Tanah Bumbu – Pada khotbah Jumat tanggal 1 November 2024 di Masjid Al Hidayah Batuah, Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, khatib menyampaikan pesan penting mengenai keberkahan hidup dan kesadaran diri sebagai seorang Muslim. Tema khotbah hari ini menekankan perlunya setiap umat Islam untuk senantiasa mengintrospeksi diri dalam menjalani kehidupan dunia yang sementara ini, serta memanfaatkan waktu yang ada untuk memperbanyak amal dan kebaikan.
Khatib memulai dengan mengutip firman Allah dalam Al-Quran yang mengingatkan umat manusia bahwa:
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3).
Ayat ini menegaskan bahwa waktu adalah karunia besar dari Allah dan kerugian nyata akan dirasakan oleh mereka yang menyia-nyiakan waktu tanpa mengisinya dengan hal-hal bermanfaat.
Khatib lalu mengingatkan tentang pentingnya memanfaatkan umur yang Allah berikan, karena umur adalah anugerah yang suatu hari kelak akan dipertanggungjawabkan. Setiap detik kehidupan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal saleh, serta meninggalkan keburukan dan kelalaian yang hanya membawa kita kepada kerugian. Dalam kaitan ini, khatib mengutip hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya namun buruk amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengajak setiap Muslim untuk tidak hanya mengejar panjang umur, tetapi juga berusaha memperbaiki kualitas hidup dengan amal baik dan ketakwaan.
Selanjutnya, khatib juga menyinggung fenomena zaman modern yang kerap membuat manusia lalai akan waktu. Banyak orang, baik tua maupun muda, menghabiskan waktu dalam kesibukan duniawi, mulai dari mengejar harta, pangkat, atau kesenangan sesaat yang sering kali melupakan tujuan hidup sebagai seorang Muslim. Khatib mengingatkan bahwa dunia ini hanyalah persinggahan, sementara kehidupan yang sebenarnya ada di akhirat. Oleh karena itu, khatib menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan dunia dan kepentingan akhirat.
Mengakhiri khotbah, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat umur dan kesehatan yang Allah berikan. Dengan bersyukur, kita akan lebih mudah menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, mengisi setiap kesempatan dengan hal-hal yang bermanfaat. Ia mengingatkan agar kita tidak lengah dan selalu berdoa memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan keteguhan iman dalam menjalani hidup.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang diberkahi umur panjang yang penuh dengan amal baik, sehingga ketika saatnya tiba, kita dapat kembali kepada Allah dengan hati yang tenang dan jiwa yang diridhai-Nya. Aamiin.
Ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui KalimantanSmart.Info