Next Post

Masyarakat Pagatan Menanyakan Kapan Pesta Laut di Pantai Pagatan Diadakan Tahun 2025

Pantai Pagatan, Kamis 10 April 2025 — Suasana masih lengang tanpa tanda-tanda persiapan Pesta Laut, yang biasanya mulai ramai sejak awal April.

PAGATAN – KalimantanSmart.Info – Memasuki April 2025, masyarakat Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, mulai bertanya-tanya soal kepastian pelaksanaan Pesta Laut 2025. Tradisi tahunan yang biasanya digelar meriah di Pantai Pagatan ini hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda persiapan, baik dari pemerintah daerah maupun panitia penyelenggara.

Pesta Laut yang juga dikenal sebagai “Mappanretasi”, merupakan tradisi adat turun-temurun masyarakat nelayan Pagatan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dari laut. Kegiatan ini biasanya diselaraskan dengan momentum Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu yang jatuh setiap bulan April.

Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hingga pekan kedua April 2025, suasana Pantai Pagatan masih tampak sepi. Area lapangan bola dan sepanjang garis pantai belum menunjukkan adanya aktivitas pembangunan tenda UMKM maupun panggung hiburan yang biasanya sudah mulai terlihat sejak awal April.

“Biasanya, awal April sudah ramai. Tenda-tenda UMKM mulai berjejer dari lapangan sampai ke tepi pantai. Tapi tahun ini, semuanya masih gelap gulita,” kata salah satu warga Pagatan dengan nada heran.

Padahal, Pesta Laut Pagatan bukan hanya acara adat biasa. Dalam catatan sejarahnya, acara ini pernah menjadi bagian dari kalender wisata nasional, bahkan dihadiri langsung oleh Presiden SBY, Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga beberapa menteri kabinet.

Perempatan Lapangan 7 Februari, Pagatan — Kamis malam, 10 April 2025, suasana tampak tenang tanpa aktivitas khusus menjelang Pesta Laut.

Di era Bupati Zairullah Azhar, nama Pesta Laut Pagatan mulai dikenal secara nasional, dengan menghadirkan Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian pada masa Bupati Mardani H. Maming, Presiden Joko Widodo juga hadir menyapa masyarakat Pagatan. Hal ini membuktikan bahwa Pesta Laut adalah agenda budaya berskala nasional yang membawa nama baik Tanah Bumbu.

Baca Juga :  Pokmaswas Sungai Danau Lestari Terima Penghargaan pada "Temu Pokmaswas 2024"

“Pesta Laut ini bukan acara kecil. Harusnya tahun ini juga bisa menghadirkan presiden dan wakil presiden. Ini kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu, khususnya Pagatan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

Selain aspek budaya, pesta ini juga berdampak signifikan pada perputaran ekonomi lokal. Ribuan pengunjung dari berbagai wilayah datang ke Pagatan setiap tahunnya, memberi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan penghasilan mereka.

Sejarah mencatat, Pesta Laut dulunya dikenal dengan nama Hari Nelayan, ditandai dengan prosesi adat melarung sesajen ke laut, menghias perahu nelayan, serta menyiapkan hidangan khas untuk masyarakat. Seiring waktu, acara ini berkembang menjadi festival budaya yang meriah, dilengkapi pasar malam, panggung hiburan, dan aneka pertunjukan tradisional.

Jalan A. Yani arah Pantai Pagatan tampak lengang jelang pertengahan April 2025.

Kini, masyarakat hanya berharap ada kejelasan mengenai nasib Pesta Laut 2025. Apakah akan tetap digelar atau ditunda?

Masyarakat Pagatan menanti kepastian, karena pesta ini adalah bagian dari jati diri mereka — sebuah tradisi, kebanggaan, dan simbol kebersamaan masyarakat pesisir Tanah Bumbu.

Penulis: Om Anwar KalimantanSmart.INFO

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News