Tanah Merah, Batulicin adalah lokasi di mana Masjid Darul Muttaqin berdiri tegak di tengah-tengah hiruk-pikuk lintasan jalan nasional yang ramai. Letaknya yang sangat strategis seharusnya menjadi keuntungan besar bagi masjid ini, namun kondisinya saat ini memprihatinkan dan jauh dari kesan megah jika dibandingkan dengan kemegahan yang dimiliki oleh Masjid Jami Attaqwa Batulicin dan Masjid Al-Ihsan Kersik Putih.
Masjid Darul Muttaqin memiliki luas bangunan yang mencakup 12 shaf ke samping dan 8 shaf ke belakang. Namun, karpet coklat yang sudah usang menunjukkan perlunya peremajaan yang mendesak. Sayangnya, masjid ini seolah terlupakan di Lintasan Jalan Nasional Tanah Merah, Batulicin. Tidak banyak perhatian dan bantuan yang diberikan padanya.
Berdiri sebuah menara masjid yang menjulang tinggi, tampak megah dari kejauhan. Namun, ada satu hal yang mengundang perhatian sekaligus kritik dari banyak warga: ketidakseimbangan antara menara yang besar dan bangunan masjid yang sangat kecil di bawahnya. Pemandangan ini menciptakan kesan yang kurang estetik, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang prioritas dalam pembangunan tempat ibadah tersebut.
Masalah estetika bukan satu-satunya yang menjadi sorotan. Kapasitas bangunan masjid yang terbatas sering kali menyebabkan para jemaah harus berjubel di luar saat waktu salat Jumat tiba. Setiap minggunya, pemandangan puluhan jemaah yang terpaksa melaksanakan salat di luar masjid karena tidak cukupnya ruang di dalam menjadi pemandangan yang biasa. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan beribadah, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi dan efektivitas desain arsitektural masjid tersebut.
Tempat wudhu yang tidak memadai serta warna bangunan yang usang tidak mencerminkan bahwa masjid ini berada di ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu. Dinding berkeramik dengan desain khas pedesaan membedakannya dari masjid-masjid lain di sekitarnya yang jauh lebih wah dan mewah.
Menariknya, lokasi masjid yang strategis ini terletak tepat di depan tiga kantor partai politik, serta hanya berjarak 100 meter dari kantor partai politik lain yang berada dekat jembatan Tanah Merah. Sebagai tempat persinggahan bagi pengendara yang melintasi jalan nasional, seharusnya masjid ini mendapatkan perhatian lebih, terutama dari anggota legislatif yang berafiliasi dengan empat partai politik tersebut.
Ditambahkan shaf di teras samping masjid menandakan bahwa kapasitasnya tidak lagi mencukupi untuk menampung jumlah jemaah yang terus bertambah. Kondisi toilet yang jauh di belakang dan tidak terawat juga menjadi kendala serius bagi kenyamanan para jamaah dan pengunjung.
Masyarakat berharap agar pihak terkait dapat meninjau kembali desain dan kapasitas bangunan masjid, agar selain menara yang megah, bangunan utama juga dapat menampung seluruh jemaah dengan layak dan nyaman. Revisi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki aspek estetika, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan ketenangan dalam menjalankan ibadah.
Masjid Darul Muttaqin sangat membutuhkan dukungan untuk perbaikan dan pengembangan agar bisa melayani jemaah dan pengendara dengan lebih baik. Dukungan ini perlu datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan anggota legislatif, dengan memberikan dana hibah yang bisa dialokasikan untuk memperbaiki dan memperindah masjid ini.
Tanggapan Kabag Kesra Tanah Bumbu
Menanggapi kondisi ini, Kabag Kesra Tanah Bumbu, H. Muhammad Zaki Yamani, menyatakan bahwa pada prinsipnya pemerintah daerah yang dipimpin Abah Zairullah Azhar sangat memperhatikan seluruh rumah ibadah yang ada di Tanah Bumbu dalam rangka menunjang dan memenuhi kenyamanan dalam melaksanakan aktivitas keagamaan di rumah ibadah tersebut.
“Namun dalam hal pemberian bantuan hibah untuk rumah ibadah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kelengkapan administratif penerima hibah. Kami akan memproses setiap proposal dari pengurus yang diajukan ke Pemerintah Daerah,” kata H. Zaki
“Terkait penyusunan proposal, pihak kami siap memberikan penjelasan dan arahan terkait persyaratan administratif,” tambahnya.
Dengan demikian, diharapkan Masjid Darul Muttaqin mendapatkan perhatian dan bantuan yang layak dari pemerintah serta masyarakat luas, sehingga dapat menjadi tempat ibadah yang nyaman dan layak bagi semua jamaah.
