Next Post

Mengenal Bagan Apung di Muara Sungai Desa Betung

Bagan apung terparkir di muara sungai Desa Betung

Muara sungai Desa Betung menyimpan keunikan tersendiri dalam kehidupan masyarakat pesisirnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah keberadaan bagan apung, alat tangkap ikan tradisional yang bukan hanya efektif, tetapi juga mencerminkan kecerdasan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Apa Itu Bagan Apung?

Bagan apung adalah struktur terapung yang digunakan untuk menangkap ikan dengan bantuan cahaya. Dibangun dari rangka bambu dan kayu, bagan ini dilengkapi dengan jaring besar yang digantung dari tiang-tiang tinggi dan diturunkan ke dalam air. Ketika malam tiba, lampu dinyalakan di tengah bagan untuk menarik perhatian ikan.

Cara Kerja Bagan Apung

Nelayan biasanya mulai beraktivitas saat senja. Setelah lampu dinyalakan, ikan-ikan kecil seperti teri, cumi, atau ikan pelagis lainnya akan berkumpul di bawah cahaya. Ketika jumlahnya cukup banyak, jaring ditarik perlahan menggunakan sistem tali dan katrol. Proses ini membutuhkan ketelitian dan pengalaman agar hasil tangkapan maksimal.

Ciri Khas Bagan Apung

  • Struktur Lebar dari Bambu: Mengapung kokoh di atas permukaan air.
  • Tiang Tinggi Penyangga Tali: Digunakan untuk mengontrol naik-turunnya jaring.
  • Perahu atau Rumah Apung di Tengah: Tempat operator menjalankan alat dan mengawasi proses penangkapan.
Bagan apung terparkir di muara sungai Desa Betung

Akar Budaya Bugis-Makassar

Bagan apung tidak hanya alat tangkap biasa, tetapi juga bagian dari warisan budaya maritim masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Suku Bugis-Makassar dikenal sebagai pelaut ulung yang memiliki tradisi kuat dalam dunia kelautan. Mereka mengembangkan berbagai metode tangkap yang cerdas, salah satunya bagan apung.

Di perairan Sulawesi Selatan seperti Takalar, Pangkep, dan Kepulauan Spermonde, bagan apung menjadi pemandangan umum. Teknik ini sudah diwariskan secara turun-temurun dan terus beradaptasi seiring perkembangan zaman, termasuk dengan penggunaan lampu listrik dan mesin penggerak modern.

Baca Juga :  Kuat dan Tahan Gelombang, Kapal Bugis Tetap Jadi Andalan Nelayan

Sebaran budaya Bugis yang merantau ke berbagai wilayah Indonesia juga membuat teknik bagan apung menyebar dan digunakan di banyak tempat—termasuk di Kalimantan dan daerah pesisir lainnya.

Kegiatan masyarakat di muara sungai Desa Betung

Peran Sosial dan Ekonomi

Bagan apung menjadi sumber penghasilan penting bagi nelayan dan mendukung ketahanan pangan masyarakat pesisir. Selain itu, bentuknya yang khas juga menjadikannya daya tarik wisata bahari dan edukasi budaya.

KalimantanSmart.INFO – Om Anwar

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

Proyek Baru - 2025-11-12T104826.198
banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News