Next Post

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu launching program orang tua asuh anak stunting

BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu launching program orang tua asuh anak stunting, gedung serbaguna Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (Kapet), Rabu (9/8/2023).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh beberapa jajaran Pemkab Tanbu, puskesmas-puskesmas Tanbu serta tamu undangan-undangan lainnya.

Saat ini data dari Dinas Kesehatan Tanbu, angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu periode Juni 2023 tercatat ada 16,1 persen angka stunting di Tanbu.

Dijelaskan oleh Sekda Tanbu, ini merupakan upaya Pemkab untuk percepatan penanganan pengurangan angka di kabupaten berjuluk Bumi Bersujud ini agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.

Menurutnya pihaknya menyadari bahwa dalam upaya ini semuanya tidak bisa dibebankan kepada tim pengurangan angka stunting saja namun semuanya harus bisa bersama berkolaborasi untuk mengurangi angka stunting ini. Salah satunya dengan adanya program orang tua asuh untuk anak Stunting ini.

Siapa saja yang nantinya menjadi orang tua asuh ini nantinya, yang pertama mulai dari Sekda, kemudian pejabat kepala dinas hingga pejabat Eselon IV, camat hingga lurah.

Nantinya, khusus dirinya ada empat orang anak, kepala dinas menjadi orang tua asuh tiga anak, eselon III dua orang, dan eselon IV satu orang.

“Ada lebih dari 800 anak stunting di Tanbu yang menjadi anak asuh orang tua asuh pejabat di Tanbu,” jelasnya.

Nantinya dijelaskan oleh Ambo Sakka orang asuh akan berkoordinasi dengan para petugas kesehatan untuk memberikan treatment atau langkah apa yang dilakukan, terhadap pelayanan kesehatan kepada anak-anak menderita stunting.

“Insyaallah di tahun 2024 nantinya mudah-mudahan harapan kita bersama sesuai dengan target presiden,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Muhammad Yandi Noorjaya nantinya sebagai tindak lanjut, pihak puskesmas akan berkoordinasi dengan para orang tua asuh di tingkat kecamatan bagaimana kedepannya dengan mengadakan rapat internal.

“Jadi misalnya nanti ada makanan tambahan kah atau apa, jadi nanti uang (infaq) dari orang tua asuh itu akan dikelola oleh puskesmas misalnya dibelikan beras, sayur atau apapun itu tergantung program dari puskesmas masing-masing,” sebutnya.

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page