
BATULICIN, KALSMART.info– Siang itu, suasana rumah Bapak Syaiful di RT 03 Desa Segumbang, Kecamatan Batulicin, tampak berbeda. Sejumlah ibu-ibu, petambak, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 berkumpul mengikuti pelatihan pembuatan eco enzyme, cairan serbaguna hasil fermentasi limbah buah dan sayur yang bisa dibuat sendiri di rumah. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Pelatihan tersebut digagas oleh mahasiswa KKN yang tengah mengabdi di desa, bekerja sama dengan penyuluh perikanan. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan cara sederhana mengolah limbah dapur menjadi produk bermanfaat yang ramah lingkungan.
Menariknya, pelatihan ini bukan sekadar teori. Peserta diajak praktik langsung mencacah limbah buah, mencampur dengan gula dan air, lalu menyimpannya dalam wadah tertutup untuk proses fermentasi. Eco enzyme yang dihasilkan nantinya bisa digunakan sebagai pupuk cair organik, pengusir hama alami, hingga pembersih lantai dan dapur yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Akhmad Tujianto, mahasiswa KKN yang didapuk sebagai pemateri utama, menjelaskan proses pembuatan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami warga. “Kami ingin berbagi ilmu yang bisa langsung diterapkan. Bahannya dari sisa dapur yang biasanya dibuang, padahal bisa jadi solusi ramah lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa lainnya tak kalah aktif. Amelia Rahimah dan Nurhidayah terlihat membimbing para ibu mencampur bahan dengan takaran tepat. Fahrudin Rizki Darmawan, Muhammad Muzammil, dan Anisa Rahmah sibuk menyiapkan ember dan botol bekas yang digunakan sebagai wadah fermentasi. Di sudut lain, Eva Indah Maulida, Safi’i Fernandi, M. Nasyid Nasril Raihan, Nurhaliza, Elsandia Nor Aliza, dan Asis membantu peserta yang baru pertama kali mencoba.
Kegiatan ini semakin semarak dengan kehadiran para penyuluh perikanan. Di antaranya M. Rusadi Permana, penyuluh yang membina langsung Desa Segumbang, serta Puspa Heriani, Isnaniah, Arsiah, Henny Wahyuliani, Elya Saparina, Andi Evy Harvianna, dan Sasmyanto. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa.

“Kegiatan ini merupakan bentuk transfer pengetahuan yang nyata dari mahasiswa kepada masyarakat, khususnya kepada nelayan dan pembudidaya ikan di kawasan sentra budidaya desa ini. Ini juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan berbasis potensi lokal serta penguatan kapasitas dalam mengelola limbah organik secara mandiri,” ujar Andi Evy Harvianna, salah satu penyuluh perikanan yang hadir usai kegiatan.
Selama pelatihan berlangsung, suasana cair dan penuh tawa. Beberapa ibu tampak geli saat melihat hasil fermentasi pertama mereka, sementara yang lain mulai membicarakan rencana membuat eco enzyme di rumah masing-masing dari sisa buah dan sayur dapur mereka sendiri.
Pelatihan ditutup dengan sesi diskusi ringan, di mana warga bertanya tentang cara penyimpanan dan durasi fermentasi. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal bagi warga Desa Segumbang untuk mengelola sampah organik rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
