Banjarmasin, 20 Juli 2024 – Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan (Pilgub Kalsel) tahun 2024 dipastikan hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu pasangan Raudatul Jannah (Acil Odah)-Akhmad Rozanie Himawan Nugraha dan pasangan Muhiddin-Hasnuryadi. Kepastian ini muncul setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel menyelesaikan proses verifikasi dan validasi terhadap bakal calon yang mendaftar.
Pasangan Acil Odah-Rozanie mendapat dukungan kuat dari koalisi Partai Golkar, Nasdem, dan Gerindra yang secara total memiliki 30 kursi di DPRD Kalsel. Golkar menyumbang 13 kursi, Nasdem 10 kursi, dan Gerindra tujuh kursi. Dukungan ini memberikan basis yang solid bagi pasangan Acil Odah-Rozanie untuk bersaing dalam Pilgub Kalsel 2024.
Sementara itu, pasangan Muhiddin-Hasnuryadi mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi ini menilai bahwa kombinasi pengalaman Muhiddin sebagai mantan Wali Kota Banjarmasin dan semangat muda dari Hasnuryadi, seorang pengusaha muda dan tokoh olahraga, memiliki visi yang jelas untuk memajukan Kalimantan Selatan.
Alasan utama hanya ada dua pasangan calon yang bisa mencalonkan diri adalah karena syarat dukungan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap calon. Menurut aturan KPU, setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur harus mendapatkan dukungan minimal 20 persen kursi di DPRD Kalsel atau 25 persen suara sah dalam pemilihan legislatif terakhir. Dengan hanya tersisa 10 kursi di DPRD Kalsel yang dikuasai oleh PKB (6 kursi), PDIP (3 kursi), dan PPP (1 kursi), tidak ada lagi partai atau koalisi partai yang bisa memenuhi syarat pencalonan. (tribunnews.com)
Pilgub Kalsel 2024 diprediksi akan berlangsung sengit, dengan kedua pasangan calon memiliki basis massa yang kuat dan strategi kampanye yang matang. Masyarakat Kalsel diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak untuk memilih pemimpin yang mampu membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih baik.
Pemilihan yang akan berlangsung pada akhir tahun ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar, demokratis, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar dapat memajukan Kalsel sesuai harapan masyarakat.
