
TELUK KEPAYANG, KALSMART.info – Kamis pagi, 31 Juli 2025, halaman SMPN 2 Kusan Hulu di Jalan Pal Goson, Teluk Kepayang, tampak berbeda dari hari biasanya. Tenda-tenda kecil berjejer rapi, siswa lalu-lalang membawa nampan makanan, suara musik terdengar pelan dari pengeras suara. Hari itu, sekolah tengah merayakan Diesnatalis yang diwarnai kegiatan unik dan penuh semangat.
Sejak pukul 07.00 WITA, siswa, guru, wali murid, hingga tamu undangan mulai berdatangan. Kegiatan dibuka dengan registrasi peserta. Tidak lama kemudian, suasana mulai ramai. Para siswa yang bertugas menjaga stand tampak bersemangat, mengenakan kostum seragam kelas, menata barang dagangan mereka dengan rapi.

Yang dijual bukan sembarang makanan. Setiap kelas menghadirkan menu khas buatan sendiri, dengan nama-nama kekinian dan tampilan yang menggugah selera. Stand kelas IXC, misalnya, menyajikan mojito, capucino, cincau, dimsum, jasuka, dan pentol mercon. Sementara IXB tampil dengan lava cake berbagai rasa: vanilla coklat, tiramisu, dan stroberi.
Tak hanya itu, IXB juga menjajakan nasi bocil ayam suwir pedas seharga Rp3.000, oseng mercon dan beef teriyaki masing-masing Rp4.000, serta es lumut seharga Rp5.000. Pengunjung terlihat ramai mengantre di depan stand mereka. Sebagian siswa sibuk melayani, sebagian lainnya terus mengisi stok makanan dari belakang meja.

Kelas IXA menyuguhkan menu yang tak kalah menarik. Ada ceker dan pentol mercon seharga Rp8.000, chicken katsu Rp8.000, pisang roll Rp10.000, dan es teh jumbo Rp5.000. Tidak jauh dari sana, kelas VIII C membawa nasi bakar cilok krispy, asinan mangga, tapai ketan, risoles, puding tapai, pentol mercon, serta es jeruk segar.
Dari kelas VIII A, pengunjung bisa menemukan kimbab, kroket pisang coklat, dan es melon susu. Kelas VIII B menyajikan tela-tela, puding lumut, keripik pisang, serta kue lapis yang ditata dalam kemasan sederhana namun menarik. Semua dijual dengan harga yang ramah di kantong.

Suasana makin ramai ketika stand kelas VIIA mulai diserbu. Mereka menjual bolu seharga Rp10.000, pisang kribo Rp4.000, cilok bumbu kacang, pisang keju, lumpia, es jeruk, dan beberapa hasil kerajinan tangan berupa bunga dari kertas bekas. Banyak wali murid tertarik membeli sekaligus memuji kerapihan presentasi mereka.
Kelas VIIB juga ikut menyemarakkan suasana dengan sajian pisang keju, salad jelly, risoles, es lumut, serta mojito marjan. Sementara VIIC tampil beda. Selain menjual donat kentang seharga Rp6.000, wadai cincin Rp8.000, corndog sosis Rp5.000, dan es sruth melon jelly Rp5.000, mereka juga menyertakan informasi bahan serta cara pembuatannya.

Bukan hanya makanan yang dipamerkan. Hampir semua kelas menyiapkan karya kreatif dari bahan daur ulang. Ada gantungan kunci dari tutup botol, sedotan warna-warni, dan hiasan meja dari kardus bekas. Semua karya tersebut selaras dengan tema perayaan tahun ini: “Sampahku Inspirasiku” dan “Berbeda Itu Indah.”
Berbagai hasil kreativitas siswa dijual kepada pengunjung maupun siswa lainnya yang berminat. Tak sedikit orang tua yang sengaja datang untuk membeli hasil karya anak mereka. Ada pula siswa dari kelas lain yang berkeliling, mencicipi dan membeli jajanan dari stand teman-temannya.

Stand-stand yang ditampilkan akan dinilai oleh panitia. Penilaian dilakukan tidak hanya dari segi rasa dan tampilan makanan, tetapi juga kekompakan tim, ide kreatif, dan semangat pelayanan siswa dalam menjajakan produk mereka. Ini bukan sekadar jualan, tapi bagian dari pembelajaran langsung di luar kelas.
Perayaan Diesnatalis tahun ini meninggalkan kesan hangat dan menyenangkan. Siswa belajar bekerja sama, berani tampil di depan umum, serta memahami pentingnya menjaga lingkungan lewat karya-karya daur ulang. Semua terlihat senang, guru pun bangga, dan sekolah terasa lebih hidup dari biasanya.