
TELUK KEPAYANG, KALSMART, info – Dentuman drum terdengar menggema sejak pagi di halaman SMPN 2 Kusan Hulu, Kamis, 31 Juli 2025. Suasana sekolah berubah meriah. Barisan siswi berseragam biru-putih tampak berbaris rapi, melangkah dengan penuh semangat. Itulah momen yang dinanti, penampilan drumband membuka kegiatan jalan santai dalam rangka Diesnatalis ke-23 sekolah itu.
Satu per satu instrumen mulai dimainkan. Suara snare drum berpadu dengan marching bell yang menghentak ritmis. Di barisan depan, sang mayoret memimpin dengan penuh percaya diri, melambai-lambaikan tangan memberi aba-aba. Bulu kuning di topinya menari tertiup angin, serasi dengan gerakan lincahnya.
Menariknya, peserta jalan sehat pagi itu tidak sekadar berjalan bersama. Mereka didahului oleh rombongan drumband yang tampil memukau. Di belakangnya, tampak barisan siswa berbaju seragam training hijau khas sekolah, berjalan dengan tertib. Tidak ketinggalan, para guru dan orang tua siswa pun ikut serta memeriahkan acara. Wajah ceria dan semangat tampak menyatu di sepanjang barisan.

Rombongan jalan santai pun bergerak. Barisan siswa dan guru mengikuti alunan drumband melewati jalanan Pal Goson, Teluk Kepayang. Langkah kaki peserta terasa ringan, diiringi irama semangat dari tim drumband yang terus memainkan nada-nada ceria.
Kepala SMPN 2 Kusan Hulu, Sri Supadmi, mengisahkan perjalanan panjang sekolahnya untuk bisa memiliki unit drumband sendiri. Keinginan itu sudah ada sejak lama, bahkan sejak ia mulai menjabat pada 2017. Namun upaya nyata baru dimulai tahun 2019 dengan mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan Dispora.
Sayangnya, dana yang sempat dijanjikan pada 2019 batal cair karena pandemi COVID-19. “Sempat hangus waktu itu, kecewa rasanya. Tapi saya tidak menyerah,” kenangnya.

Baru pada 2023, ia kembali mengajukan permohonan bantuan alat drumband. Usulan itu mendapat dukungan dari Ibu Ayu, anggota DPRD Tanah Bumbu saat itu, yang dikenal aktif memperjuangkan sektor pendidikan. Berkat bantuan dan pengawalan dari Ibu Ayu, SMPN 2 Kusan Hulu dua kali menerima bantuan anggaran dari Dinas Pendidikan, yakni pada tahun 2023 dan 2024.
Bantuan tahap pertama hanya cukup untuk membeli sebagian alat, sehingga sekolah harus menyewa tambahan alat dan pelatih dari sekolah lain agar bisa tampil di acara kecamatan. “Anak-anak kami latih intensif selama 10 hari. Alhamdulillah, bisa tampil memukau meskipun alat belum lengkap,” ujar Sri Supadmi bangga.
Yang tampil dalam drumband pun merupakan gabungan siswa laki-laki dan perempuan. “Kami melibatkan semua, karena ini juga media pembinaan karakter dan bakat siswa,” tambahnya.

Tahun 2024, bantuan dari Dinas Pendidikan kembali diterima, masih dalam pengawalan Ibu Ayu yang kala itu masih aktif sebagai anggota DPRD. Bantuan ini memungkinkan sekolah melengkapi alat drumband, termasuk seragam, sehingga siswa bisa tampil dengan formasi yang lebih maksimal.
Tak hanya soal drumband, SMPN 2 Kusan Hulu juga menjadi pionir dalam gerakan literasi di Tanah Bumbu. Sekolah ini mencetak tiga jenis buku: karya kepala sekolah, karya guru, dan karya siswa. Total 3.000 eksemplar dicetak dan dibagikan ke seluruh SMP negeri di Tanah Bumbu.
Program literasi ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Tanah Bumbu. “Dana untuk mencetak buku disupport dinas, dan untuk cetakan pertama kami juga dibantu oleh Bang Dhin, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan serta Bank Kalsel, termasuk saat acara launching-nya,” terang Sri Supadmi.

Penampilan drumband tahun ini pun terasa lebih spesial. Bukan hanya karena kekompakannya, tetapi juga karena tampil dengan formasi baru. Mayoritas personelnya memang siswi, namun ada juga beberapa siswa laki-laki yang ikut ambil bagian. Sebelumnya, formasi drumband cukup seimbang antara siswa dan siswi, namun beberapa personel laki-laki telah lulus tahun ini. Kini, sekolah mulai membina generasi baru dari kelas 7 untuk mengisi formasi tersebut ke depannya.
“Saya dulu juga pemain drumband, jadi tahu bagaimana rasanya ketika alatnya belum lengkap. Makanya saya perjuangkan betul ini,” tambah Sri Supadmi, tersenyum kecil mengenang masa remajanya.
Selain membangun semangat seni dan disiplin lewat drumband, Sri Supadmi juga menaruh perhatian besar pada literasi. Ia menyebut sekolahnya telah menyumbangkan 3.000 eksemplar buku karya guru dan siswa ke berbagai sekolah di Tanah Bumbu. “Itu hasil gotong royong dari semangat literasi kami,” katanya.

Usai jalan santai, para siswa kembali ke sekolah. Meski lelah, senyum mereka tetap merekah. Beberapa langsung bergegas ke stan bazar kelas masing-masing. Namun satu hal yang pasti, penampilan drumband pagi itu akan terus dikenang sebagai simbol semangat juang yang akhirnya berbuah manis di SMPN 2 Kusan Hulu.