
Tanah Bumbu, Kalimantansmart.info – Asdin Bakri (54), pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, ditemukan terlantar di Pelabuhan Samudera, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, pada 09 Januari 2025. Ia terdampar setelah menjadi korban pembegalan dalam perjalanan pulangnya dari Malaysia.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tanah Bumbu, Maulidah, menjelaskan bahwa Asdin ditemukan oleh pihak pelabuhan dalam kondisi basah kuyup, lemah, dan mengalami luka parah di kakinya. “Yang bersangkutan hendak pulang ke Makassar setelah bekerja di Malaysia. Namun, di perjalanan ia dibegal hingga kehilangan semua barang bawaannya,” ujar Maulidah.

Menurut Maulidah, Asdin dibawa ke RSUD Tanah Bumbu oleh orang yang menemukannya di pelabuhan. RSUD kemudian memberikan perawatan intensif hingga kondisinya membaik. “RSUD sangat berperan penting dalam kesembuhan klien ini. Mereka merawatnya dengan baik sejak Asdin pertama kali tiba pada 27 Desember 2024,” jelas Maulidah.
Setelah mendapatkan perawatan selama lebih dari 10 hari di RSUD, Dinas Sosial melakukan asesmen untuk membantu pemulihan Asdin, sekaligus menelusuri keberadaan keluarganya. Berkat usaha intensif, saudara kandung Asdin, Andi Thamrin, yang bertugas di Kodim Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berhasil ditemukan.
“Bantuan kami berupa pembelian tiket kapal untuk kepulangan klien serta penelusuran keluarganya, yang alhamdulillah berhasil menemukan saudaranya,” tambah Maulidah.

Kesulitan Berkomunikasi Akibat Pengaruh Bahasa Malaysia
Proses asesmen terhadap Asdin sempat mengalami hambatan karena ia lebih sering menggunakan Bahasa Malaysia, akibat lama bekerja di negara tersebut. Kondisi ini membuat komunikasi awal cukup sulit. “Yang bersangkutan bingung dan tidak dapat mengingat dengan jelas bagaimana dirinya bisa sampai di Tanah Bumbu. Bahkan, informasi tentang pembegalan yang dialaminya baru terungkap secara perlahan,” ujar Maulidah.
Andi Thamrin telah tiba di Tanah Bumbu untuk menjemput Asdin, dan keduanya dijadwalkan berangkat ke Makassar menggunakan kapal laut hari ini, pukul 12 siang.

Kasus ini menjadi bukti nyata pentingnya kehadiran pemerintah daerah dalam menangani dan membantu orang terlantar (OT), sekaligus menjadi pengingat pentingnya solidaritas masyarakat dalam membantu mereka yang membutuhkan.