Tanah Bumbu – Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu melalui UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Pulau Salak tengah gencar mempersiapkan langkah-langkah penting dalam pengembangan sektor perikanan daerah. Dengan semakin bertambahnya fasilitas dan permintaan benih berkualitas, BBI Pulau Salak menerima hasil rekrutmen tenaga teknis pembenihan. Kepala UPTD BBI, Fajarunun, menegaskan bahwa tenaga teknis baru ini akan memperkuat tim di lapangan serta mengoptimalkan pengelolaan fasilitas yang semakin berkembang.
Diawali dengan apel gabungan yang dihadiri oleh Sekretaris Dinas Perikanan, Zulkarnain, Kasubag Umpeg Priawanto Eko Saputro, dan Fajarunun sendiri. Fajarunun menekankan bahwa penambahan tenaga teknis merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat infrastruktur BBI Pulau Salak sekaligus meningkatkan kapasitas produksi benih berkualitas bagi masyarakat Tanah Bumbu.
BBI Pulau Salak saat ini telah memiliki beberapa fasilitas utama, seperti:
- Hatchery Udang Galah yang didirikan sejak tahun 2006 dan menjadi pusat pembenihan udang galah.
- Gedung Mess Karyawan dan Gedung Pasca Panen yang didirikan pada tahun 2007 untuk mendukung kebutuhan akomodasi dan pengolahan hasil panen.
- Hatchery Ikan yang baru dibangun pada tahun 2023, berfungsi sebagai pusat pembenihan berbagai jenis ikan air tawar.
- Hatchery Kepiting Bakau yang mulai dioperasikan pada tahun 2024 untuk mendukung budidaya kepiting bakau.
Dalam rencana jangka panjang, BBI Pulau Salak tidak hanya berfokus pada pengembangan fasilitas di Pulau Salak, tetapi juga menargetkan pengembangan instalasi di beberapa wilayah lain di Tanah Bumbu. “Ke depan, kami merencanakan instalasi budidaya tambahan, seperti Instalasi Budidaya Ikan Bakarangan untuk ikan gabus dan papuyu, serta Instalasi Budidaya Ikan Sungai Dua yang sudah berjalan tiga tahun untuk nila air tawar dan patin,” ujar Fajarunun. Instalasi Sungai Loban pun akan didedikasikan khusus untuk budidaya nila salin, sementara Pulau Salak tetap menjadi pusat utama dengan berbagai hatchery untuk udang, patin, lele, dan kepiting bakau.
Dalam kesempatan kunjungan media, suasana kesibukan terlihat di gedung utama BBI Pulau Salak, di mana sembilan tenaga teknis pembenihan mendapatkan pengarahan dari Fajarunun dan Siskawati, Kasubag TU BBI. Pengarahan ini tidak hanya mencakup pemahaman prosedur budidaya, tetapi juga pembagian tugas harian untuk menjaga kelancaran proses pembenihan. Program ini menjadi bagian dari peningkatan kapasitas tim, yang juga mencakup Pengarahan Tenaga Teknisi Akuakultur UPTD BBI, dengan fokus pada sinergi antara teknis dan administrasi.
Fajarunun juga menyampaikan harapan agar nantinya instalasi budidaya di Bakarangan dan Sungai Loban dapat dilengkapi dengan fasilitas seperti kantor instalasi, mess, dan area pembibitan khusus yang dikelola di bawah Dinas Perikanan melalui UPTD BBI. “Jika semua rencana ini terealisasi, BBI Pulau Salak dan instalasi lainnya akan menjadi tulang punggung sektor perikanan di Tanah Bumbu. Kami berharap seluruh tahapan pembenihan, dari pemeliharaan induk hingga pemeliharaan larva, dapat terus berjalan optimal,” tutup Fajarunun.
Dengan rencana pengembangan yang matang dan tim teknis yang semakin kompeten, UPTD BBI Pulau Salak optimis bisa memenuhi kebutuhan benih unggul untuk masyarakat serta mendukung keberlanjutan sektor perikanan di Tanah Bumbu.
Berita ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui KalimantanSmart.Info