Next Post

Pulau Suwangi, Dekat di Mata Jauh di Hati

Kalimantan Smart Info Tanah Bumbu – Duduk santai menikmati secangkir kopi ala Sawangi Resto Ebony Hotel, pandangan mata pun tertuju pada bukit nan hijau yang terbentang dihadapan.

Sawangi Resto Balcony

Sebut saja bukit, karena puncaknya yang hampir mencapai 150 meter dari permukaan laut, lebih tinggi dari pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya.

Dari Balkoni Sawangi Resto, bukit ini terlihat begitu dekat, besar dan kokoh, seolah-olah ingin menegaskan bahwa dirinya lah penguasa sesungguhnya dari keangkuhan seluruh bangunan megah yang ada di daratan sekitarnya.

Pulau Suwangi, tampak dari sungai Batulicin

Nampaknya sore hari ini mulai mendung pertanda hujan kan segera turun, namun sudah kadung janji dengan nahkoda perahu yang katanya akan mengantar dan memandu perjalanan kami mengitari pulau bukit tersebut.

“Bapak tahu rumah ketua RT?

“Yang ini pak, Pak RT sedang di luar kota” kata pria yang berjalan dengan langkah tergopoh-gopoh lelah ke arah kami.

Persiapan speed boat menuju Pulau Sawangi

“Trus gimana “

“Oh ya kenalkan, saya Sakkar yang ditugaskan menjemput dan membawa bapak ke pulau seberang” ucapnya seraya menyalami dengan senyum yang ramah.

Dengan cakap, Sakkar menyiapkan perahu berjenis speed boat dan melepas tali ikatannya di dermaga Batulicin.

Pulau Suwangi, Pelabuhan Wisata

Perahu speed boat bertulis Patroli BKSDA yang kami tumpangi pun melaju dan menghampiri satu persatu dermaga kayu yang ada di pulau bukit seberang.

Tepatnya sore di hari minggu (26/05/2024), hari dimana kami pertama kali menapakkan kaki di pelabuhan Pulau Suwangi.

Titian kayu menuju daratan Pulau Sewangi

Melalui bantuan aplikasi maps, estimasi pulau ini hanya berjarak 800 meter saja dari dermaga Pulau Suwangi ke daratan terdekat Kelurahan Batulicin.

Ekspektasi kami diawal, akan berjumpa dengan beberapa warga dan tokoh masyarakat yang mungkin bermukim disana.

Pulau Sewangi, Pelabuhan rakyat

Namun apa lah daya, ternyata kondisinya sangat jauh berbeda dari yang kami bayangkan di awal, atau mungkin lebih tepat menyebutnya sebagai pulau tak berpenghuni.

Ya sudahlah, terlepas dari ada atau tidaknya penghuni, pulau yang menyimpan misteri ini ternyata memiliki potensi objek wisata alam beragam yang sangat menjanjikan, melebihi potensi wisata alam pulau-pulau kecil lainnya.

Titian ulin Pulau Sewangi

“Nama pulau ini dulunya adalah nama sebuah desa, Desa Pulau Sawangi namanya, seingat saya ada 3 orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di pulau ini saat itu, tapi sekarang Pulau Sawangi kini statusnya telah berubah menjadi RT” tutur Sakkar menjelaskan.

Hal ini pun dibenarkan Lurah Batulicin Amran Buchari Amri , bahwa Pulau Suwangi dan anak pulau suwangi adalah bagian dari wilayah Kelurahan Batulicin yakni RT 09.

Pulau Suwangi

Pulau Sawangi atau Pulau Suwangi?

“Kalau dulu namanya Pulau Sawangi, sekarang  telah berganti menjadi Pulau Suwangi” kata Amran.

Taman Wisata Alam Pulau Sewangi

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) Taman Wisata Alam Pulau Suwangi Periode 2021 – 2030 oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel – Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa Pulau Suwangi merupakan bagian dari kawasan Cagar Alam yang mengalami perubahan fungsi kawasan menjadi Taman Wisata Alam.

