TANAH BUMBU, KALSMART.info – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPIK ULM) memperkenalkan teknologi Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) dengan sistem akuaponik kepada warga Desa Sungai Lembu, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Kantor Desa Sungai Lembu dan diikuti dengan antusias oleh warga.
Budikdamber merupakan teknik budidaya ikan dan tanaman dalam satu wadah menggunakan sistem akuaponik, di mana limbah dari ikan menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menyaring air untuk ikan. Metode ini dinilai hemat lahan, efisien, dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Eko Priyo Rahardjo selaku penyuluh perikanan, H. Arpah, S.Pd.I selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Kusan Hilir, serta Usman, peserta dari kelompok nelayan KUB Cahaya Indah Sungai Lembu.
Dalam sosialisasi tersebut, Muhammad Fauzul Akbar, salah satu mahasiswa KKN-T FPIK ULM, memaparkan secara rinci langkah-langkah pembuatan Budikdamber. Ia menjelaskan mulai dari persiapan alat dan bahan, proses penanaman bibit sayur, pemasangan pipa, hingga perawatan ikan dan tanaman.
“Pertama, siapkan ember berkapasitas 80 liter, isi dengan air bersih dan bibit ikan lele. Lalu, pasang pot atau gelas plastik di atas jaring penyangga untuk menanam sayuran seperti kangkung atau selada. Air dari ember akan naik ke media tanam membawa nutrisi dari kotoran ikan, sementara akar tanaman membantu menyaring air kembali ke ember,” jelasnya.
“Keunggulan Budikdamber adalah masyarakat bisa memanfaatkan lahan sempit untuk menghasilkan ikan dan sayur sekaligus, tanpa penggunaan bahan kimia berbahaya,” ujarnya di hadapan peserta.
Sementara itu, Eko Priyo Rahardjo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN-T FPIK ULM tersebut. Menurutnya, inovasi seperti Budikdamber sangat bermanfaat bagi masyarakat pesisir maupun pedesaan.
“Kami berharap warga tidak hanya mencoba, tetapi juga mengembangkan sistem ini agar menjadi sumber pangan yang berkelanjutan. Selain untuk kebutuhan keluarga, hasilnya juga bisa menjadi peluang usaha,” ungkapnya.
Warga tampak antusias mengikuti penjelasan dan praktik langsung pembuatan Budikdamber. Beberapa di antaranya menyatakan akan mencoba membuat sistem serupa di rumah sebagai sumber pangan mandiri.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi kreatif dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, mengingat ikan lele dapat dipanen dalam waktu 3–4 bulan, kangkung 25 hari, dan selada sekitar 40 hari.
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ini adalah Aditya Dwiprastana, Lina Mursida, Salsa Bila Qolda Rahman, Shinta Noor Hadjizah, Muhammad Fauzul Akbar, Gazali Rahman, M. Nazar. A, Kartini Kapitan, Rosfia Wahdini, Selviana Dewi, Alfisyah, dan Dimas Septianto. Mereka dibimbing oleh dosen pembimbing Dewi Kartika Sari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa KKN-T FPIK ULM Tahun 2025 di Desa Sungai Lembu, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu.