Next Post

Ade May Andayani, Warga Batumeranti, Sukses Memulai Usaha Jamur Tiram Berkat Program YES

Batumeranti – Menjelang senja, angin sepoi berembus menyusuri jalan yang dikelilingi kebun karet dan sawit, membentuk jalur sunyi menuju Desa Batumeranti. Di antara rimbun pepohonan ini, Ade May Andayani, atau yang akrab disapa May, berangkat menuju kumbung jamur tiramnya. Ia membonceng sepeda motor bersama suami dan anaknya yang masih kecil, melewati jalur sekitar 500 meter dari rumah kontrakan mereka.

Saat ditemui pada Jumat sore, menjelang waktu magrib, May menjelaskan tantangan serta harapan besar dalam mengembangkan usaha jamur tiramnya. “Alhamdulillah, saya mendapat bantuan Rp22.000.000 dari program YES setelah pengajuan proposal saya disetujui. Dari tahap pertama, saya menerima Rp15.400.000, yang langsung saya manfaatkan untuk membeli mesin mixer dan mesin press,” kata May, sembari tersenyum di tengah senja yang mulai meredup.

Mesin mixer dan press yang baru saja dibelinya telah menjadi angin segar dalam produksi jamur tiramnya. “Dengan mixer otomatis ini, tenaga kami berkurang banyak. Cukup memasukkan serbuk, dedak, dan dolomit ke alat, mesin langsung mengaduk sendiri,” jelasnya. Mesin press juga membantu proses pengepakan backlog jamur agar lebih rapi, membuatnya lebih mudah dalam pengelolaan kumbung setelah panen.

Namun, di tengah semangatnya, May masih menghadapi kendala transportasi. Jalan berliku yang mereka lalui seringkali hanya bisa diakses dengan kendaraan roda dua atau mobil desa yang mereka pinjam. “Kami berharap bisa memiliki kendaraan sendiri untuk mengangkut bahan baku dan backlog antara rumah produksi dan kumbung. Semoga saja ada dukungan tambahan dari pemerintah,” ungkapnya penuh harap.

Di sepanjang perjalanan menuju kumbung, Desa Batumeranti yang asri tersaji dengan pemandangan kebun karet dan sawit, menyiratkan kehidupan pedesaan yang sederhana namun penuh peluang. Meski usaha ini masih dalam tahap berkembang, May berencana memperluas kapasitas kumbungnya hingga 5.000 backlog dan berharap ke depannya bisa mendirikan kumbung berkapasitas hingga 10.000 backlog. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi, terutama dari perusahaan-perusahaan tambang di sekitar Batumeranti.

Baca Juga :  Bupati Tanbu Andi Rudi Latif: Komitmen Kementerian PU Wujudkan Pemerataan Pembangunan Sesuai Dengan Misi Kami.

“Prospek usaha jamur tiram sangat menjanjikan, apalagi jika diolah menjadi produk bernilai tambah seperti jamur crispy. Ini bisa jadi peluang besar,” tuturnya.

Dengan langkah tegap dan harapan besar, May berharap usahanya bisa menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain di Batumeranti dan sekitarnya, agar terus semangat mengembangkan usaha demi kemajuan ekonomi keluarga dan desa mereka.

Ketekunan dan kerja keras May tak hanya memberi inspirasi bagi keluarga, tetapi juga bagi pelaku UMKM lain di Batumeranti. Dengan tekad yang kuat, ia berharap usaha ini dapat membantu perekonomian desa serta menjadi contoh bagi mereka yang ingin memulai usaha dari hasil alam sekitar.

Berita ini ditulis oleh Om Anwar dari Kalimantansmart.info.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News