TMMD – Tawa Renyah di Akhir Cerita Elegi Sunartim

Tanah Bumbu – Pagi itu, jam 09.30 hari Jum’at (31/05/2024), 2 cangkir teh buatan istri Bustani telah terhidang di atas meja teras.

Teh panas, minuman nikmat penyambut lelahnya perjalanan kami sejauh hampir 50 km dari Pusat Perkantoran Pemda Tanah Bumbu ke Desa Karang Rejo, untuk menengok langsung program TMMD yang sedang digelar disana.

Bustani, warga RT 04, adalah Wakil Ketua BPD Karang Rejo yang aktif mendampingi setiap kegiatan-kegiatan sosial yang diselenggarakan di desanya.

Suasana akrab awali cerita Bustani, bahwa desa 5 adalah salah satu dari lima desa transmirgrasi yang kini berada di wilayah Kecamatan Karang Bintang.

Desa Lima atau Desa Karang Rejo

Desa 5 adalah penyebutan yang sering digunakan warga petani karet binaan PTPN XIII yang bermukim disana untuk Desa Karang Rejo.

“Desa 5 (Karang Rejo) ini adalah desa pemekaran dari Desa 4 (Rejowinangun), kalau yang di depan sana, yang ada pasar itu wilayah Desa Rejowinangun,” kata Bustani menjelaskan.

Usai beristrahat sejenak, tepatnya jam 10.00 pagi, di hari jumat (31/05/2024), dari rumah Bustani di RT. 04, kami pun beranjak menuju lokasi kegiatan TMMD dengan kendaraan roda 2 yang telah disiapkannya.

Bedah Rumah TMMD Tanah Bumbu 2024

Kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) merupakan keterpaduan antara TNI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebagai upaya percepatan terobosan pembangunan di daerah pedesaan serta sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sesampai di tujuan, terlihat beberapa motor trail yang kerap dikendarai Babinsa, terparkir berderet rapi di tepi jalan berbatu yang tak ber aspal, tepat di depan rumah salah seorang warga RT 05.

Sekilas, rumah ini nampak seperti rumah yang sedang mengapung, yang dikelilingi luapan air akibat hujan yang baru saja reda.

Luapan air yang acap menjadi wadah bermain dan berenang bocah-bocah kecil di pelosok pedesaan dengan hati riang yang tak kalah asyiknya dibandingkan anak-anak kecil perkotaan di kolam renang berfasilitas lengkap dan modern.

Tumpukan kayu usang dan jabuk, yang berserakan di atas air di samping kiri rumah, seolah menjadi pertanda bahwa rumah ini habis terbongkar.

Anggota TNI berseragam loreng hijau yang duduk di pelataran pun membenarkan bahwa rumah ini sedang direnovasi melalui Program Bedah Rumah TMMD Kabupaten Tanah Bumbu.

Sunartim, nama pemilik rumah, katanya ikut orang tuanya melalui program transmigrasi pemerintah di era Orde Baru di tahun 1984.

“Saya dari Banyumas Jawa Tengah,” cerita Sunartim mengawali.

Sunartim adalah salah satu warga yang terkategorikan sebagai penerima manfaat dari Program Kegiatan Bedah Rumah TMMD di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2024.

“Ikut orang tua kesini saat masih bujangan, terus menikah di tahun 1991,” sambungnya.

“Loh istrinya dimana sekarang?”

“udah cerai pak,” jawabnya dengan raut sedikit beda.

“Anak saya dua, yang sulung cewek, sekarang ngajar di TK, yang bungsu cowok, juga sudah kerja” lanjutnya, tanpa menyebut dimana dan apa pekerjaan yang dilakoni anak bungsunya.

Hidup sendiri di tengah kebun karet yang cukup jauh dari rumah warga lainnya, tentu menjadi beban psikis bagi seorang pria seusia Sunartim.

“Kebun karet ini luasnya berapa?

“hanya 3/4 Hektar, tapi pohon karetnya milik anak saya” kata Sunartim dengan nada datar, sedikit rendah dan melemah.

Ketika ditanya kegiatan sehari-hari, dengan logat nggapak khas Banyumas, Sunartim pun menjawab “nggaduh kambing milik orang” sambil tertawa renyah.

Nggaduh Kambing ala Warga Trans Asal Banyumas

Bagi warga transmigran asal Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, istilah nggaduh kambing artinya kegiatan memelihara kambing, baik itu kambing milik sendiri ataupun kambing titipan peliharaan orang lain.

Mereka terkenal dengan kecakapan memelihara kambing, itu terbukti dengan dicanangkannya Kabupaten Banyumas sebagai sentra peternak kambing etawa nasional pada tahun 2015 lalu. (Berita Banyumas:2015)

Kecakapan nggaduh kambing warga eks transmigrasi asal Banyumas yang banyak bermukim di Karang Rejo ini tentu menjadi potensi besar bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk mengembangkannya.

Konsentrasi pembinaan yang dilakukan terhadap peternakan kambing di desa tertentu tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, namun lebih jauh dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu akan hewan kambing, terutama untuk kegiatan  selamatan aqiqah dan hari raya kurban. 

Sebelum mengakhiri perbincangan, satu pertanyaan kami ajukan ke Sunartim,

“satu pertanyaan lagi pak sunartim,” ucap kami disambut senyum dan anggukan kepala tanda setuju Sunartim yang terlihat mulai akrab dengan kami.

“apa tidak ada rencana menikah lagi, biar ada yang menemani bulan madu di kebun karet ini?” tanya kami.

“ada pak, setelah renovasi bedah rumah TMMD ini rampung” seloroh canda anggota TNI yang duduk di samping Sunartim.

“Nanti tentara-tentara Babinsa se Tanah Bumbu di ajak hadir sebagai saksi” canda anggota TNI yang lain, diiringi tawa sumringah bahagia Sunartim dan tawa lepas para anggota TNI lainnya hingga menambah suasana penuh dengan keakraban dan kebahagian.

Kebahagiaan Sunartim, adalah kebahagiaan penerima manfaat bedah rumah, dan tentu saja menjadi kebahagian bersama yang juga turut dirasakan para anggota TNI yang sedang bertugas disana.

Tugas TNI tanpa kenal lelah dan waktu, mensukseskan Program TMMD untuk kemajuan Kabupaten Tanah Bumbu.

Rona kebahagian yang terpancar di wajah-wajah mereka, sekaligus menjadi akhir cerita kunjungan kami pada Kegiatan Bedah Rumah TMMD di Desa Karang Rejo.

Kalimantan Smart Info (Om_Anwar)