
Tanah Bumbu – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Kotabaru melaksanakan kunjungan kerja ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat, 29 November 2024. Kunjungan ini bertujuan mendapatkan masukan dan informasi konstruktif terkait kebijakan anggaran dalam antisipasi dan penanggulangan bencana.
Rombongan DPRD Kotabaru terdiri dari Drs. H.M. Suhartono, Abu Suwandi, Jerry Lumenta, Ruspiyandi, Rustam Effendi, Junaidi, Hj. Alfisah, Abdul Kadir, dan Hj. Rosidah. Mereka diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, Ambo Sakka, yang didampingi oleh pejabat BPBD Tanah Bumbu, di antaranya: Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Christina Dewi Untari, Plt. Kabid Kedaruratan dan Logistik Mukhtar Halim, Kasubbid Kesiapsiagaan Purwanto, Kasubbid Logistik Nasrudin, Kasubbid Rehabilitasi Muh. Amin, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Nursyamsiyah, Kasubbag Evadoklap Suci Zulinda, serta Kasubbag Umpeg M. Faisal Padli.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, tidak dapat hadir karena sedang melaksanakan kegiatan asistensi Kajian Risiko Bencana (KRB). Sulhadi terlibat dalam kajian tersebut, yang bertujuan untuk memperkuat sistem mitigasi bencana di Tanah Bumbu. Dalam kajian ini, Tanah Bumbu tercatat memiliki indeks ketahanan tertinggi di Kalimantan Selatan, disusul oleh Martapura. Informasi ini menunjukkan bahwa Tanah Bumbu memiliki kesiapsiagaan yang baik dalam menghadapi potensi bencana, berkat upaya yang dilakukan dalam memperkuat infrastruktur dan kapasitas masyarakat.

Dalam sambutannya, Ambo Sakka menyampaikan bahwa Tanah Bumbu telah memiliki strategi komprehensif dalam penanggulangan bencana yang mengutamakan kolaborasi lintas sektoral. “Kami berharap kunjungan ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan dapat menginspirasi kebijakan penanggulangan bencana di Kotabaru,” ujar Ambo. Ia juga menyerahkan cenderamata dari Pemkab Tanah Bumbu kepada rombongan sebagai simbol penghormatan.
Materi dan Diskusi Kunjungan
Materi yang disampaikan dalam kunjungan ini mencakup beberapa poin utama, antara lain:
- Kebijakan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) di BPKD dan penyediaan anggaran khusus di BPBD serta beberapa SKPD terkait.
- Penguatan kerja sama lintas sektoral, melibatkan TNI, Polri, BASARNAS, dan masyarakat.
- Kewaspadaan dini melalui pelatihan aparatur, edukasi masyarakat, dan partisipasi relawan penanggulangan bencana.
- Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) dan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
- Kolaborasi dengan lembaga akademik, seperti LPP ULM Banjarmasin, untuk memperkuat kapasitas mitigasi bencana.
- Keterlibatan pelaku usaha. Respon dari perusahaan-perusahaan di Tanah Bumbu sangat tinggi, terbukti dari bantuan yang diberikan secara spontan saat terjadi bencana.
Christina Dewi Untari, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanah Bumbu, menambahkan bahwa pelibatan masyarakat adalah kunci dalam meningkatkan kesiapsiagaan. “Kami berkomitmen mengadakan pelatihan rutin untuk memastikan masyarakat memiliki kemampuan tanggap darurat yang baik,” jelas Christina.

Ketua rombongan, Hj. Alfisah, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Pemkab Tanah Bumbu. “Program-program yang telah dijalankan di Tanah Bumbu sangat inspiratif, terutama dalam hal integrasi anggaran dan keterlibatan masyarakat. Ini menjadi referensi penting bagi kami untuk diterapkan di Kotabaru,” ungkapnya.
Kunjungan diakhiri dengan diskusi interaktif dan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dalam mitigasi dan penanggulangan bencana di kedua daerah.
Berita ini ditulis oleh Om Anwar dan dipublikasikan melalui KalimantanSmart.Info.