Jika Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu mendatang dipilih dari kalangan penyandang disabilitas, ini tidak hanya akan menjadi tonggak sejarah yang mengubah paradigma politik dan sosial, tetapi juga menanggapi kekecewaan yang dirasakan masyarakat terhadap figur-figur politik yang lebih mementingkan kekuatan finansial daripada integritas dan kepedulian terhadap rakyat.
Masyarakat Tanah Bumbu telah lama merasa jenuh dengan kemunculan figur-figur politik yang hanya mencari jabatan lewat kekuatan finansial semata. Mereka menginginkan pemimpin yang tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang teguh.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dari kalangan penyandang disabilitas dapat menjadi pilihan yang menyegarkan, menunjukkan bahwa kepemimpinan bukanlah semata-mata tentang kekuatan atau kekayaan, tetapi juga tentang kebijaksanaan, empati, dan dedikasi untuk melayani dengan segenap hati.
Pemimpin dari kalangan disabilitas telah menunjukkan kemampuan untuk mengatasi hambatan dan rintangan yang menghalangi mereka, sehingga pengalaman ini dapat menjadi landasan kuat untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di pemerintahan.
Keberadaan mereka juga dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap kemampuan dan potensi penyandang disabilitas dalam berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan dan pengelolaan pemerintahan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Dengan memilih Bupati dan Wakil Bupati dari kalangan penyandang disabilitas, Tanah Bumbu tidak hanya mengambil langkah besar dalam memperkuat nilai-nilai inklusi sosial, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya integritas dan keadilan dalam kepemimpinan.
Hal ini tidak hanya akan mengubah dinamika politik lokal, tetapi juga membuka jalan bagi sebuah masa depan yang lebih cerah, di mana setiap warga dapat merasa dihargai dan diwakili dengan baik dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka secara langsung.