Taman Wisata Alam Pulau Suwangi

Kenali Perbedaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Kawasan suaka alam merupakan kawasan yang memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian ragam flora dan fauna. Sehingga, ekositem yang ada dapat terjaga dengan baik. Kawasan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

  • Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang dikhususkan untuk melestarikan sumber daya alam yang berjenis tumbuhan, satwa, dan juga tata lingkungannya.
  • Suaka margasatwa memiliki fungsi untuk melindungi satwa tertentu agar tidak punah dan tetap lestari.

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan yang berfungsi sebagai wilayah pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa. Kawasan ini juga sering memanfaatkan sumber daya hayati dan ekosistemnya secara lestari, terdiri dari :

  • Taman nasional merupakan kawasan yang memiliki ekosistem alami. Sehingga sering digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
  • Taman Wisata Alam, yaitu kawasan pelestarian alam yang juga dimanfaatkan untuk rekreasi dan pariwisata.
  • Taman Hutan Raya (tahura) adalah bagian dari kawasan pelestarian alam yang dihuni oleh beragam jenis flora dan fauna baik asli atau tidak asli. Selain untuk kegiatan penelitian, tahura juga dapat dimanfaatkan untuk pariwisata.
Penampakan Pelabuhan Samudera Simpang Empat dari dermaga Pulau Sewangi

Taman Wisata Alam Pulau Suwangi

Hutan Mangrove Pulau Suwangi

Kita abaikan sejenak apa yang mendasari penduduk yang bermukim disana hingga satu per satu beranjak pergi meninggalkan Pulau Suwangi ini, dan apa makna yang tersembunyi dari penamaan Sawangi dan Suwangi. (Kita akan bahas pada tulisan kami di edisi selanjutnya).

Pertanyaan yang mungkin ada di benak kita sekarang adalah objek wisata alam apa saja yang ada di Pulau Suwangi dan bagaimana konsep pengembangannya?

Hutan Mangrove Pulau Suwangi

Menurut catatan kami, ada 9 objek menarik yang mungkin bisa dijadikan ide pengembangan destinasi wisata di pulau ini, selebihnya dapat ditambahkan sendiri.

1.  Destinasi Titian Jembatan Kayu Hutan Mangrove

Menyusuri titian jembatan kayu Hutan Mangrove yang didesain unik di Pulau Sewangi yang dapat menghubungkan dermaga satu dengan dermaga lainnya tentu memiliki kenikmaran tersendiri bagi pengunjung.

Keberadaan titian jembatan kayu  akan menjadi ikon Hutan Mangrove Pulau Suwangi nantinya.

Mangrove Bungkutoko Kendari (Kompas.com)

Bayangkan saja saat kita memasuki kawasan wisata Pulau Suwangj, kita akan disambut jembatan kayu memanjang sejauh 1 atau 2 kilometer yang di sekeliling jembatan terdapat hutan mangrove yang rimbun dengan batang pohon yang besar membentuk sebuah terowongan. Tentu terasa adem dan menenangkan sekali.

Di beberapa titik titian jembatan, sebaiknya diberi semacam taman yang indah atau race area. sehingga pengunjung bisa istrahat dan menikmati panorama alam hutan mangrove di sekitar. Menyenangkan sekali bukan?

Wisata Tracking Mangrove Pulau Bungkutoko di Kendari

Kreatifitas warga juga dituntut di pulau ini, misalnya dengan perahu kayu besar yang di sulap sebagai warung atau restoran tentu akan menambah daya tarik pengunjung Pulau Suwangi nantinya.

Jika jembatan kayu ini dibangun mengitari pulau, maka pengembangan objek wisata akan merambah ke para penghobi olah raga sepeda untuk mengayuh sepeda berkeliling pulau melewati titian jembatan kayu.

2.  Destinasi Tebing Dinding

Objek Wisata Batu Dinding atau tebing dinding yang terletak di Pulau Suwangi dapat dikembangkan oleh masyarakat desa. Objek wisata yang menawarkan panorama keasrian alam dari atas tebing setinggi 20 meter ini dengan panjang 50 meter ini sangat cocok bagi wisatawan yang menyukai kemah dan petualangan alam bebas.

Menurut Sakkar, untuk mencapai puncak dari tebing dinding yang menjulang di tengah hutan ini, pengunjung harus terlebih dahulu berjalan kaki sejauh 500 meter, melewati perkebunan masyarakat dan hutan serta meniti jalur yang cukup curam dan berbatu.

