Next Post

Bangunlah Tanah Bumbu! Masa Depan Gemilang Menanti dengan Bendungan PLTA

Rombongan PT. Guang Yin dan Bank Indonesia didampingi Kepala Dinas DPMPTSP Andrianto Wicaksono di Kantor Bupati Tanah Bumbu(23/07)

Pada Selasa, 23 Juli 2024, suasana di lobi Kantor Bupati Tanah Bumbu dipenuhi dengan nuansa penuh harapan dan keseriusan. Sejak pukul 07.00 pagi, Kepala Dinas DPMPTSP Andrianto Wicaksono, Deputi Bank Indonesia Provinsi Kalsel, serta Mr. Wang Jin, Presiden Direktur PT. Guang Yin, bersama Harianto Lasossong Albar, Wakil Presiden Direktur dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin telah menunggu dengan penuh kesabaran.

Bupati Zairullah Axhar didampingi Kepala Dinas DPMPTSP Andrianto Wicaksono saat tiba di Kantor Bupati Tanah Bumbu pada pukul 08.00 (23/07)

Kehadiran mereka merupakan bagian dari momen bersejarah bagi Kabupaten Tanah Bumbu—penandatanganan MoU untuk pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan.

Bupati Zairullah Azhar (kanan) bersama Mr. Wang Jin, Presiden Direktur PT. Guang Yin (tengah) dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin (kiri).

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 08.00, Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, muncul dengan peci hitam yang menandakan kekhusyukan dan rasa hormat. Ia didampingi oleh hampir seluruh pejabat eselon 2 kabupaten, semua mengenakan pakaian muslim lengkap usai mengikuti pengajian rutin di pendopo.

Nampak seragam gamis putih dan kopiah putih menyelimuti para pejabat di ruang rapat Bupati Tanah Bumbu (23/07)

Gamis putih dan kopiah putih menyelimuti para pejabat, menambah kesan Islami yang kental di ruangan tersebut—sebuah cerminan dari Kabupaten Tanah Bumbu yang dikenal sebagai serambi Madinah.

penandatanganan MoU Pemkab Tanah Bumbu dan PT. Guang Yin untuk pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan (23/07)

Pertemuan resmi dimulai dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan PT. Guang Yin. Dalam konferensi pers yang menyusul, Bupati Zairullah Azhar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan rasa syukurnya.

Bupati Zairullah Azhar (kanan) bersama Mr. Wang Jin, Presiden Direktur PT. Guang Yin (tengah) dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin (kiri).

Dengan semangat yang menggebu, ia berkata, “Bangunlah Tanah Bumbu! Pokoknya bangunlah anak-anak muda, masyarakat Tanah Bumbu kini punya masa depan yang luar biasa dengan terbangunnya bendungan PLTA yang pasti akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.” Mata Bupati Zairullah tampak berkaca-kaca, menandakan betapa pentingnya proyek ini bagi masa depan daerahnya.

penandatanganan MoU Pemkab Tanah Bumbu dan PT. Guang Yin untuk pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan (23/07)

Bupati Zairullah menjelaskan rincian proyek yang akan dimulai dengan biaya sekitar 2,7 triliun rupiah. “Proyek ini direncanakan akan dimulai sebelum Januari dan selesai dalam waktu tiga tahun. Akan ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan luas area persawahan yang  mampu diairi melalui irigasi teknis mencapai 18.000 hektar, sehingga masyarakat kita nantinya bisa menikmati tiga kali panen dalam setahun. Ini akan mendorong peningkatan ekonomi di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan,” ujar Bupati Zairullah.

Bupati Zairullah Azhar (kanan) bersama Mr. Wang Jin, Presiden Direktur PT. Guang Yin (tengah) dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin (kiri).

Bupati Zairullah Azhar menekankan bahwa proyek pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan ini merupakan sebuah hadiah dan hidayah dari Allah. “Proyek ini adalah anugerah ilahi,” ujar Bupati Zairullah, menekankan betapa pentingnya proyek ini bagi masyarakat Tanah Bumbu dan bahwa keberhasilannya adalah bagian dari rencana yang lebih besar.

Selain itu, Bupati Zairullah juga menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam mendukung dan membantu terwujudnya proyek ini. “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat umum, untuk bahu-membahu dalam memastikan proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” katanya. Tanggung jawab bersama ini tidak hanya mencakup aspek teknis dan finansial, tetapi juga mencakup dukungan moral dan doa agar proyek ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat Tanah Bumbu.

penandatanganan MoU Pemkab Tanah Bumbu dan PT. Guang Yin untuk pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan (23/07)

Sementara itu, Presiden Direktur PT. Guang Yin, Mr. Wang Jin, memberikan komentarnya setelah menyelesaikan perjalanan panjang ke lokasi pembangunan menggunakan motor trail. Perjalanan yang tidak mudah ini menunjukkan komitmen kuat dari pihak PT. Guang Yin untuk memahami kondisi lapangan secara langsung.

penandatanganan MoU Pemkab Tanah Bumbu dan PT. Guang Yin untuk pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kusan (23/07)

Dalam pernyataannya, Mr. Wang Jin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah atas sambutan hangat dan apresiasi yang diberikan. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah telah menunjukkan kesungguhan luar biasa dalam mempersiapkan proyek ini.

Baca juga : Petualangan Menyusuri Jejak Energi Hijau ke Lokasi Rencana Bendungan Kusan

Ilustrasi Bendungan

Hal ini terlihat dari kinerja tim pemerintah daerah yang telah bekerja keras mengantarkan mereka ke lokasi pembangunan dengan baik. “Kami melihat kesungguhan yang luar biasa dari pemerintah daerah melalui kinerja tim yang mengantarkan kami ke lokasi. Kami menyimpulkan bahwa proyek ini telah dipersiapkan dengan sangat matang,” kata Mr. Wang Jin.

