Next Post

Pegunungan Meratus Dikepung Tim SAR, Helikopter PK-RGH Masih Belum Terlihat

Koordinator Lapangan Basarnas, Arianto, memberikan keterangan kepada awak media terkait perkembangan pencarian helikopter PK-RGH di Posko Desa Emil, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (3/9/2025).

BATULICIN, KALSMART.info — Pencarian helikopter PK-RGH milik Eastindo Air yang hilang kontak sejak Senin (1/9/2025) memasuki hari ketiga, Rabu (3/9/2025). Tim gabungan terus menyisir kawasan Pegunungan Meratus di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, setelah koordinat terbaru dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengarahkan fokus pencarian ke sektor berbeda.

Koordinator lapangan Basarnas, Arianto, menjelaskan bahwa upaya pencarian dilakukan berdasarkan rencana operasi yang telah disusun. “Hari ini kami mengerahkan tiga tim dari posko di Desa Emil, kilometer 80, sesuai rencana operasi. Target kami adalah titik koordinat terbaru yang disampaikan KNKT. Informasi ini kami padukan dengan keterangan warga yang sempat melihat asap tebal dan mendengar suara dentuman. Informasi tersebut nyambung dengan titik koordinat yang kami terima,” ujarnya.

Jarak antara titik koordinat awal hingga titik terbaru diperkirakan mencapai sekitar 12 hingga 13 kilometer. Tim darat telah menjangkau seluruh titik tersebut dan melakukan penyisiran dengan radius sekitar satu kilometer, namun hingga sore ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan helikopter.

Anggota Mapala Silva dan Mapala Gramenia saat diwawancarai terkait pencarian helikopter PK-RGH di Pegunungan Meratus, Rabu (3/9/2025).

Situasi di lapangan semakin menantang. Sejak pagi, kabut tebal dan hujan deras menyelimuti kawasan pencarian. Jalur menuju beberapa titik juga berisiko longsor akibat kondisi tanah yang labil. Anggota Mapala Silva, Aska, menceritakan kondisi sulit saat berada di dalam hutan. “Medannya luar biasa terjal. Kabut sangat tebal, jarak pandang cuma dua sampai tiga meter saja, bahkan pakai senter pun nyaris tidak tembus. Hutan ini benar-benar rimbun, hampir tidak ada cahaya masuk. Jadi kami bergerak sangat hati-hati,” ujarnya.

Baca Juga :  Jalan Alternatif Batulicin-Banjarbaru Indah tapi Mematikan

Pencarian dilakukan dengan mengombinasikan jalur darat dan udara. Tim darat memanfaatkan kompas, GPS, dan peta topografi untuk menembus jalur terjal, tebing curam, dan hutan lebat. Sementara itu, tim udara menggunakan helikopter dan drone untuk pemantauan dari atas, meskipun cuaca yang kerap berubah menjadi hambatan serius. “Koordinasi tetap dijaga dengan alat komunikasi portable, meskipun jaringan di lapangan sangat terbatas,” tambah Arianto.

Ia juga menegaskan bahwa beberapa informasi yang beredar, termasuk dugaan penemuan ponsel maupun serpihan helikopter, telah ditelusuri dan hasilnya negatif. “Semua laporan yang masuk kami cek. Hingga kini tidak ada bukti valid terkait penemuan komponen atau benda lain yang mengarah pada lokasi pasti helikopter,” tegasnya.

Suasana posko pencarian helikopter PK-RGH di Desa Emil, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, yang menjadi pusat koordinasi tim SAR gabungan bersama BPBD, Basarnas, Lanud Sjamsudin Noor, serta relawan, Rabu (3/9/2025).

Kekuatan personel di lapangan hari ini mencapai 50 orang, termasuk 35 personel Basarnas Banjarmasin, 5 personel Basarnas Palangkaraya, serta tim gabungan dari Lanud Syamsuddin Noor, BPBD Tanah Bumbu, Dinas Soial Tanah Bumbu, BNPP, Korps Brimob, ambulans Mentewe, dan sejumlah relawan lokal. Dukungan juga datang dari kelompok pecinta alam yang membantu navigasi medan sulit, yakni dua anggota Mapala Fakultas Teknik (Mapala FT), dua anggota Mapala Silva Fakultas Kehutanan, dua anggota Mapala Gramenia Fakultas Pertanian, serta dua anggota Mapala Piranha Fakultas Perikanan.

Operasi SAR ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari sesuai prosedur. “Setiap hari kami lakukan evaluasi. Jika sampai tujuh hari belum ada hasil tetapi ada tanda-tanda baru, operasi akan diperpanjang tiga hari,” jelas Arianto.

Suasana di lokasi Posko SAR Desa Emil, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Rabu (3/9/2025), tampak sejumlah armada Basarnas, BPBD, dan relawan bersiap melanjutkan pencarian helikopter PK-RGH.

Meski cuaca buruk dan medan ekstrem memperlambat pergerakan, tim di lapangan tetap berupaya memaksimalkan setiap sumber daya agar pencarian segera menemukan titik terang. (Om Anwar)

Baca Juga :  Tragedi Kemanusiaan di Papua, 11 Pendulang Emas Tewas Jadi Korban Kekejaman KKB
Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

Proyek Baru - 2025-11-12T104826.198
banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News