“Ini sangat cocok untuk para pengunjung yang menyukai petualangan alam bebas,” ucap Sakkar

Wisata Tebing Lawang Kompas.com

Pengunjung yang datang ke tebing dinding, dapat menikmati sunset ataupun sunrise dari atas tebing batu selebar 50 meter tersebut. Mengingat objek wisata ini menyuguhkan pemandangan paling indah saat fajar ataupun senja. Hamparan hutan hijau yang masih asri, dikombinasikan dengan suasana matahari terbit ataupun tenggelam merupakan momen paling favorit untuk diabadikan.

Menurut kami, tebing dinding ini nantinya akan banyak dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga memberikan ruang kepada pelaku UMKM yang ingin berdagang disana.

3.  Destinasi Bekantan dan Satwa Liar

Keberadaan Bekantan (Nasalis larvatus) yang telah berkembangbiak secara alami menjadi daya tarik yang luar biasa untuk dikembangkan  wisata terbatas, pendidikan dan penelitian di Pulau Suwangi.

Bekantan Khas Kalimantan

Wisata bekantan merupakan Wisata Menyisir Pulau menggunakan Perahu atau melewati jembatan kayu yang dibuat seacara traditional memanjang membelah hutan mangrove untuk melihat satwa bekantan yang ada dipepohonan pinggiran pulau. Daya tariknya adalah kehidupan liar para bekantan itu, karena bekantan tergolong berbeda dari hewan-hewan jenis primata lainnya seperti kera, lutung, orangutan, dan lain-lain.

Bekantan Khas Kalimantan

Potensi satwaliar lainnya seperti aneka jenis burung rangkong (Buceros sp) bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus), kuntul (Egratta intermecha), elang laut perut putih (Haliaetetus leucogaster), elang bondol (Haliastur indus), cangak abu (Ardea cinerea), raja udang (Pelargopsis capensis dan Alcedo maninting), belibis (Dendrocygna arcuata) dan sikatan (Rhinomyias olivoceae) dan lain-lain belum terpetakan semua habitat dan sebarannya. (RPJP Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel)

4.  Destinasi Wisata Menara Suar

Menara Suar Berumur 1 Abad di Majene

Menara suar atau bangunan tinggi pemberi cahaya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan selat tentu saja akan menjadi objek wisata yang sangat menarik, apalagi jika keberadaannya dapat memberikan nilai-nilai sejarah peninggalan kolonial Balanda.

5.  Destinasi Wisata Tulisan Huruf Raksasa

tren wisata di era digital saat ini sepertinya menuntut adanya sebuah pengakuan.

Kebanyakan dari kita berwisata untuk berfoto ria, memamerkan kehadiran kita di tempat wisata melalui media sosial.

Hollywood

Salah satu trik dari pengelolaan wisata adalah dengan membuat rangkaian tulisan besar. Boleh bertuliskan nama pulau “Pulau Suwangi” ataupun bertuliskan nama kabupaten “Tanah Bumbu” berwarna putih terang ,sehingga  keberadaanya jelas terlihat dan terbaca dari daratan Kota Simpang Empat dan Batulicin.

Tulisan raksasa tersebut di tempatkan di tempat strategis agar memiliki daya tarik dan memudahkan pengambilan foto para pengunjung.

I am Amsterdam

Ide pembuatan tulisan-tulisan seperti itu sebenarnya ide yang terinspirasi dari tulisan besar “Hollywood” di Amerika Serikat atau ikon “I Amsterdam” di Belanda. Apalagi kedua tulisan tersebut dapat menghipnotis jutaan pengunjung agar kedatangan mereka di kedua negara tersebut dianggap sah.

6.  Dewi Tara Pulau Sewangi

Keberadaan petambak rakyat yang penggaliannya dilakukan secara manual (tanpa alat berat berjenis excavator) di ujung timur laut Pulau Suwangi dapat disulap dan dijadikan objek wisata melalui program baru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni Program Destinasi Wisata Rakyat (Dewi Tara) Pulau Sewangi, yakni program berbasis pemberdayaan masyrakat pedesaan di kawasan tambak-tambak rakyat.

keren-bekas-tambak-disulap-jadi-wisata-negeri-di-atas-air-yang-instagenik

Hanya saja menurut catatan RPJP BKSDA Kalimantan Selatan yang disusun bulan juni 2020, di bagian timur laut Pulau Suwangi yang terdapat kondisi terbuka berupa tambak seluas 45 ha (3,63%) tersebut  perlu dikembalikan struktur dan fungsinya.

