Next Post

Menghidupkan Kembali Semangat Olahraga dan Seni di Kalangan Pelajar melalui PORSENI

Semarak PORSENI di Tingkat Kecamatan

Bayangkan setiap kecamatan di Tanah Bumbu menjadi hidup dengan berbagai kegiatan olahraga dan seni. Stadion-stadion atau lapangan olahraga penuh dengan sorak sorai penonton, teriakan semangat dari pendukung yang mengenakan atribut sekolah mereka.

Di panggung utama, kelompok tari menampilkan gerakan penuh energi, sementara di sudut lain, siswa-siswi memamerkan karya seni mereka yang mengagumkan.

Di lapangan, kompetisi sepak bola, bulu tangkis, dan voli berlangsung dengan ketat. Semua ini diiringi oleh suara riuh drum band yang membakar semangat.

PORSENI, Pekan Olahraga dan Seni, menjadi ajang yang tidak kalah meriah dibandingkan dengan pelaksanaan MTQ yang selama ini dikenal megah dan bergengsi.

Perubahan kebijakan nasional dalam dunia pendidikan dan olahraga telah membawa dampak signifikan bagi pelaksanaan PORSENI.

Sukandar, Kepala Bidang Pemuda & Olahraga Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu, mengungkapkan bahwa PORSENI kini telah berubah nama menjadi O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) dan FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) mengikuti kebijakan dari tingkat nasional.

Dulu, PORSENI dikenal sebagai ajang penting untuk mempromosikan olahraga dan seni di kalangan pelajar. Namun, kini kegiatan ini terpecah menjadi dua bagian utama: O2SN yang fokus pada penemuan bibit-bibit baru dalam olahraga, dan FLS2N sebagai platform kompetisi seni yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

O2SN hanya mempertandingkan enam cabang lomba, yaitu atletik, bulutangkis, pencak silat, renang, karate, dan senam. Sementara itu, FLS2N mencakup hanya lima cabang lomba, yaitu nyanyi solo, menari, kriya anyam, pantomime, dan cerita bergambar.

Meskipun O2SN dan FLS2N memiliki cakupan spesifik—olahraga tertentu dan bidang seni serta budaya tertentu—mereka tidak mencakup semua jenis olahraga dan seni yang populer di kalangan pelajar.

Sukandar menyoroti bahwa banyak cabang olahraga dan bidang seni lainnya, seperti takraw, kasti, voli, tenis meja, bulutangkis, sepakbola, menari, drama, pidato, senam kesegaran, dan gerak jalan, juga diminati pelajar namun tidak terwakili dalam kedua ajang tersebut.

Ia juga menekankan bahwa hakikat olahraga dan seni lebih dari sekadar pencapaian prestasi. “Hakekat olahraga dan seni sebenarnya bukan hanya terpaku pada prestasi, namun juga harus memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.”

PORSENI di masa lalu berfungsi tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai media untuk mempererat hubungan antar pelajar dan mengembangkan minat mereka.

Pada masa lalu, PORSENI dilaksanakan di tingkat kecamatan, dengan pemenang yang melanjutkan ke tingkat kabupaten secara bergilir.

Kegiatan ini memberi kesempatan bagi pelajar untuk bermain, berolahraga, menyanyi, dan berkarya seni, serta berinteraksi dengan pelajar dari sekolah lain.

Pemberitaan Media Online yang Meriah

Pemberitaan media online pun turut memeriahkan suasana dengan berbagai laporan dan artikel tentang lomba-lomba di PORSENI.

Dari cerita kemenangan di lapangan atletik hingga sorotan pada penampilan menari yang memukau, setiap berita membawa kebahagiaan dan semangat bagi para pembaca.

Beragam laporan dari berbagai cabang olahraga dan seni menjadi hiburan dan daya tarik tersendiri, menggugah antusiasme masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan kompetisi.

Kebijakan dan Dukungan Pemerintah Daerah

Beberapa aturan penting mengharuskan pemerintah daerah untuk memperhatikan dan menganggarkan dana yang cukup untuk kegiatan olahraga dan seni di kalangan pelajar dan remaja. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola urusan pemerintahan, termasuk penyelenggaraan pendidikan dan olahraga, serta memfasilitasi kegiatan olahraga dan seni sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia.

Pemerintah daerah diharapkan menyelenggarakan kegiatan olahraga dan seni secara terstruktur dan terjadwal setiap tahunnya. Prioritas terhadap PORSENI penting untuk mendukung pengembangan bakat dan minat pelajar, serta memperkaya pengalaman mereka.

Fokus Penyelenggaraan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga

Meskipun PORSENI ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa, pelaksanaannya seharusnya menjadi fokus Dinas Pemuda dan Olahraga, bukan Dinas Pendidikan. Dengan demikian, pelaksanaan PORSENI bisa lebih terarah dan terfokus, serta mendapatkan perhatian dan dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah.

Hal ini diharapkan mampu menghidupkan kembali semangat olahraga dan seni di kalangan pelajar, serta menciptakan generasi muda yang sehat, kreatif, dan berprestasi.

Kalimantan Smart Info – Om Anwar

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page