupi dosanya,” tegasnya.
Hukum Imsak dan Waktu Berbuka
Terkait waktu imsak, Ustaz Abbas menjelaskan bahwa secara bahasa, imsak berarti menahan diri. Namun, dalam konteks Ramadan, imsak sering diartikan sebagai waktu persiapan sebelum masuknya waktu subuh.
“Banyak yang mengira bahwa setelah imsak sudah tidak boleh makan dan minum. Padahal, masih boleh hingga adzan subuh dikumandangkan. Namun, demi kehati-hatian, kita dianjurkan untuk berhenti makan beberapa menit sebelum waktu subuh tiba,” jelasnya.
Adapun berbuka puasa, Ustaz Abbas mengingatkan bahwa menyegerakan berbuka adalah sunnah yang dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan tetap berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari & Muslim)
Ceramah subuh yang berlangsung sekitar satu jam tersebut diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa di sisa hari-hari Ramadan.
KalimantanSmart.INFO – Om Anwar