Next Post

Fenomena Kotak Kosong dan Kemunculan Kekuasaan Ala Orde Baru – Apa Artinya bagi Demokrasi?

kolom.solopos.com

Kalimantansmart.info – Dua fenomena politik terbaru memberikan gambaran mendalam tentang tantangan yang dihadapi demokrasi saat ini: fenomena kotak kosong dalam Pilkada dan kemunculan kembali kekuasaan ala Orde Baru. Keduanya mengungkapkan masalah mendasar dalam sistem demokrasi dan pengaruhnya terhadap pemerintahan serta masyarakat. Peran media juga menjadi kunci dalam menghadapi dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dalam konteks ini.

Kotak Kosong dalam Pilkada – Menandakan Krisis Demokrasi?

Fenomena kotak kosong dalam Pilkada serentak sering kali mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap calon yang ada. Kotak kosong bukan hanya simbol ketidakpercayaan terhadap kandidat, tetapi juga menunjukkan adanya krisis kepemimpinan jika calon yang ada dianggap tidak memenuhi harapan atau integritas yang memadai.

KOTAK KOSONG PILWALI KOTA MAKASSAR (Perspektif Demokrasi, Konstitusi, Kelembagaan Politik dan Hukum)

Kasus Kotak Kosong di Makassar

Contoh nyata dari fenomena ini terjadi pada Pilkada Makassar 2020. Dalam pilkada tersebut, kotak kosong menjadi pilihan utama karena tidak ada calon yang dianggap memenuhi kriteria publik. Hasilnya, kotak kosong memperoleh suara signifikan sebagai bentuk protes terhadap calon yang ada. Fenomena ini menggambarkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pilihan yang disediakan dan memperlihatkan bagaimana ketidakmampuan sistem politik untuk menyediakan calon yang layak dapat mempengaruhi hasil pemilihan. Detik menjelaskan lebih dalam tentang memori kotak kosong dan pembelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini.

Fenomena ini berfungsi sebagai bentuk protes terhadap sistem politik yang ada, mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mendiskusikan dan menilai calon serta proses politik. Namun, di balik ketidakpuasan ini, ada juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas calon di masa depan dan memperkuat legitimasi pemilihan.

Kemunculan Kekuasaan Ala Orde Baru – Ancaman Terhadap Demokrasi

Sementara itu, kemunculan kembali kekuasaan yang mirip dengan era Orde Baru menunjukkan potensi praktik pemerintahan yang lebih otoriter dan sentralistik. Tanda-tanda seperti sentralisasi kekuasaan, pengendalian media, dan pembatasan kebebasan berbicara menciptakan ancaman besar bagi kualitas demokrasi dan kebebasan sipil.

Pembangunan proyek mega yang sering kali mengabaikan dampak sosial dan korupsi yang mengikutinya menunjukkan bagaimana kekuasaan sentral dapat merugikan kesejahteraan masyarakat. Pembatasan hak politik dan perubahan kebijakan ekonomi yang menguntungkan kelompok elit juga menambah ketidakadilan sosial dan penurunan kualitas pelayanan publik.

Kotak kosong PILKADA 2024

Kotak Kosong dan Kekuasaan Sentralistik

Kedua fenomena ini saling terkait dalam menggambarkan kondisi demokrasi yang rapuh. Kotak kosong mencerminkan ketidakpuasan terhadap sistem yang ada, yang bisa menjadi lebih signifikan dalam konteks pemerintahan yang kembali ke praktik otoriter. Ketidakmampuan sistem politik untuk menyajikan calon yang layak dan transparan mungkin semakin diperburuk oleh sentralisasi kekuasaan yang mengabaikan kebutuhan lokal dan menghambat partisipasi politik.

Di sisi lain, kemunculan kembali kekuasaan ala Orde Baru dapat memperburuk situasi dengan mengurangi ruang bagi kritik dan protes, yang dapat memperparah ketidakpuasan masyarakat dan meningkatkan kemungkinan munculnya kotak kosong sebagai pilihan.

Ancaman Gagalnya Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta

Contoh konkret dari fenomena ini dapat dilihat dalam situasi Anies Baswedan, calon yang terancam gagal mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta. Berita terkini dari Tempo mengungkapkan bahwa Anies menghadapi ancaman serius terkait pencalonannya. Terdapat beberapa faktor yang mengancam keberhasilannya, termasuk permasalahan internal partai politik dan persaingan yang ketat.

Berita tersebut menyebutkan adanya berbagai manuver politik yang dapat mempengaruhi kelayakan pencalonan Anies, mulai dari potensi konflik dalam partai hingga tekanan politik dari pesaingnya. Ini menggambarkan bagaimana ketidakstabilan politik dan masalah internal dapat mempengaruhi proses pemilihan, memperburuk ketidakpuasan publik, dan meningkatkan kemungkinan munculnya kotak kosong sebagai pilihan.

Peran Media dalam Mencerdaskan Kehidupan Berbangsa

Dalam menghadapi tantangan ini, peran media menjadi sangat penting. Media yang bebas dan bertanggung jawab dapat berfungsi sebagai penyebar informasi yang akurat dan objektif tentang calon dan kebijakan, membantu publik membuat keputusan yang lebih baik dan terinformasi. Media juga berperan sebagai pengawas pemerintah dengan melaporkan penyimpangan, korupsi, dan praktik tidak etis, yang penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. Media menyediakan platform untuk debat dan diskusi publik, memungkinkan masyarakat untuk mengeksplorasi berbagai pandangan dan meningkatkan kesadaran politik.

Sebagai alat pendidikan politik, media meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses politik, hak-hak mereka, dan cara berpartisipasi secara efektif dalam demokrasi. Selain itu, media dapat mengangkat isu-isu penting dan menyoroti kebutuhan akan reformasi sistem, mendorong perubahan positif dan peningkatan dalam kualitas calon dan kebijakan.

Apa yang Dapat Dilakukan?

Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk memperkuat institusi demokrasi dengan menguatkan mekanisme demokrasi untuk memastikan keterwakilan yang adil dan transparansi dalam proses pemilihan. Melindungi kebebasan sipil dan memastikan kebebasan berbicara serta media merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan demokrasi. Masyarakat perlu didorong untuk terlibat lebih aktif dalam politik dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Reformasi birokrasi juga diperlukan untuk mengurangi praktik korupsi dan nepotisme dengan menerapkan sistem meritokrasi dan memastikan akuntabilitas. Mendukung media yang bertanggung jawab merupakan hal yang krusial untuk memastikan bahwa media berfungsi dengan bebas, objektif, dan bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang akurat dan mendidik publik.

Fenomena kotak kosong dan kemunculan kekuasaan ala Orde Baru menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi oleh demokrasi saat ini. Mengatasi masalah ini memerlukan upaya kolektif untuk memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, melindungi kebebasan sipil, dan memastikan bahwa pemerintahan berfungsi untuk kepentingan publik. Media memiliki peran krusial dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan menjaga kesehatan demokrasi dengan memberikan informasi yang akurat, mengawasi pemerintah, dan mendorong partisipasi publik.

Ditulis oleh Om Anwar untuk Kalimantan Smart Info

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page