Next Post

PROKLIM — Sungai Dua Dari Madya Menuju Utama

Suasana sejuk pagi hari di Desa Sungai Dua [Foto : Galeri Gambar Tanah Bumbu]

Tanah Bumbu – Hanya 30 menit saja waktu tempuh perjalanan roda 4 dari pusat kota Simpang Empat ke lokasi acara.

Gedung yang dituju, letaknya di sisi kiri jalan nasional, tepat di belakang Mesjid Nurul Yakin, Desa Sungai Dua. Di pagi hari, nampak jelas pesona keindahan lereng pegunungan meratus yang terlihat dari sisi depan gedung.  Mungkin ini lah alasan kenapa gedung yang cukup besar dan bersih ini dinamakan Gedung Meratus.

Menurut warga, gedung setinggi hampir 7 meter ini dulunya bekas lahan sekolah SD yang terbakar, lalu kemudian dibangun PT. Arutmin Indonesia Batulicin. Hal ini dibenarkan Irfan Nurhidayat – CDEA Supervisor PT Arutmin Tambang Batulicin selaku penyelenggara sosialisasi dan pelatihan terkait Program Kampung Iklim (PROKLIM).

“Ya benar, gedung ini dulunya bekas sekolah dasar yang terbakar dan kami bangun kembali, diikuti pembangunan lapangan mini soccer yang tampak di depan gedung, anggaran pembangunan keduanya berkisar 3 Milyar,” kata Irfan. Menurut Irfan, gedung ini dimanfaatkan warga sebagai tempat berolahraga,  pertemuan dan acara hajatan warga desa lainnya.

Suasana acara pembukaan sosialisasi PROKLIM di Gedung Meratus Desa Sungai Dua, selasa 21/05/2024 [Foto: PT. Arutmin Indonesia]

Sosialisasi Kepedulian Lingkungan

Dimulai pukul 09.00, acara dibuka secara resmi oleh Camat Simpang Empat Abdul Muiz hari selasa, 21/05/2024. Dalam sambutannya, Abdul Muiz mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi semua pihak untuk suksesnya sebuah program. Kolaborasi yang dimaksud adalah kolaborasi pemerintah daerah, pemerintah desa, perusahaan dan keterlibatan kelompok masyarakat dan para tokoh masyarakat.

Sementara itu, Kades Sungai Dua Ibnu Salam menjelaskan bahwa kegiatan PPM di Sungai Dua yang diselenggarakan PT. Arutmin bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu ini diikuti oleh kelompok pembudidaya, UMKM dan BUMDes Sungai Dua. “Kami dari desa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terkait, utamanya PT. Arutmin yang sampai saat ini masih aktif dan masih mau berkerja sama dengan desa kami. Dan juga terima kasih kepada pemateri, yang berkenan hadir memberi motivasi dan ilmu yang sangat bermanfaat kepada masyarakat guna mendapatkan penilaian yang lebih baik dan lebih tinggi atas Program Kampung Iklim,” Kata Ibnu Salam.

Turut hadir, Penelaah Teknis Kebijakan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu, Ahmad Yafie. “Kami dari DLH sangat antusias dan berterimakasih terhadap pelaksanaan kegiatan PPM yang diselenggarakan PT. Arutmin ini,” kata Yafie.

Dalam sambutannya, Yafie menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) yang dilaksanakan bersama Dinas Lingkungan Hidup. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan terhadap perubahan iklim, ketahanan pangan, penguatan kelembagaan, pengelolaan persampahan khususnya untuk pengurangan emisi gas rumah kaca. “Saat ini Desa Sungai Dua telah meraih penghargaan Proklim dengan kategori Madya, dan semoga dapat meningkat ke kategori Utama dan selanjutnya meraih kategori Lestari dan dapat membina desa sekitarnya,” harapnya.

Kegiatan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

Di sesi pertama, kegiatan pelatihan diisi dengan materi pengenalan cara budidaya ikan yang baik oleh Penyuluh Perikanan Pertama – Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Suko Wardoyo.

Suasana sesi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) [Foto : PT. Arutmin Indonesia]

Di sesi kedua, sesi peran pemuda dalam Program Kampung Iklim oleh Ketua Rumah Inspirasi Kreatif Anwar Ali Wahab. Di sesi kedua ini, pembawa materi lebih banyak membuka ruang diskusi dengan para peserta.

Hal menarik pada sesi ini adalah diskusi tentang bagaimana pengelolaan sampah dan sejauh mana pemanfaatan sampah plastik di Desa Sungai Dua saat ini. Bukankah kegiatan TPA DLH yang menampung 60 ton sampah per hari dari tiga kecamatan (Simpang Empat, Batulicin & sebagian Karang Bintang) letaknya di Desa Sungai Dua?

Hal ini tentu saja menjadikannya sebagai desa dengan potensi bank sampah (bahan baku plastik bekas) terbesar di Tanah Bumbu yang bernilai ekonomis. Pada sesi tersebut, Rahmat dari BUMdes Sungai Dua menyampaikan uneg-uneg dan harapan agar masyarakat, khususnya para pemuda dapat diberikan pelatihan keterampilan kegiatan lain yang menghasilkan, di luar kegiatan budidaya ikan yang mereka tekuni setiap hari.

Sementara itu, Kades Sungai Dua menguraikan bahwa sebenarnya Desa Sungai Dua pernah memiliki alat pencacah sampah plastik, namun kegiatan tersebut tidak berlanjut akibat keterbatasan SDM masyarakat. Kades berharap, kedepan akan ada pembinaan peningkatan SDM terkait pengelolaan sampah plastik yang bernilai ekenomis cukup tinggi tersebut.

Mengenal PROKLIM — Program Kampung Iklim

Program Kampung Iklim (Proklim) digagas Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2017 dan ditetapkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat, merupakan salah satu langkah strategis dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat lokal.

Suasana pagi hari di desa Sungai Dua Kec. Simpang Empat [Foto : Galeri Gambar Tanah Bumbu]

Proklim memuat aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi emisi GRK atau berkontribusi menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C seperti tertuang dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada tahun 2015. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim –KLHK: 2023).

Paradigma Masyarakat Jadi Kendala PROKLIM

Pembentukan proklim di sejumlah wilayah terkendala respons di masyarakat. Hasil yang tak langsung dari implementasi kampung iklim membuat upaya adaptasi dan mitigasi terkendala.

Suasana pagi hari di desa Sungai Dua [Foto : Galeri Gambar Tanah Bumbu]

Program Kampung Iklim sebagai salah satu upaya adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak masih menemui kendala, seperti adanya pro-kontra di masyarakat. Banyak masyarakat enggan melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim maupun kegiatan lingkungan lain karena hasilnya tidak bisa dirasakan secara langsung. (Kompas: Pradipta Pandu, 2021)

Kalimantan Smart Info (Om Anwar)

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page