Sulawesi Selatan telah melahirkan banyak ulama besar yang berperan dalam penyebaran Islam, pendidikan, serta perjuangan sosial dan keagamaan. Dari era klasik hingga modern, mereka telah meninggalkan warisan besar dalam dakwah dan pendidikan Islam.
Ulama Klasik Sulawesi Selatan
-
Syekh Yusuf Al-Makassari (1626–1699)
Seorang ulama sufi, pejuang, dan pendakwah yang menyebarkan Islam hingga ke Banten, Sri Lanka, dan Afrika Selatan. Ia dikenal sebagai tokoh perlawanan terhadap penjajah dan diasingkan ke Cape Town oleh Belanda. -
Datuk Ri Bandang (Abdul Makmur Khatib Tunggal)
Salah satu ulama Minangkabau yang berperan penting dalam Islamisasi Kerajaan Gowa pada awal abad ke-17. Ia membawa ajaran Islam kepada raja dan bangsawan Gowa serta membantu merumuskan sistem pemerintahan berbasis Islam. -
Datuk Ri Tiro (Abdul Jawad Khatib Bungsu)
Dikenal sebagai penyebar Islam di wilayah Bulukumba. Ia menggunakan pendekatan dakwah yang menggabungkan kearifan lokal dengan ajaran Islam, sehingga Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. -
Datuk Patimang (Sulaiman Khatib Sulung)
Berperan dalam pengislaman Kerajaan Luwu dan sekitarnya. Ia aktif dalam pendidikan dan dakwah, serta membantu menanamkan nilai-nilai Islam dalam sistem sosial dan pemerintahan di wilayah tersebut.
Ulama Modern Sulawesi Selatan
-
Syekh Muhammad As’ad (1907–1952)
Pendiri Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Sengkang, yang menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka di Sulawesi Selatan. -
KH. Abdurrahman Ambo Dalle (1900–1996)
Pendiri Darud Da’wah wal Irsyad (DDI), yang memberikan kontribusi besar dalam pendidikan dan dakwah Islam. -
KH. Abdul Muin Yusuf (1918–2000)
Ulama berpengaruh yang mendirikan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqa di Sidenreng Rappang. -
KH. Hamzah Manguluang (1925–2000)
Seorang ulama yang menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Bugis dan aktif dalam pendidikan Islam. -
KH. Muhammad Abduh Pabbajah (1918–2009)
Dikenal sebagai Gurutta Pabbajah, seorang ulama kharismatik yang berperan penting dalam pendidikan Islam di Sulawesi Selatan. Ia mendirikan Pesantren Al-Furqan di Parepare dan menulis berbagai kitab tafsir serta kajian Islam.
Sulawesi Selatan memiliki tradisi keilmuan Islam yang kuat, diwarisi dari para ulama klasik hingga modern. Ulama-ulama ini tidak hanya berperan dalam menyebarkan Islam, tetapi juga dalam membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan. Warisan mereka masih dirasakan hingga saat ini dalam bentuk pesantren, karya tulis, dan organisasi keislaman yang terus berkembang.
Penulis : Om Anwar