Next Post

Rezeki dan Seni Membawa Diri

Foto: ilustrasi

Rezeki dan Seni Membawa Diri

Oleh Om Anwar

BATULICIN, KALSMART.info – Banyak orang menyangka bahwa rezeki hanya datang kepada mereka yang pandai, berilmu tinggi, dan bekerja tanpa lelah. Tak salah memang—ilmu dan kerja keras adalah bagian penting dari usaha. Namun jika kita jujur, banyak kisah di sekitar kita yang menunjukkan bahwa rezeki tak selalu berpihak kepada yang pintar atau rajin saja. Ada faktor lain yang sering tak terlihat namun sangat menentukan: kepandaian membawa diri.

Kita sering menjumpai orang yang mungkin tidak lulus kuliah, bahkan hidup sederhana, tapi rezekinya lancar, dipercaya orang, dihormati di mana pun berada. Mengapa? Karena mereka pandai bersikap. Sopan dalam berbicara, jujur dalam bertindak, dan tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengar. Mereka ini bukan hanya bekerja dengan tangan dan otak, tapi juga dengan hati.

Dua Pedagang di Pasar

Di sebuah pasar kecil, ada dua pedagang sayur berdampingan. Yang satu lulusan perguruan tinggi pertanian, fasih menjelaskan manfaat gizi dari tiap sayuran yang ia jual. Yang satu lagi hanya lulusan SD, tak banyak bicara, tapi ramah dan murah senyum.

Setiap pagi, pelanggan justru lebih ramai di lapak si penjual yang sederhana. Ia menyapa hangat, membantu mengangkat belanjaan, bahkan sesekali memberi bonus cabe atau bawang tanpa diminta. Padahal dari segi ilmu dan promosi, ia kalah jauh.

Suatu hari, seorang pelanggan berkata,
“Saya datang bukan cuma untuk beli sayur, tapi karena hati saya tenang setiap kali belanja di sini.”

Dari situ kita belajar: ilmu itu penting, tapi cara kita membawa diri—ramah, jujur, dan rendah hati—sering kali lebih kuat mengundang rezeki.

Foto: ilustrasi

Data dan Fakta

Sebuah studi dari Harvard University, Carnegie Foundation, dan Stanford Research Center menunjukkan bahwa 85% kesuksesan dalam karier berasal dari keterampilan interpersonal (soft skills), sementara hanya 15% berasal dari kemampuan teknis (hard skills). Ini menegaskan bahwa kemampuan membawa diri—bersikap sopan, membangun kepercayaan, dan mampu bekerja sama—lebih menentukan arah kesuksesan dan rezeki.

Dalam budaya Indonesia yang menjunjung tinggi kesantunan, orang yang tahu diri dan tidak kasar dalam bersikap biasanya lebih dihormati. Mereka mudah mendapat peluang, dipercaya dalam bisnis, dan dihargai dalam lingkungan kerja.

Rezeki Lewat Jalan Tak Terduga

Rezeki bisa datang dari arah yang tak terduga. Allah SWT berfirman:

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).”
(QS. At-Talaq: 3)

Tawakal bukan berarti menyerah, tapi percaya bahwa hasil akhir adalah hak-Nya. Sementara tugas kita adalah memperbaiki ikhtiar, bukan hanya dalam bentuk kerja keras, tapi juga dalam cara kita membangun hubungan dengan sesama.

Ilmu bisa membuka jalan, kerja keras bisa mempercepat langkah, tapi akhlaklah yang membuat kita dihormati dan dipercaya. Jangan hanya sibuk mengejar kecerdasan intelektual, tapi latih juga kecerdasan emosional dan moral. Karena bisa jadi, rezeki terbesar kita datang bukan dari seberapa keras kita bekerja, tapi dari seberapa bijak kita membawa diri di hadapan manusia dan Tuhan.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Sorry, we couldn't find any posts. Please try a different search.

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News