BATULICIN – Panggung Utama Pantai Pagatan, Kusan Hilir, menjadi saksi penuh semangat pada Minggu (28/4/2024) ketika Tari Mapparentiasie hadir sebagai penutup yang megah dalam rangkaian acara pesta pantai. Tarian yang memikat hati ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kekayaan laut di Tanah Bumbu.
Dengan mengangkat tema Tari Mapparentasi, para penari dari dua sanggar tari lokal yang dibina oleh Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) Tanah Bumbu, yaitu Sanggar Baruna Bentala dan Amerta Batuan, memukau penonton dengan gerakan yang mempesona. Ketua Sanggar menjelaskan bahwa tarian ini ingin menggambarkan keberlimpahan hasil laut yang menjadi bagian keseharian masyarakat Tanah Bumbu, khususnya di Pagatan.
Kami melibatkan total 50 penari dan mempersiapkan mereka selama empat hari. Meskipun kami menghadapi kendala dalam memahami konsep karena waktu yang terbatas, namun semangat kami tidak pernah padam,” ujar Midun.
Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar, dalam menyaksikan penampilan gemilang tarian ini, turut memberikan apresiasi yang tinggi. “Tari Mapparentiasie adalah cermin dari keindahan alam dan kesejahteraan yang kita nikmati di Tanah Bumbu. Semoga melalui kegiatan ini, kita semakin menghargai dan menjaga kekayaan alam yang telah diberikan kepada kita,” ucapnya.
Dari penampilan luar biasa, Tari Mapparentasi menegaskan pentingnya bijak memanfaatkan sumber daya alam. Haarapanya kekayaan alam Tanah Bumbu, terutama hasil laut di Pagatan, akan terus memberikan berkah bagi masyarakatnya. Sekaligus menjadi daya tarik wisata yang tidak ternilai.