
Tanah Bumbu – Pemerintah Desa Sungai Cuka, Kecamatan Satui, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kepala Desa Sungai Cuka, H. Barhiah atau akrab disapa H. Ibar, menyatakan siap menghibahkan lahan desa demi terwujudnya kawasan nelayan terpadu di wilayah pesisir tersebut.
Kunjungan lapangan dilakukan pada Jumat (7/11) dan Minggu (9/11/2025). Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu turun langsung meninjau kesiapan lahan dari beberapa desa yang diusulkan untuk program Kampung Nelayan Merah Putih. Kadis Perikanan didampingi empat penyuluh perikanan, yakni Rominah, Sri Narsih, Sri Suryaningsih, dan Eko Priyo Raharjo.
Rombongan menempuh perjalanan panjang melewati hujan, terik matahari, dan jalan licin. Bahkan, mereka baru tiba di lokasi menjelang malam hari untuk memastikan secara langsung kesiapan lahan yang akan dihibahkan oleh pemerintah desa bagi sarana dan prasarana nelayan dalam mendukung program pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kalau program Kampung Nelayan Merah Putih ini disetujui dan benar-benar terbangun, pasti hasilnya baik untuk masyarakat,” ujar H. Ibar dengan nada antusias di sela kegiatan peninjauan. “Yang paling utama itu pelabuhan tempat bersandar kapal nelayan. Itu kuncinya. Supaya ada tempat berlabuh dan orang bisa singgah di situ.”
Ia menambahkan, akses jalan menuju kawasan pantai juga menjadi perhatian penting. “Kalau mobil bisa masuk ke lapangan, ekonomi warga pasti ikut bergerak. Di wilayah pantai ini ada sekitar 60 perahu nelayan yang aktif. Jadi kalau pelabuhan dan tempat pelelangan ikan (TPI) dibangun, dampaknya bukan cuma untuk Desa Sungai Cuka, tapi juga untuk nelayan di seluruh Kecamatan Satui,” jelasnya.
Menurut H. Ibar, dari sekitar 20 desa di Kecamatan Satui, Sungai Cuka memiliki garis pantai yang paling nyaman dan paling potensial untuk dikembangkan sebagai sentra perikanan. “Kalau perikanan di sini lancar, hasil tangkapan bisa dikirim ke Sungai Danau. Ke depan, kita juga harus berpikir untuk ekspor,” katanya penuh semangat.
Kades yang dikenal berjiwa wirausaha itu juga menyinggung potensi ekonomi lain di wilayahnya, mulai dari tambang, perkebunan sawit, hingga laut. Namun ia menegaskan bahwa sektor perikanan tetap menjadi prioritas karena menyangkut kehidupan masyarakat pesisir.
“BUMDes kita dulu pernah dapat untung bersih sekitar 300 juta rupiah dalam tujuh bulan waktu kerja sama dengan mitra usaha. Artinya potensi ekonomi desa ini besar. Sekarang tinggal diarahkan supaya sektor perikanan juga bisa berkembang seperti itu. Dengan begitu masyarakat pantai ikut maju,” ungkapnya.
Dalam pengelolaan kawasan Kampung Nelayan Merah Putih nantinya, pemerintah desa berencana menggandeng Koperasi Merah Putih dan BUMDes, serta melibatkan penyuluh perikanan lapangan.
“Kalau koperasi, anggotanya warga sini semua, masyarakat pesisir Sungai Cuka. Jadi apa pun kegiatan yang dijalankan, pasti melibatkan warga. Harapan saya, dengan adanya kawasan ini, tidak ada lagi pengangguran di wilayah pantai,” ujarnya.
Ia juga berharap program Kampung Nelayan Merah Putih dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat sesuai dengan visi pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan program dari pemerintah pusat ini benar-benar membawa manfaat dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat kita, sesuai dengan harapan Presiden Prabowo,” tutup H. Ibar.
Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.