Kabupaten Tanah Bumbu kembali menjadi saksi semangat generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya daerah melalui Festival Pelajar Musikalisasi Puisi dan Madihin yang diadakan dari tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024. Acara ini melibatkan pelajar dari jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat se-Kabupaten Tanah Bumbu, berkompetisi dalam menampilkan karya seni yang memadukan puisi dan musik serta seni tradisional Madihin.
Festival ini memiliki makna khusus karena diadakan di Gedung Juang 7 Februari, sebuah gedung bersejarah dengan bangunan baru yang terletak di Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Gedung ini menampilkan arsitektur khas Kabupaten Tanah Bumbu, yang didominasi oleh warna kuning dan hijau. Warna-warna ini melambangkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kelestarian lingkungan, yang menjadi cita-cita dan harapan masyarakat setempat.
Gedung Juang 7 Februari ini merupakan hasil karya cipta dari kepemimpinan Bupati Zairullah Azhar, yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan infrastruktur budaya yang dapat menjadi simbol kebanggaan daerah. Selain sebagai saksi bisu perjalanan sejarah, gedung ini juga menjadi pusat kegiatan kebudayaan yang memperkuat identitas lokal.
Penyelenggaraan festival ini juga bertepatan dengan momen penting lainnya, yaitu perpindahan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tanah Bumbu dari Kompleks Perkantoran Gunung Tinggi ke Kecamatan Kusan Hilir pada awal bulan Agustus ini. Dengan perpindahan ini, masyarakat Tanah Bumbu, khususnya Pagatan, berharap bahwa kebudayaan dapat terus ditingkatkan guna menjadikan Kota Pagatan sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata di Kabupaten Tanah Bumbu.
Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpadpor), festival ini diharapkan menjadi ajang pembuktian bakat seni para pelajar sekaligus sarana untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal. Kepala Disbudpadpor Kabupaten Tanah Bumbu, Syamsuddin, mengatakan bahwa acara ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan wujud nyata dalam melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama.
“Festival seperti ini sangat penting untuk menjaga budaya daerah kita tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda. Musikalisasi puisi dan Madihin adalah bagian dari identitas kita, dan melalui kegiatan ini, kami berharap para pelajar dapat lebih mencintai serta bangga akan warisan budaya mereka,” ujar Syamsuddin.
Ia juga menekankan bahwa di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak melupakan akar budaya mereka. “Kita harus terus mendorong kegiatan yang mengangkat budaya lokal, karena di situlah kekuatan kita sebagai bangsa yang beragam dan kaya akan tradisi,” tambahnya.
Festival ini diharapkan tidak hanya menghasilkan para pemenang, tetapi juga menjadi momentum bagi seluruh peserta dan penonton untuk semakin mengenal dan menghargai seni budaya daerah yang mungkin selama ini terabaikan. Dengan terselenggaranya acara ini, Kabupaten Tanah Bumbu terus berkomitmen untuk menjaga agar budaya daerah tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Laporan ini ditulis oleh Om Anwar dan disampaikan melalui Kalimantansmart.info, media online yang selalu menyajikan berita terbaru dan terpercaya dari berbagai daerah.