Next Post

Taman Hutan Rawa Batulicin, Etalase Keanekaragaman Hayati di Selatan Kalimantan

Etalase Keanekaragaman Hayati di Selatan Kalimantan

Etalase keanekaragaman hayati di Kalimantan Selatan tidak hanya memikat dengan keindahan alamnya yang mempesona, tetapi juga menawarkan pandangan mendalam tentang kekayaan biologis yang luar biasa. Wilayah ini dikenal sebagai rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang unik, banyak di antaranya merupakan spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Mangrove island

Hutan-hutan yang luas, rawa-rawa yang menghijau, sungai-sungai yang meliuk, dan pegunungan yang menawan menjadi bagian integral dari etalase ini. Dari hutan hujan tropis yang lebat hingga padang rumput yang luas, setiap ekosistem di Kalimantan Selatan menyediakan habitat yang penting bagi berbagai makhluk hidup.

ksdae.menlhk.go.id

Flora yang beragam seperti pohon-pohon besar seperti meranti dan kayu ulin, anggrek-anggrek langka, dan tumbuhan obat tradisional tumbuh subur di sini. Sementara itu, fauna yang hidup di wilayah ini termasuk orangutan, bekantan (monyet berhidung panjang), buaya air tawar, dan berbagai jenis burung yang menarik.

mongabay.co.id

Keberagaman hayati Kalimantan Selatan tidak hanya memberikan keindahan alami, tetapi juga memiliki nilai ekologis yang krusial. Wilayah ini berperan sebagai reservoir genetik penting bagi keanekaragaman hayati global, membantu menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan tidak hanya untuk spesies lokal, tetapi juga bagi manusia.

Sebagai etalase keanekaragaman hayati, Kalimantan Selatan memberikan pelajaran berharga tentang betapa pentingnya melestarikan alam untuk masa depan yang berkelanjutan. Melalui upaya pelestarian dan pengelolaan yang bijaksana, kita dapat memastikan bahwa warisan alam ini tetap utuh untuk dinikmati oleh generasi mendatang.

www.diarionorte.com

Sebuah Destinasi Wisata yang Menghormati Alam

Menurut Kepala Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Bumbu, Edy Rusdy, Taman Hutan Rawa Batulicin, dengan luas sekitar 400 hektar, telah menjadi fokus utama dalam grand desain melalui Peraturan Bupati (Perbup). Terletak di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Batulicin dan sekitar jembatan Jalan Tiga Puluh yang menghubungkan Kota Simpang Empat, Kota Batulicin, dan Pusat Perkantoran Gunung Tinggi, taman ini menjanjikan potensi besar untuk pengembangan lingkungan, edukasi, dan pariwisata di Kalimantan Selatan.

ubud

Grand desain ini membutuhkan investasi sekitar 40 milyar sebagai wujud komitmen yang mendalam untuk melindungi serta mengembangkan Kota Batulicin dan Kota Simpang Empat. Kedua kota ini tidak hanya sebagai pusat kehidupan masyarakat, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kapan saja. Implementasi grand desain ini memerlukan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, agar dapat dilaksanakan secara efektif,” kata Edy Rusdy.

Kawasan Central Park Batulicin

Investasi besar ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur fisik semata, tetapi juga tentang membangun ketahanan dan keberlanjutan dalam menghadapi berbagai risiko dan ancaman. Dengan dukungan yang kuat dari semua pihak, infrastruktur yang dibangun akan meningkatkan sumber daya dan kesiapan darurat kota-kota ini, menjaga kehidupan serta keamanan warga dengan baik.

Dengan demikian, grand desain ini bukan hanya sekadar impian, melainkan langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik dan lebih aman bagi Kota Batulicin dan Kota Simpang Empat, sambil memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

www.koransaku.com

Etalase Keanekaragaman Hayati

“Taman Hutan Rawa Batulicin berfungsi sebagai etalase keanekaragaman hayati yang memukau. Kawasan ini dirancang untuk mempertahankan ekosistem alami yang kaya dengan flora dan fauna endemik. Dengan komposisi lahan yang terdiri dari 10% konstruksi adaptif rawa, 54% rawa alami, 16% Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan 20% Ruang Terbuka Biru (RTB), taman ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam,” kata Edy Rusdy.

www.orami.co.id

Central Park: Ikon Wisata Rawa Terkemuka

Di jantung taman ini, Central Park akan menjadi kawasan wisata rawa terkemuka yang mewakili ekosistem dan keanekaragaman hayati kota Batulicin. Pengunjung dapat menemukan keunikan flora dan satwa endemik, seperti bekantan (Nasalis larvatus), melalui pengalaman berjelajah di hutan yang dilengkapi dengan wisata edukatif. Program penelitian dan konservasi alam yang diadakan di Central Park memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya melestarikan lingkungan.

