
TANAH BUMBU, KALSMART.info – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar sosialisasi bertema Gemar Makan Ikan dan Pencegahan Stunting. Program ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama para ibu dan balita yang menjadi sasaran utama kegiatan.
Inisiatif ini berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya kesadaran konsumsi ikan di masyarakat, meskipun wilayah tersebut merupakan daerah budidaya tambak. Kondisi ini turut berkontribusi pada tingginya angka stunting yang masih ditemukan di lapangan. Melihat hal itu, mahasiswa KKNT berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya ikan sebagai sumber protein hewani berkualitas sekaligus langkah konkret pencegahan stunting sejak dini.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Pandamaran Jaya, salah satu desa binaan perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu, pada 4 Agustus 2025 ini dihadiri oleh Ketua TP PKK sekaligus Pembina Posyandu, Ibu Nie’mawati, serta tiga penyuluh perikanan aktif, yaitu Rominah, Sri Narsih, dan Sri Suryaningsih. Turut hadir pula seluruh anggota tim KKN Desa Pandamaran Jaya yang terdiri dari Muhammad Irsani, Syahtiawan Patra, Muhamad Andi Putra Nur, Gusti Pahrudin, Ahmad Ridho Ghifari, Riska Amalia, Lathifatun Nisa, Qodariah, Annisa Noor Padela, Erlita Syifa Nabilah, Firda Ashari, dan Putri Aulia Zahra.
Dalam sambutannya, Ibu Nie’mawati mengapresiasi kegiatan ini karena menurutnya ikan merupakan sumber gizi yang mudah didapat di desa mereka dan mampu membantu tumbuh kembang anak agar terhindar dari stunting.

Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Lathifatun Nisa dan Qodariah. Mereka menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dampaknya tidak hanya pada tinggi badan yang lebih pendek dari seharusnya, tetapi juga pada penurunan kecerdasan dan daya tahan tubuh. Pencegahan stunting, dijelaskan mereka, dapat dilakukan dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi cukup, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, menyediakan MP-ASI bergizi seimbang, menjaga kebersihan lingkungan, dan membiasakan ikan sebagai menu rutin keluarga karena kandungan protein, omega-3, vitamin, dan mineralnya sangat penting bagi pertumbuhan anak.
Sebagai bentuk dukungan nyata, mahasiswa KKNT membagikan brosur edukasi berisi informasi gizi dan pencegahan stunting, disertai pembagian susu dan makanan olahan ikan berupa fishroll. Olahan ini diperkenalkan sebagai inovasi makanan yang lezat, bergizi, dan disukai anak-anak.
Penyuluh perikanan Rominah menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa sangat membantu tugas mereka di lapangan. “Kami senang sekali ada mahasiswa yang mau turun langsung ke lapangan. Materinya mudah dipahami dan disampaikan dengan cara yang menarik. Apalagi ada praktik mengenalkan olahan ikan seperti fishroll. Harapannya ini bisa rutin dilakukan, bukan hanya sekali,” ujarnya.
Sri Suryaningsih menambahkan bahwa kegiatan semacam ini sebaiknya juga dilakukan di desa-desa sekitar. “Kalau bisa, jangan hanya di Pandamaran Jaya, karena masalah rendahnya konsumsi ikan dan stunting masih banyak kita temui di wilayah Tanah Bumbu,” katanya.
Melalui kolaborasi mahasiswa KKNT, penyuluh perikanan, dan masyarakat, diharapkan kesadaran untuk mengonsumsi ikan akan meningkat, sehingga angka stunting dapat ditekan dan kualitas gizi keluarga di pesisir menjadi lebih baik.