
BANJARMASIN, KALSMART.info — Aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di Banjarmasin pada Senin (1/9) berjalan tertib dan kondusif. Ratusan mahasiswa berseragam jaket almamater kuning, biru dan hijau menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari tuntutan reformasi DPR dan Polri, penolakan tindakan represif aparat, hingga perbaikan sektor pendidikan dan kesejahteraan guru.
Robert Hendra Sulu, S.H., advokat sekaligus perwakilan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Banjarmasin, yang hadir langsung di lokasi, menilai aksi tersebut sebagai wujud demokrasi yang dewasa.
“Ketika saya ada di kerumunan massa, teringat peristiwa 28 tahun lalu. Namun, kali ini suasananya berbeda. Aksi ini berjalan tertib, tanpa ada tanda-tanda anarkis,” ujar Robert kepada wartawan.

Menurut Robert, persoalan yang memicu aksi di berbagai daerah, termasuk Banjarmasin, merupakan akumulasi dari berbagai ketidakpuasan masyarakat. Namun, ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah pusat dalam merespons situasi.
“Saya sangat menyanjung tinggi langkah Pak Prabowo yang cepat mengundang para tokoh politik dan agama ke istana. Strategi pemerintah ini membuat tensi mereda di banyak daerah, termasuk Jakarta, Bandung, dan Makassar,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pendekatan humanis yang dilakukan aparat keamanan di Kalimantan Selatan.

“Saya melihat strategi yang dibangun pemerintah daerah sangat humanis. Tidak ada penekanan berlebihan, dan ini bisa dijadikan role model bagi daerah lain,” tegas Robert.
Meski aksi berlangsung damai, Robert mengingatkan pentingnya pembelajaran dari sejarah kelam Mei 1997, ketika terjadi kerusuhan besar di berbagai daerah.
“Ada kekhawatiran awal, jangan sampai peristiwa 1997 terulang. Namun, ternyata semua berjalan aman, bahkan simbol-simbol kritik yang ada tetap dalam koridor demokrasi,” jelasnya.

Ketua PERADI Banjarmasin, Edi Sucipto, yang turut mendampingi, menyatakan dukungan penuh terhadap mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya secara konstitusional.
Aksi yang diwarnai hujan ringan sekitar pukul 13.00 WITA tersebut berakhir damai, tanpa insiden. Para mahasiswa membubarkan diri secara tertib setelah menyampaikan orasi dan menyerahkan pernyataan sikap mereka.
Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.