Pengalaman Edukatif dan Rekreasi

Taman Hutan Rawa Batulicin tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga berbagai program edukatif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Pengunjung dapat mengikuti tur hutan, workshop konservasi, dan kegiatan interaktif lainnya yang memberikan pemahaman tentang ekosistem rawa dan pentingnya keanekaragaman hayati. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) menyediakan tempat yang ideal untuk rekreasi, bersantai, dan menikmati keindahan alam.

Pembangunan Berkelanjutan

Dengan peraturan yang jelas dari Peraturan Bupati, pengembangan Taman Hutan Rawa Batulicin diatur untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Konstruksi adaptif rawa, yang hanya mencakup 10% dari total luas taman, dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan. Sementara itu, 54% rawa alami dijaga ketat untuk melestarikan habitat asli dan mendorong penelitian ekologi.

Prospek Ekonomi dan Sosial

Grand desain Taman Hutan Rawa Batulicin tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Dengan menjadi destinasi wisata unggulan, taman ini diharapkan menarik ribuan wisatawan setiap tahun, menciptakan peluang kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, program edukasi dan konservasi yang dijalankan di taman ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.

Taman Nasional Gunung Leuser

Dengan visi yang jelas dan dukungan regulasi yang kuat, Taman Hutan Rawa Batulicin siap menjadi ikon baru di Kalimantan Selatan. Pengembangan ini menunjukkan komitmen Batulicin dalam menjaga keanekaragaman hayati, mempromosikan edukasi lingkungan, dan menciptakan destinasi wisata berkelanjutan yang menginspirasi.

Prinsip Perancangan Harmonisasi dengan Alam

Prinsip perancangan harmonisasi dengan alam adalah pendekatan yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara pembangunan manusia dan pelestarian lingkungan. Di kota Batulicin, prinsip ini diterapkan untuk memastikan bahwa setiap pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak ekologis dan sosialnya, serta memaksimalkan manfaat lingkungan.

Taman Nasional Gunung Leuser

Salah satu pilar utama dari prinsip ini adalah memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan efisien. Misalnya, dalam pembangunan gedung dan infrastruktur, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dan teknologi hemat energi diutamakan. Penggunaan panel surya, sistem penampungan air hujan, dan ventilasi alami adalah beberapa contoh bagaimana bangunan dapat dirancang untuk mengurangi jejak ekologisnya.

Selain itu, prinsip perancangan ini juga menekankan pentingnya menjaga dan memulihkan ekosistem alami. Di Batulicin, proyek restorasi hutan, pengelolaan lahan basah, dan pelestarian kawasan pesisir menjadi prioritas. Proyek-proyek ini tidak hanya membantu melindungi biodiversitas tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan air, serta memberikan ruang rekreasi hijau bagi masyarakat.

Taman Nasional Gunung Leuser

Pentingnya integrasi ruang hijau dalam desain perkotaan juga menjadi fokus. Taman, hutan kota, dan jalur hijau dirancang untuk menyediakan habitat bagi satwa liar, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan memberikan manfaat kesehatan bagi penduduk. Ruang-ruang hijau ini juga berfungsi sebagai tempat untuk pendidikan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam.

Selain aspek fisik, prinsip perancangan harmonisasi dengan alam juga mencakup aspek sosial dan budaya. Penghormatan terhadap kearifan lokal dan budaya setempat menjadi bagian integral dari proses perancangan. Ini termasuk melibatkan komunitas dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam desain dan penggunaan ruang.

Taman Nasional Gunung Leuser

Di sektor pertanian dan perkebunan, pendekatan agroekologi diterapkan untuk menciptakan sistem produksi pangan yang berkelanjutan. Penggunaan teknik pertanian yang ramah lingkungan, seperti pengendalian hama alami dan rotasi tanaman, membantu menjaga kesuburan tanah dan kesehatan ekosistem.

