
BATULICIN, KALSMART.info – Senyumnya tampak lepas saat berbincang santai dengan seorang rekannya. Mengenakan pakaian hitam berlist putih dan peci hitam, H. Andi Erwin Prasetia, Ketua Komisi II DPRD Tanah Bumbu, terlihat lebih teduh dari biasanya. Wajahnya memancarkan ketenangan—barangkali sisa dari perjalanan spiritualnya ke Tanah Suci beberapa waktu lalu.
Tahun 2025 ini menjadi momentum istimewa bagi H. Andi Erwin. Untuk pertama kalinya, ia mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji. “Alhamdulillah, ini perjalanan yang penuh rasa syukur dan banyak pelajaran,” ujarnya.
Ia bercerita, musim haji tahun ini jauh lebih tertib dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jemaah hanya sekitar 1,7 juta orang. “Sekarang yang benar-benar terdaftar dan punya izin resmi saja yang bisa masuk ke semua rangkaian ibadah,” tuturnya.
10 Hari Transit Menuju Puncak Haji
Andi Erwin memulai perjalanannya dari Jeddah ke Madinah selama delapan hari, kemudian mengambil miqat di Bir Ali menuju Makkah. “Kami sempat menginap di hotel transit selama 10 hari sebelum puncak haji dimulai,” kenangnya. Di sinilah para jemaah bersiap secara fisik dan spiritual untuk perjalanan suci ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Kalau sebelumnya harus jalan 3 sampai 7 kilometer dari tenda ke tempat jumrah, tahun ini kami hanya menempuh sekitar 1 kilometer. Semua diarahkan dengan baik, lebih manusiawi,” tambahnya.
Dari Arafah ke Masjidil Haram
Ia juga sempat merasakan indahnya malam di Muzdalifah, merenung di dalam bus, lalu bertolak ke Mina untuk melontar jumrah selama tiga hari. “Kami ambil napar awal, lalu tawaf, sa’i, dan tahallul. Habis itu tinggal di hotel dekat Masjidil Haram selama seminggu,” jelasnya.
Suasana di sekitar Masjidil Haram, menurut Andi Erwin, terasa sangat tenang setelah puncak haji selesai. “Kita bisa benar-benar menikmati suasana ibadah. Sudah tidak terburu-buru lagi. Bahkan bisa duduk tenang minum air zam-zam sambil menyaksikan orang bertawaf,” katanya.
Cuaca Panas, Hati Tetap Teduh
Meskipun suhu sempat mencapai 46 derajat Celsius, H. Andi Erwin tetap menjalani ibadah dengan khusyuk. “Panasnya luar biasa. Tapi semua tertutup dengan rasa syukur. Ini perjalanan jiwa,” katanya sambil tersenyum.
Kini, setelah kembali ke tanah air, ia merasa lebih segar secara batin dan siap melanjutkan amanah sebagai wakil rakyat. “Saya harap, pengalaman ini bisa jadi inspirasi juga untuk masyarakat Tanah Bumbu. Haji bukan hanya tentang fisik, tapi soal kesiapan hati dan niat yang tulus,” tutupnya.