Next Post

Empat Wajah Politik yang Tak Terduga, Dari Kandidat hingga Saudara

rri.co.id

Politik bukan hanya soal perebutan kursi di pemerintahan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terlibat dalam berbagai bentuk politik yang kadang tidak kita sadari. Kalimantan Smart Info mengajak Anda menyelami empat kategori politik yang mungkin pernah Anda jumpai, namun jarang diperhatikan: politik kandidat yang bertarung, politik pejabat eselon pasca pertarungan pilkada, politik pertemanan, dan politik persaudaraan. Mari kita telusuri lebih dalam setiap kategorinya, dengan contoh nyata dan literatur yang relevan.

  1. Politik Kandidat yang Bertarung, Ini adalah wajah politik yang paling jelas. Kandidat bertarung mati-matian untuk mendapatkan simpati dan suara dari pemilih. Kampanye, debat publik, dan janji-janji politik menjadi senjata utama mereka. Contoh klasik adalah kampanye Pilpres di Indonesia, di mana kandidat menggunakan semua sumber daya untuk mempengaruhi opini publik. Drew Westen dalam bukunya “The Political Brain” mengungkap bagaimana emosi dan psikologi memainkan peran besar dalam proses politik ini, menunjukkan bahwa kampanye bukan hanya soal logika, tetapi juga tentang bagaimana kandidat bisa menyentuh hati pemilih.
    kompasiana.com
  2. Politik Pejabat Eselon Pasca Pertarungan Pilkada, Setelah pilkada usai, muncul babak baru dalam politik: pejabat eselon berusaha keras untuk mendapat perhatian dari kandidat yang menang. Mereka rela melakukan apa saja demi mengamankan posisi atau naik jabatan. Fenomena ini terlihat jelas ketika pejabat eselon menggunakan berbagai taktik untuk menunjukkan loyalitas mereka kepada pimpinan baru, bahkan sampai menyingkirkan tim pemenangan atau wakil terpilih. James Q. Wilson dalam “Bureaucracy” menjelaskan bagaimana birokrasi dan pejabat pemerintah sering kali terlibat dalam manuver politik demi kepentingan pribadi, mengabaikan etika dan dampak jangka panjang terhadap pemerintahan yang baik.
    indotimur.com
  3. Politik Pertemanan, Jangan remehkan politik pertemanan. Teman dekat yang mengetahui banyak tentang kita bisa menjadi ancaman serius. Mereka memiliki akses ke informasi pribadi dan rahasia yang bisa digunakan sebagai senjata. Misalnya, perseteruan antara dua sahabat politik yang berubah menjadi rival, seperti yang sering terjadi di dunia politik global. Niccolò Machiavelli dalam “The Prince” menyoroti betapa pentingnya kewaspadaan terhadap orang-orang terdekat, karena mereka bisa menjadi musuh yang paling berbahaya saat kepentingan pribadi atau ambisi politik masuk ke dalam permainan.
    kompasiana.com
  4. Politik Persaudaraan, Mungkin yang paling mengejutkan adalah politik persaudaraan. Keluarga, yang seharusnya menjadi pendukung utama dan benteng terakhir, bisa berubah menjadi lawan paling berbahaya. Saudara memiliki kedekatan emosional dan pemahaman mendalam tentang kita, yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan politik mereka. Contoh nyata adalah konflik dalam keluarga kerajaan atau dinasti politik, di mana persaingan untuk kekuasaan bisa mengorbankan hubungan keluarga. John Dunn dalam “Siblings and the Politics of Conflict and Cooperation” memberikan gambaran bagaimana persaingan dan konflik dalam keluarga bisa muncul, terutama dalam konteks politik dan kekuasaan.
    parent.binus.ac.id

Empat wajah politik ini mengajarkan kita untuk lebih waspada dan bijaksana dalam berbagai hubungan kita. Tujuannya bukan untuk menciptakan permusuhan, melainkan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi berbagai bentuk politik yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dinamika ini, kita bisa lebih siap dalam mengelola hubungan dan mengantisipasi konflik yang mungkin muncul, menjaga harmoni dan keutuhan dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Referensi:
Westen, Drew. The Political Brain: The Role of Emotion in Deciding the Fate of the Nation. PublicAffairs, 2007.
Wilson, James Q. Bureaucracy: What Government Agencies Do and Why They Do It. Basic Books, 1989.
Machiavelli, Niccolò. The Prince. Penguin Classics, 2003.
Dunn, John. Siblings and the Politics of Conflict and Cooperation. Wiley-Blackwell, 2005.

Kalimantan Smart Info – Jendela Informasi Nusantara (Om Anwar)

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page