Next Post

Sosialisasi Pembuatan Pakan Alternatif dari Bungkil Sawit untuk Budidaya Perikanan

TANAH BUMBU, KALSMART.info – “Kalau kita bisa bikin pakan sendiri dari bungkil sawit, biaya produksi bisa jauh berkurang,” ujar Muhammad Irsani, salah satu pemateri dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Berdampak Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, saat membuka sosialisasi di Balai Desa Pendamaran Jaya, Jum’at (8/8) pagi.

Hari itu, 25 orang hadir. Kepala desa beserta perangkat, tiga penyuluh perikanan, dan perwakilan seluruh kelompok pembudidaya tambak memenuhi ruangan. Beberapa peserta tampak menyiapkan buku catatan, yang lain memperhatikan contoh bungkil sawit yang dibawa pemateri.

“Bungkil sawit ini kandungan proteinnya bagus. Ada serat, lemak, dan mineral yang dibutuhkan ikan dan udang. Selama ini bahan ini terbuang, padahal di desa kita jumlahnya banyak sekali,” lanjut Ahmad Ridho Ghifari, memegang segenggam bungkil sawit di hadapan peserta.

Kepala Desa Pendamaran Jaya, Bahtiar, juga menyampaikan dukungan penuh. “Potensi desa ini luar biasa. Bungkil sawit ada di mana-mana. Kalau bisa dimanfaatkan untuk pakan, kita tidak perlu lagi beli dari luar dengan harga tinggi,” ujarnya disambut anggukan peserta.

Setelah sesi materi, giliran Gusti Pahrudin memimpin praktik pembuatan pakan. “Pertama, timbang semua bahan sesuai komposisi. Bungkil sawit jangan lebih dari 40 persen. Sisanya dedak, tepung ikan, dan bahan tambahan lain,” jelasnya sambil mengaduk campuran di ember besar.

Beberapa pembudidaya langsung mencoba. “Oh, jadi teksturnya harus seperti ini, ya?” tanya salah satu peserta sambil menggenggam campuran pakan. “Betul, jangan terlalu kering, nanti mudah hancur di air,” jawab Gusti.

Usai acara, penyuluh perikanan Rominah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Daripada beli pupuk organik mahal, kenapa tidak kita olah sendiri bahan yang ada di sini? Bungkil sawit ini peluang besar. Tinggal kemauan kita untuk memanfaatkannya,” ujarnya.

Baca Juga :  Intip UMKM Es Teler Khas Makassar yang Raup Jutaan Rupiah Setiap Hari di Pagatan

Dengan pengetahuan yang dibagikan hari itu, para pembudidaya tambak di Pendamaran Jaya pulang membawa ide baru: mengubah limbah perkebunan menjadi pakan bernilai, menekan biaya produksi, dan meningkatkan hasil panen ikan maupun udang secara berkelanjutan. (Om Anwar). 

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News