Mangrove

Dengan menerapkan prinsip perancangan harmonisasi dengan alam, Batulicin berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya memastikan bahwa pembangunan memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga melindungi dan memperkuat ekosistem alami yang menjadi penopang kehidupan

Pengembangan dalam 4 Zona

Pengembangan inovatif di Central Park Batulicin-Simpang Empat dirancang dengan membagi kawasan wisata menjadi empat zona yang masing-masing menawarkan pengalaman unik, memadukan pelestarian alam dan rekreasi berkualitas. Inilah gambaran dari setiap zona yang menjadi bagian dari proyek ini:

Zona Konservasi

Zona Konservasi didedikasikan sebagai habitat utama untuk flora dan fauna lokal yang unik, termasuk satwa khas Central Park Batulicin, yaitu bekantan (Nasalis larvatus). Menjaga keanekaragaman hayati dengan cara yang sama seperti Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera, kawasan ini dirancang untuk melindungi spesies langka dan endemik, serta menyediakan ruang bagi penelitian dan pendidikan lingkungan. Pengunjung dapat menjelajahi hutan yang dilindungi melalui jalur-jalur khusus yang memungkinkan mereka mengamati satwa liar, termasuk bekantan, dalam habitat alaminya tanpa mengganggu ekosistem.

Zona Westland Zoo

Zona Westland Zoo menawarkan pengalaman mendekatkan diri dengan satwa liar secara ramah lingkungan dan edukatif, mirip dengan Taronga Zoo di Sydney.

Safari-West-Santa-Rosa-California-African-Animals-Oryx

Kebun binatang ini menampilkan berbagai spesies dari seluruh dunia dalam lingkungan yang dirancang menyerupai habitat asli mereka. Selain menjadi tempat rekreasi, Westland Zoo berfungsi sebagai pusat pendidikan dan konservasi, dengan program-program interaktif yang mengajarkan pentingnya perlindungan satwa liar dan ekosistem mereka.

Zona Premium Leisure

Zona Premium Leisure menyediakan fasilitas mewah dan hiburan berkualitas tinggi yang terintegrasi dengan keindahan alam, serupa dengan yang ada di Singita Sabi Sand di Afrika Selatan.

Singita

Di sini, pengunjung dapat menikmati akomodasi mewah, spa, dan restoran kelas atas yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Fasilitas ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan, sambil tetap menghormati dan melestarikan lingkungan sekitar.

Zona Eco Leisure

Zona Eco Leisure mempromosikan gaya hidup berkelanjutan dengan menyediakan berbagai kegiatan rekreasi yang menghormati sumber daya alam, seperti yang dilakukan oleh Bawah Reserve di Indonesia. Pengunjung dapat terlibat dalam aktivitas seperti kayaking, snorkeling, dan hiking, semuanya dilakukan dengan prinsip-prinsip ekoturisme.

Tebet Eco Park

Kawasan ini dilengkapi dengan akomodasi ramah lingkungan yang menggunakan sumber energi terbarukan dan praktik pengelolaan limbah yang efisien, menjadikan setiap kunjungan tidak hanya menyenangkan tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis.

divetip.com

Contoh: Monkey Forest Ubud di Bali

Sebagai inspirasi untuk pengembangan Zona Konservasi, kita bisa melihat contoh dari Monkey Forest Ubud atau Mandala Suci Wenara Wana di Bali. Kawasan ini adalah cagar alam sekaligus kompleks candi yang menjadi tempat tinggal bagi sekitar 340 ekor Macaca fascicularis atau kera ekor panjang.

Monkey Forest Ubud

Dengan luas sekitar 27 hektare dan lebih dari 115 spesies tumbuhan, Monkey Forest Ubud memberikan suasana tenang dan asri bagi pengunjung. Selain itu, pengunjung dapat menikmati kuliner khas Bali dan berbagai kerajinan tangan lokal di sekitar kawasan ini. Pura Dalem Agung Padangtegal yang terletak di dalam hutan menambah daya tarik budaya, sering digunakan untuk ritual pemujaan Dewa Siwa dan upacara Ngaben.

Monkey Forest Ubud

Pengembangan dalam empat zona ini tidak hanya menawarkan beragam pengalaman bagi pengunjung tetapi juga menunjukkan komitmen Batulicin dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. Setiap zona dirancang untuk memberikan manfaat maksimal bagi lingkungan dan masyarakat, menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan dan inspiratif.

Pengembangan Kawasan Wisata Rawa Konservasi di Central Park

Central Park di kota Batulicin sedang merancang pengembangan kawasan wisata rawa konservasi yang akan menjadi destinasi terkemuka. Kawasan ini direncanakan untuk merepresentasikan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di kota, dengan menampilkan keunikan flora dan satwa endemik yang dapat ditemukan melalui pengalaman berjelajah di hutan.

Rencana ini mencakup berbagai elemen yang menggabungkan wisata edukatif, penelitian, konservasi alam, serta rekreasi di ruang terbuka kota. Pengunjung akan diajak untuk belajar mengenai pentingnya menjaga ekosistem rawa melalui program-program edukasi yang menarik. Selain itu, kawasan ini akan menjadi pusat penelitian yang mendukung upaya konservasi jangka panjang.