Mr. Wang Jin, Presiden Direktur PT. Guang Yin (kiri), bersama Harianto Lasossong Albar, Wakil Presiden Direktur (tengah) dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin (kanan)

Mr. Wang Jin juga menambahkan bahwa meskipun masih ada beberapa aspek teknis yang perlu dipelajari lebih lanjut, proyek ini secara keseluruhan memenuhi syarat untuk dilaksanakan bersama.

Ia mengakui bahwa ada tantangan yang harus dihadapi ke depannya, tetapi yakin bahwa dengan kerja sama yang baik, proyek ini dapat berjalan lancar. “Meski masih ada beberapa hal yang perlu dipelajari lebih lanjut, terutama kondisi teknis ke depannya, proyek ini memenuhi syarat untuk digarap bersama,” tambahnya.

Penandatanganan MoU ini menandai langkah awal yang sangat penting dalam merealisasikan proyek energi hijau yang berpotensi mengubah wajah Tanah Bumbu. Proyek ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam sektor energi tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

Harianto Lasossong Albar, Wakil Presiden Direktur (kiri) dan Sugiono, Direktur PT. Guang Yin (kanan)

Sementara itu, Harianto Lasossong Albar, Wakil Presiden Direktur PT. Guang Yin, yang juga merupakan ahli hidrologi PT. Guang Yin menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil perusahaan dalam melanjutkan proyek bendungan di Tanah Bumbu.

Dalam pernyataannya, Harianto menekankan pentingnya menyusun dan menyiapkan perjanjian kerjasama (PKS) serta melakukan peninjauan perencanaan proyek.

Harianto Lasossong Albar, Wakil Presiden Direktur PT. Guang Yin di Ttitik nol rencana bendungan kusan (22/07)

“Kami akan fokus pada penyiapan PKS, termasuk merencanakan, mereview perencanaan sebelumnya, dan menyiapkan izin-izin yang diperlukan,” ujar Harianto. Ia juga menambahkan bahwa semua kemungkinan masih terbuka, dengan potensi perubahan pada perencanaan awal atau tetap pada rencana yang telah ada.

Harianto mengungkapkan komitmen perusahaan PT. Guang Yin untuk mengoptimalkan potensi yang ada guna memaksimalkan manfaat proyek bagi masyarakat. “Kami mendorong upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada agar manfaatnya dapat lebih luas dan lebih besar,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah ini, PT. Guang Yin berharap dapat memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek bendungan, serta memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Lokasi titik nol Bendungan Kusan (22/07)

Pendanaan Bendungan, Pilihan Antara Investor Swasta dan Proyek Strategis Nasional 

Pemerintah menghadapi dua opsi utama dalam membiayai pembangunan bendungan di Tanah Bumbu: menggunakan investor swasta atau melalui proyek strategis nasional (PSN). Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara mendalam untuk memastikan proyek ini tidak menimbulkan polemik di masyarakat.

Lokasi titik nol Bendungan Kusanm(22/07)

Pendanaan oleh Investor Swasta (KPBU)

Dalam model Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini, sebuah perusahaan energi internasional menawarkan modal, teknologi, dan manajemen proyek untuk membangun dan mengoperasikan bendungan. Investor swasta akan memperoleh kepemilikan dan hak operasional selama jangka waktu tertentu.

Ilustrasi Bendungan
Kelebihan:

Sumber Dana Tambahan: Pendanaan dari swasta mengurangi beban anggaran pemerintah. Keahlian dan Teknologi: Investor swasta biasanya membawa teknologi mutakhir dan manajemen efisien. Kecepatan Implementasi: Proyek bisa dilaksanakan lebih cepat karena orientasi profit swasta. Pembangunan Ekonomi: Pembangunan ini menciptakan lapangan kerja dan merangsang ekonomi lokal.

Kekurangan:

Kontrol dan Kepemilikan: Pemerintah mungkin memiliki kendali terbatas terhadap proyek. Biaya untuk Pengguna: Tarif bisa lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Ketergantungan: Ketergantungan pada investor asing dapat mengurangi kedaulatan ekonomi. Risiko Investasi: Kegagalan proyek dapat berdampak besar dan memerlukan intervensi pemerintah.

Lokasi titik nol Bendungan Kusan (22/07)

Pendanaan melalui Proyek Strategis Nasional (PSN)

Alternatif lainnya adalah menggunakan anggaran negara dan program PSN. Pemerintah akan mengalokasikan dana, sumber daya manusia, dan teknologi untuk proyek ini, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ilustrasi Bendungan
Kelebihan:

Kontrol Penuh: Pemerintah memiliki kendali penuh atas proyek. Tarif Terjangkau: Tarif bisa ditetapkan lebih rendah untuk masyarakat. Peningkatan Infrastruktur: Mendukung pembangunan infrastruktur nasional secara menyeluruh. Prioritas Nasional: Proyek ini bisa diselaraskan dengan prioritas dan kebutuhan nasional.

Kekurangan:

Beban Anggaran: Memerlukan alokasi dana besar dari anggaran negara. Birokrasi: Proses mungkin lebih lambat akibat birokrasi pemerintahan. Efisiensi: Proyek mungkin kurang efisien dibandingkan dengan pengelolaan swasta. Risiko Korupsi: Potensi penyalahgunaan dana dan korupsi bisa lebih tinggi jika tidak ada pengawasan yang ketat.

Ilustrasi Bendungan

Keputusan akhir tentang metode pendanaan ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan lokal, kapasitas pemerintah, dan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Evaluasi yang transparan dan cermat diharapkan dapat mengurangi potensi polemik dan memastikan bahwa proyek bendungan ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Kalimantan Smart Info – Om Anwar

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page