Next Post

Pantai Tebing, Nelayan Sumbersari

Perahu nelayan bersandar di sungai buatan dekat Pantai Tebing, Desa Sumbersari, Sungai Loban, sabtu 19 april 2025 (Foto: Om Anwar)

Sumbersari, Kalimantansmart.info — Terletak di pesisir Laut Jawa, Desa Sumbersari, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, menyimpan cerita tenang namun penuh perjuangan dari para warga pesisir yang menjalani profesi sebagai nelayan. Desa yang merupakan hasil pemekaran dari Dwi Marga Utama ini memiliki lanskap pantai yang unik, oleh warga setempat dikenal sebagai Pantai Tebing atau Clift, karena bentuk garis pantainya yang terjal akibat abrasi laut.

Berbeda dari pantai-pantai berpasir yang umum dijumpai di pesisir Tanah Bumbu, Pantai Tebing menampilkan kontur daratan yang tinggi, membentuk tebing alami. Meski belum tersentuh pengembangan wisata, pesonanya justru menarik minat para fotografer lokal yang mencari lanskap alami dan eksotis.

Perahu tambat dan tebing Pantai Sumbersari yang tergerus abrasi, Sabtu 19 april 2025 (Foto: Om Anwar)

Sebagian warga dari Sumbersari, Dwi Marga Utama, dan Banjarsari menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Meski jumlahnya tidak besar, aktivitas mereka terus berjalan dengan penuh ketekunan. “Kalau tidak salah, cuma sekitar 12 kapal. Selebihnya balapan, perahu kecil tanpa kamar,” ujar seorang warga yang ditemui di Pantai Tebing.

Kapal-kapal nelayan ini biasa bersandar di sebuah sungai buatan yang dibuat secara swadaya oleh warga untuk mempermudah akses ke laut. Namun, belakangan ini mereka mulai menghadapi kendala pendangkalan di bagian muara. “Kalau air surut, kapal susah keluar. Jadi nunggu pasang dulu,” tambahnya.

Suasana muara dengan perahu-perahu tambat di tepi sungai yang dikelilingi rimbunan vegetasi hijau, sabtu 19 april 2025

Fasilitas yang tersedia masih tergolong sederhana. Tambatan kapal hanya berupa tiang kayu seadanya, tanpa jembatan atau dermaga permanen. Di atas tebing, berdiri bangunan terbuka beratap baja ringan dengan tiang ulin tanpa dinding. Tempat itu digunakan warga untuk berteduh dan berkumpul sebelum atau sesudah melaut.

Baca Juga :  Aktivitas Nelayan Warnai Muara Sungai Desa Satui Barat

Akses ke pantai ini cukup menantang. Warga harus menempuh jalan tanah sejauh lima kilometer melewati kebun sawit. Di musim hujan, beberapa titik jalan berubah menjadi lumpur tebal. Di bagian awal jalan, tampak sebuah pintu gerbang lama yang tak lagi terawat.

Warga tampak sedang berbincang santai di bawah bangunan panggung sederhana, sambil mengawasi anak kecil yang ikut menemani, sabtu 19 april 2025 (Foto: Om Anwar)

Meskipun dengan segala keterbatasan, warga tetap menjaga semangat dan keberlangsungan hidup mereka di Pantai Tebing — sebuah tempat yang jauh dari keramaian, namun menyimpan keteguhan dan keindahan yang khas.

KalimantanSmart.INFO – Om Anwar

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News