Bukit cinta rawa pening

Di Central Park, pengalaman berjelajah di hutan akan diperkaya dengan penjelasan mengenai flora dan fauna lokal, sehingga pengunjung dapat lebih memahami keanekaragaman hayati yang ada. Area ini juga dirancang untuk menjadi ruang rekreasi yang nyaman, di mana masyarakat dapat menikmati udara segar dan keindahan alam sambil bersantai.

Aspek konservasi dan preservasi alam menjadi prioritas utama dalam pengembangan ini. Dengan demikian, Central Park tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat. Melalui upaya ini, diharapkan Central Park akan menjadi ikon wisata yang menginspirasi banyak orang untuk peduli dan menjaga kelestarian alam.

Keragaman Karakter Lanskap untuk Aktivitas Beragam

Keragaman karakter lanskap memainkan peran penting dalam menciptakan ruang yang mendukung berbagai aktivitas. Di kota Batulicin, pengembangan lanskap yang bervariasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan rekreasi, edukasi, dan konservasi, yang masing-masing memiliki daya tarik unik tersendiri.

Lanskap hutan yang lebat menawarkan jalur berjelajah bagi para pencinta alam dan pejalan kaki yang ingin menikmati keindahan flora dan fauna lokal. Jalur-jalur ini memberikan pengalaman mendalam tentang ekosistem alami, di mana pengunjung dapat belajar tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

Bukit Cinta Rawa Pening

Di sisi lain, area terbuka yang luas dengan padang rumput hijau menyediakan ruang ideal untuk piknik, olahraga, dan kegiatan sosial. Ruang terbuka ini memungkinkan masyarakat untuk menikmati waktu bersama keluarga dan teman, sambil menikmati pemandangan alam yang indah.

Selain itu, taman-taman edukatif dengan kebun botani dan area konservasi memberikan kesempatan untuk belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dan pentingnya pelestarian lingkungan. Taman-taman ini dirancang untuk mendukung program-program edukasi yang melibatkan sekolah dan komunitas lokal, sehingga meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat.

Bukit Cinta Rawa Pening

Dengan adanya sungai dan danau buatan, lanskap ini juga memungkinkan aktivitas air seperti mendayung dan memancing. Area perairan ini tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies air yang mendukung keseimbangan ekosistem.

Secara keseluruhan, keragaman karakter lanskap di Batulicin memungkinkan berbagai aktivitas yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dari rekreasi santai hingga petualangan edukatif, setiap elemen lanskap dirancang untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan mendalam, sambil mengedepankan prinsip konservasi dan keberlanjutan.

olahkarsa

Solusi Berbasis Alam (Nature-Based Solutions)

Solusi Berbasis Alam (Nature-Based Solutions) adalah pendekatan inovatif yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Di kota Batulicin, implementasi solusi berbasis alam menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan resilient.

Nature Based Solution

Salah satu contoh konkret dari solusi berbasis alam adalah restorasi hutan bakau di kawasan pesisir. Hutan bakau tidak hanya berfungsi sebagai pelindung alami terhadap erosi pantai dan badai, tetapi juga sebagai habitat bagi beragam spesies laut dan penyeimbang ekosistem pesisir. Dengan menanam kembali dan melindungi hutan bakau, kota Batulicin dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pesisir sekaligus mendukung mata pencaharian masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya laut.

Nature Based Solution

Selain itu, solusi berbasis alam juga diterapkan dalam pengelolaan air di daerah perkotaan. Pembuatan taman hujan dan kolam retensi alami di berbagai lokasi strategis membantu mengurangi risiko banjir dengan menyerap dan menyimpan air hujan secara efektif. Solusi ini tidak hanya mengurangi dampak banjir tetapi juga memperkaya sumber air tanah dan menciptakan ruang hijau yang meningkatkan kualitas hidup warga kota.

Nature Based Solution

Pengembangan ruang terbuka hijau seperti taman kota dan hutan kota juga merupakan bagian dari solusi berbasis alam. Ruang hijau ini tidak hanya menyediakan tempat rekreasi dan relaksasi bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyerap polusi udara dan menghasilkan oksigen. Selain itu, ruang terbuka hijau mendukung biodiversitas dengan menyediakan habitat bagi berbagai flora dan fauna lokal.

Nature Based Solution

Di sektor pertanian, praktik agroforestri yang menggabungkan pohon dengan tanaman pangan di lahan pertanian juga merupakan solusi berbasis alam yang berkelanjutan. Sistem ini meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi erosi, dan meningkatkan hasil panen, sehingga mendukung ketahanan pangan lokal.

