Next Post

Studi Tiru Pengembangan Kawasan Nila Salin Tahun 2024, Rombongan Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Tiba di Karawang

Rombongan Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tiba di BLUPPB Karawang, Jawa Barat. (09/10)

Karawang – Pada 9 Oktober 2024, rombongan Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tiba di Balai Pelayanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, untuk memulai kegiatan studi tiru terkait pengembangan kawasan nila salin. Rombongan tiba pukul 15.00 WIB dan disambut oleh Indra Purwanto, Katimja (Kepala Tim Kerja) ULP Pelayanan BLUPPB Karawang.

Indra Purwanto menjelaskan bahwa luas kawasan lahan balai tersebut mencapai sekitar 400 hektar. “Ada ikan patin, ikan nila salin, lele, dan nila tawar,” kata Indra, memaparkan jenis-jenis ikan yang dibudidayakan di BLUPPB Karawang. Ia juga menambahkan bahwa Kepala Balai, Pak Tahang, saat ini sedang berada di Batam.

Rombongan pertama dipimpin oleh Sekretaris Dinas Perikanan, Zulkarnain, bersama Koordinator Pemberangkatan, Luthfiandini Murdianti, yang biasa disapa Dini. Selain itu, turut hadir Kepala Desa Sungai Loban, Muhammad Afif, serta beberapa pejabat lain seperti Mansyur (Kepala Bidang Budidaya Perikanan), Fajarunun (Kepala UPTD BBI), Salam Kardoyo (Penyuluh Perikanan), Staf Ahli Bupati M. Yamani, dan Staf Khusus Bupati Fauraji Akbar. Setibanya di lokasi, rombongan langsung dipersilakan untuk menikmati makan siang yang telah disiapkan

Kunjungan ini diikuti oleh 34 peserta, terdiri dari 21 pembudidaya dari 5 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan 13 peserta dari jajaran Pemda Tanah Bumbu. Beberapa pembudidaya yang ikut serta dalam kunjungan ini antara lain Nasruddin (Ketua Pokdakan Hasrat Bersama), Sukiyani (Ketua Pokdakan Padasipaturu), Darmansyah (Ketua Pokdakan Sahabatku), Alfiansyah (Ketua Pokdakan Usaha Bersama), dan Hendra (Sekretaris Pokdakan Hasrat Bersama).

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Ambo Sakka, dan Kepala Dinas Perikanan, Akhmad Rozain, dijadwalkan akan menyusul dari Jakarta pada sore hari untuk bergabung dalam agenda kunjungan ini.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu untuk meningkatkan kapasitas dan inovasi dalam budidaya ikan nila salin. Peserta akan mempelajari teknik-teknik budidaya dari BLUPPB Karawang, yang diharapkan dapat diaplikasikan di Tanah Bumbu.

Kegiatan studi tiru ini juga diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi petambak ikan di daerah ini. Mansyur, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, mengungkapkan bahwa kehadiran para pembudidaya dalam kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.

“Kita dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu mengajak kawan-kawan pembudidaya, dalam hal ini petambak ikan udang di Kabupaten Tanah Bumbu, untuk pengembangan kapasitas kemampuan SDM,” kata Mansyur. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk melakukan studi tiru terkait pengembangan budidaya nila salin.

Rombongan Studi Tiru Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru (09/10)

Nila salin itu adalah ikan nila yang dipelihara dengan tingkat salinitas tertentu, artinya dengan kadar garam tertentu. Jadi bukan nila tawar, tetapi ini nila yang bisa dipelihara di tambak yang air payau. Ikan nila ini sudah familiar dengan air payau,” lanjut Mansyur.

Mansyur juga menjelaskan alasan pemilihan BLUPPB Karawang sebagai lokasi studi tiru. “Kami memilih tempat ini berdasarkan pemantauan kami dan informasi dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya bahwa BLUPPB merupakan balai yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sudah memproduksi jenis budidaya air payau. Di sini ada udang windu, udang paname, ikan bandeng, dan juga nila salin, dengan produksi yang sudah luar biasa.”

Ia menambahkan, penataan budidaya nila salin di sini juga sudah sangat baik, dengan konsep dan teknologi yang diterapkan. “Kami ingin melihat bagaimana sih konsep pengembangannya di balai ini, karena di tempat lain masih menerapkan metode yang lebih tradisional,” ujar Mansyur.

Lebih lanjut, Mansyur menjelaskan berbagai metode budidaya yang ada, mulai dari tradisional, semi-tradisional, hingga intensif. “Intensif itu menggunakan kincir dan pemberian pakan secara intensif. Semi-intensif tidak menggunakan kincir, tetapi tetap diberi pakan. Sementara yang tradisional, mereka menumbuhkan pakan alami.”

Sebagai informasi tambahan, rombongan Dinas Perikanan berangkat dari Tanah Bumbu sekitar pukul 03.00 WIB dan melalui berbagai perjalanan hingga tiba di Karawang. “Kami berangkat dari Tanah Bumbu, transit di Banjarmasin dan Jakarta, hingga akhirnya sampai di lokasi BLUPPB sekitar pukul 15.00 WIB,” ungkap Mansyur.

BLUPPB Karawang (09/10)

Narasi berita ini ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui media KalimantanSmart.info.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page