
PAGATAN, KALSMART.info – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memperkenalkan inovasi pemanfaatan limbah cangkang kepiting dan rajungan di Desa Sungai Lembu, Kecamatan Kusan Hilir. Kegiatan berlangsung pada Kamis (31/7/2025) pukul 13.00 WITA di kantor desa setempat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN yang selama sebulan terakhir tinggal dan berbaur dengan masyarakat. Mereka menggagas pemanfaatan limbah cangkang yang selama ini hanya dibuang begitu saja, dengan pendekatan sistem zero waste—artinya tidak ada limbah yang tersisa.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, H. Akhmad Rozain. Turut hadir Camat Kusan Hilir Amirullah, Kepala Desa Sungai Lembu Rusniansyah, Kabid Pengelolaan Hasil Perikanan Abdul Gafur Ariyasi, para penyuluh perikanan, serta masyarakat desa yang antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.

Salah satu mahasiswa KKN menjelaskan latar belakang program ini. “Untuk program kerja kami yang ini tuh fokusnya pemanfaatan limbah cangkang kepiting dan rajungan, Pak. Tujuannya untuk memberdayakan limbah yang ada di daerah Sungai Lembu ini. Karena selama ini limbah cangkangnya belum dimanfaatkan, paling hanya sebagian kecil dijadikan pupuk. Selebihnya menumpuk dan bikin bau di sekitar lingkungan warga. Jadi kami kumpulkan data dan sampaikan ke warga, supaya tahu manfaatnya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, H. Akhmad Rozain mengapresiasi langkah kreatif mahasiswa KKN. Ia menyebut inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan perikanan yang berkelanjutan. “Selama ini cangkangnya dibuang, sebagian kecil dijadikan pupuk, tapi belum ada yang mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi,” ujarnya.
Ia menambahkan, program seperti ini perlu mendapat perhatian lebih serius karena bisa menjadi solusi atas limbah perikanan yang menumpuk di sentra produksi. “Jika dikelola dengan baik, bisa menambah penghasilan warga dan sekaligus menjaga lingkungan,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Camat Amirullah. Ia menyambut baik kolaborasi mahasiswa dengan pihak desa dan penyuluh. “Ini bukti bahwa ide sederhana, jika dilaksanakan dengan semangat gotong royong, bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” katanya.
Kegiatan ini berangkat dari hasil diskusi awal antara mahasiswa dan penyuluh perikanan di lapangan. Salah satu isu yang mencuat adalah limbah cangkang kepiting yang menumpuk dan menimbulkan bau, karena tak dimanfaatkan. Padahal, Desa Sungai Lembu merupakan salah satu sentra produksi kepiting dan rajungan di Tanah Bumbu.
Melalui program ini, mahasiswa ingin mengenalkan bahwa limbah cangkang bisa diolah menjadi bahan pakan, kerajinan, bahkan produk makanan tambahan tertentu. Semua itu tentu membutuhkan pendampingan lebih lanjut, namun langkah awal ini menjadi momentum penting.

Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai jurusan terlibat dalam program KKN di Desa Sungai Lembu. Mereka aktif menggali potensi lokal dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta penyuluh perikanan sejak awal kedatangan.
Kepala Desa Sungai Lembu, Rusniansyah, menyampaikan terima kasih atas kontribusi mahasiswa yang sudah ikut memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan di desanya. “Semoga ke depan kerja sama seperti ini terus berlanjut,” ucapnya.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi praktik pemanfaatan limbah cangkang kepiting dan rajungan. Mahasiswa memandu langsung proses pengenalan bahan, tahapan pengolahan, hingga contoh produk yang bisa dihasilkan. (Om Anwar)