7.  Destinasi Kolam Bersih dan Kolam Renang

Menurut LPJP BKSDA, di Pulau Suwangi terdapat pemanfaatan air bersih yang dikelola masyarakat setempat. Hal ini tentu saja bisa menjadi objek menarik bagi pengunjung yang ingin melihat secara langsung keberadaan dan cara pengelolaan kolam bersih tersebut.

Mata air Pulau Suwangi

Demikian halnya dengan keberadaan kolam renang dengan kesan sangat alami di Pulau Suwangi kelak, disajikan panorama alam berupa pantai serta kolam besar yang ada diareal obyek wisata tersebut.  Warna airnya bening tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang datang berkunjung ke tempat ini nantinya.

Buleleng Bali

Banyaknya batu-batu yang berada di dasaran kolam, hal ini tentunya semakin menjadikan kolam ini menarik untuk segera dinikmati sembari berenang atau pun bersantai ria diarea pinggir kolam. Airnya yang bening dan segar ini sangatlah cocok dinikmati ketika cuaca sedang panas-panasnya.

8.  Bumi Perkemahan

Memasang kemah dan bermukim di kawasan puncak Pulau Suwangi tentu memiliki keunggulan tersendiri dari objek wisata lain.

Bumi Perkemahan

Pengunjung bisa menepi untuk menikmati ketenangan, di puncak bukit tengah hutan yang jauh dari hiruk-pikuk kota sembari menikmati indahnya temaram lampu perkotaan Simpang Empat dan Batulicin.

Bumi Perkemahan

Hal yang tentunya harus dilengkapi fasilitas penunjang seperti penyewaan tenda, fasilitas penerangan dan keamanan akses menuju puncak bumi perkemahan.

9. Destinasi Resort Cottage Wisata Mangrove 

Resort Cottage Wisata Mangrove (penginapan) merupakan suatu tempat penginapan yang dipadukan dengan wisata alam hutan mangrove atau bakau. Di dalam Resort Cottage ini diberikan beberapa fasilitas untuk mewadahi kegiatan para wisatawan dari dalam dan luar serta mengangkat potensi wisata baru yaitu hutan mangrove.

Resort Cottage Mangrove Pantai Indah Kapuk (kompas.com)

Fasilitas didesain dengan mengutamakan fungsi cottage resort, agar pengunjung dapat menikmati suasana menginap di antara pepohonan bakau dan pemandangan pantai yang maksimal dan menikmati berbagai fasilitas yang disediakan. Di sisi lain juga tetap memperhatikan kenyamanan dan privasi pengunjung yang menginap.

Perancangan Resort Cottage seyogyanya menerapkan Arsitektur Ekologi dengan tujuan untuk tetap menjaga ekosistem yang ada di hutan bakau dalam suatu perancangan dengan konsep berbasis lingkungan, dengan memanfaatkan potensi dari hutan bakau, mulai dari pembangunan cottage yang berada di antara pepohonan bakau.

Resort Cottage Mangrove Pantai Indah Kapuk (Orami)

Dengan cara meletakan posisi bangunan di sisi hutan yang tidak terdapat pohon bakau tanpa merusaknya atau memanfaatkan ruang kosong di dalam hutan bakau. Peletakan bangunan di antara pepohonan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang tenang, dapat merasakan kenyamanan saat menginap di dalam bangunan cottage. (ITN MALANG)

Disamping ke-9 potensi destinasi diatas, potensi sosial budaya yang ada di Pulau Suwangi berupa pesta adat  dan ritual religi juga bisa dikemas secara atraktif untuk daya tarik wisata tanpa mengurangi makna dan subtansinya.

Dukungan masyarakat lokal, pemerintah daerah dan swasta sangat tinggi untuk berpartisipasi dalam pengembangan wisata Pulau Suwangi, pulau yang selama ini terasa dekat di mata namun keberadaannya jauh di hati.

Kalimantan Smart Info (Om Anwar)

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

IMG-20210224-WA0065
Iklan Berita (1)

Recent News

You cannot copy content of this page