PAGATAN, KALSMART.info – Warung nasi kuning milik Ibu Haji, istri almarhum Haji Rusni, terus jadi primadona pagi hari di Pagatan. Letaknya sederhana, tapi antrean pembeli setiap pagi tak pernah sepi.
“Kami buka jam enam pagi. Biasanya jam sembilan udah habis,” ujar Ibu Haji.
“Yang terjual rata-rata tiga sampai empat termos nasi kuning tiap hari. Satu termos bisa isi seratus piring,” jelasnya. “Kadang kita tambah satu termos nasi putih kalau nasi kuningnya udah habis. Itu pun ludes, alhamdulillah.”
Dengan asumsi harga Rp12.000 per piring dan satu termos berisi sekitar 100 piring, omzet pagi hari warung ini bisa mencapai Rp4 hingga Rp5 juta setiap hari. Jumlah yang luar biasa untuk usaha rumahan yang dikelola dengan cara sederhana tapi penuh ketekunan.
“Harganya tetap kami jaga. Untuk lauk ayam, ikan kakap, atau telur, cuma Rp12.000. Kalau daging dan dendeng, Rp15.000,” ujar Ibu Haji.
Ia juga menyebut harga minuman tetap terjangkau. “Teh panas cuma Rp3.000 satu gelas besar,” katanya.
Salah satu pelanggan yang ikut antre mengatakan, “Saya hampir tiap hari ke sini. Nasinya gurih, lauknya banyak pilihan, harganya murah.”
“Kalau pagi rame sekali,” tambah seorang sopir angkutan. “Mobil parkir berjejer. Kadang rombongan bus juga mampir.”
Seorang jurnalis lokal pun mengaku sudah lama jadi pelanggan. “Sudah bertahun-tahun langganan. Rasanya tetap sama, khas Banjar, dan selalu ramai,” ujarnya.
Warung ini dikelola Ibu Haji bersama tiga hingga empat orang asisten. Meski tampak sederhana, kehangatan pelayanan dan cita rasa masakan membuat pembeli datang kembali setiap hari. (Om Anwar).