Nature Based Solution

Dengan mengadopsi solusi berbasis alam, kota Batulicin menunjukkan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat bagi alam tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan resilient bagi generasi mendatang.

Prospek Kedepan Menginspirasi Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan

Dengan implementasi grand desain ini, Taman Hutan Rawa Batulicin berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan internasional, serta menjadi teladan dalam konservasi alam. Dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait akan membuka pintu menuju masa depan yang cerah bagi ekosistem dan masyarakat sekitar. Visi untuk menciptakan pusat konservasi alam yang modern dan berkelanjutan di Batulicin akan memberikan manfaat jangka panjang yang tak ternilai bagi kehidupan kita dan generasi mendatang

Mewujudkan Kawasan Central Park sebagai Destinasi Utama

Kawasan Central Park di Taman Hutan Rawa Batulicin dirancang untuk menjadi tujuan utama wisata rawa, mencerminkan ekosistem kota Batulicin dan keanekaragaman hayatinya. Pengunjung dapat menemukan keunikan flora dan satwa endemik melalui pengalaman berjelajah di hutan yang juga berfungsi sebagai wahana edukatif, tempat penelitian ilmiah, serta pusat konservasi alam. Di sini, rekreasi di ruang terbuka kota diintegrasikan dengan penghormatan penuh terhadap konservasi dan preservasi alam.

Prospek Kedepan Menginspirasi Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan

Dengan implementasi grand desain ini, Taman Hutan Rawa Batulicin berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan internasional, serta menjadi teladan dalam konservasi alam. Dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait akan membuka pintu menuju masa depan yang cerah bagi ekosistem dan masyarakat sekitar. Visi untuk menciptakan pusat konservasi alam yang modern dan berkelanjutan di Batulicin akan memberikan manfaat jangka panjang yang tak ternilai bagi kehidupan kita dan generasi mendatang.

Menyelamatkan Biodiversitas Lokal

Taman Hutan Rawa Batulicin menjadi penjaga keanekaragaman hayati yang berharga di Kalimantan Selatan. Dengan luas 400 hektar, taman ini tidak hanya menjaga habitat asli flora dan fauna lokal, tetapi juga menyediakan lingkungan yang aman bagi spesies endemik yang sering terancam punah. Melalui upaya konservasi yang terintegrasi, seperti rehabilitasi ekosistem rawa alami dan pengawasan ketat terhadap aktivitas manusia yang merusak, taman ini memainkan peran penting dalam mempertahankan keberagaman hayati yang kaya di daerah tersebut.

Penyerapan Panas Perkotaan dan Pengendali Banjir

Sebagai lanskap alami yang dominan terdiri dari rawa alami (54%), Taman Hutan Rawa Batulicin berfungsi sebagai penyerap panas perkotaan yang efektif. Vegetasi dan air permukaan yang melimpah membantu mengurangi efek pulau panas di sekitarnya. Selain itu, rawa alami yang ada dapat berperan sebagai penampung air alami yang mengurangi risiko banjir perkotaan dengan menyerap air hujan yang berlebihan dan mengurangi aliran air yang cepat menuju permukaan perkotaan.

antaranews

Kegiatan Susur Sungai dan Pengamatan Flora Fauna

Taman Hutan Rawa Batulicin menawarkan pengunjung pengalaman unik untuk menjelajahi kehidupan alami di sepanjang sungai dan rawa alaminya. Kegiatan susur sungai menjadi daya tarik utama, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan mengamati langsung flora dan fauna yang hidup di sekitar area tersebut. Panduan lokal yang terlatih akan membimbing pengunjung dalam perjalanan mereka, memberikan informasi tentang spesies-spesies yang ditemui dan upaya konservasi yang dilakukan.

mangroves

Edukasi Lingkungan dan Kesadaran Konservasi

Sebagai bagian dari misi konservasi, Taman Hutan Rawa Batulicin menyediakan program edukasi lingkungan yang melibatkan masyarakat lokal dan pengunjung. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam serta mempromosikan praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memfasilitasi kunjungan sekolah, seminar, dan lokakarya, taman ini tidak hanya menjadi destinasi wisata tetapi juga pusat pembelajaran lingkungan yang aktif.

Mengintegrasikan Aspek Ekowisata dalam Pengembangan

Pengembangan Taman Hutan Rawa Batulicin mengintegrasikan prinsip ekowisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Berbagai kegiatan rekreasi seperti birdwatching, hiking, dan pengamatan satwa liar didesain untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan sambil mempertahankan integritas lingkungan. Ini menciptakan kesempatan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan memperkuat kesadaran global akan pentingnya pelestarian alam.

 

Kalimantan Smart Info – Om Anwar

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page