Next Post

Pentol Hikmah Kian Diminati, Produksi Harian Tembus 1.000 Bungkus

Pemilik usaha Pentol Hikmah Siring, Noorjannah (kanan), berdiskusi dengan seorang jurnalis di depan freezer produksi yang menampilkan berbagai varian pentol ikan buatannya, Jumat 30 mei 2025. 

TANAH BUMBU, KALSMART.info – Jumat, 30 Mei 2025. Di sebuah rumah produksi sederhana yang berdiri di seberang Masjid Apung Siring Pagatan, aroma bumbu khas ikan tenggiri menyeruak kuat sejak pagi. Rumah kayu yang tampak sederhana itu menjadi pusat aktivitas usaha Pentol Hikmah, milik Ibu Noorjannah, salah satu pelaku usaha olahan ikan yang kini semakin dikenal di Tanah Bumbu.

“Kalau tahunnya, Pak, sudah lama. Lebih 10 tahun. Tapi dulu belum seramai sekarang, belum ada yang jualan, masih sepi pembeli,” ujar Ibu Noorjannah sambil mengawasi proses produksi pentol ikan yang berlangsung sejak subuh.

Usaha ini dimulai dari nol, hanya bersama dua produsen pentol lain. Kini, pentol buatan Pentol Hikmah telah menjangkau berbagai daerah, dari kios-kios lokal hingga dikirim ke luar kabupaten.

Ibu Noorjannah menjelaskan proses produksi pentol ikan di rumah usahanya kepada awak media. 

“Dulu produksinya cuma 15 adonan sehari, satu adonan itu pakai 4 kilo ikan dan 7 kilo tepung. Sekarang bisa sampai 50 sampai 70 adonan sehari,” jelasnya.

Dengan satu adonan menghasilkan sekitar 8 sampai 10 bungkus, total produksi harian bisa mencapai lebih dari 1.000 bungkus. Setiap bungkus berisi 40–50 butir pentol.

Kebutuhan bahan baku pun meningkat. Setiap hari dibutuhkan sekitar 200 kilogram daging ikan yang diolah menjadi surimi—daging ikan yang digiling halus lalu dibekukan, sebelum diolah bersama bumbu dan tepung tapioka.

Ruang produksi Pentol Hikmah dilengkapi mesin pencetak dan peralatan pengolahan daging ikan, serta boks penyimpanan untuk menjaga kualitas bahan baku dan hasil produksi.

Proses penyimpanan bahan baku dilakukan menggunakan sekitar 10 kulkas. Daging ikan dibekukan terlebih dahulu, lalu dipindahkan ke freezer sebelum diolah menjadi pentol. Penambahan bumbu dan bahan pelengkap lain menjadi kunci rasa khas yang disukai pelanggan.

Baca Juga :  KKN FPIK ULM 2025 Bantu Usaha Perikanan Desa Pendamaran Jaya Go Digital

Distribusi produk Pentol Hikmah mencakup wilayah Tanah Bumbu, Banjarbaru, hingga Hulu Sungai. Produk beku dikirim menggunakan taksi langganan. Salah satu pengecer tetapnya adalah Toko Mega di Batulicin.

Dalam proses produksinya, Ibu Noorjannah dibantu lebih dari 10 karyawan. “Empat orang di antaranya adalah janda yang harus menafkahi anak-anaknya,” cerita Ibu Noorjannah, sambil tertawa lepas, diselingi canda ringan. Tawa beliau langsung disambut gemuruh tawa para karyawan lain yang sedang bekerja di dapur dan ruang produksi. “Saya sendiri juga janda,” tambahnya dengan senyum lebar.

Para pekerja perempuan di rumah produksi Pentol Hikmah tengah membungkus pentol ikan dan mengupas bawang sebagai bagian dari proses produksi harian.

Yang perempuan bertugas membungkus pentol, mengupas bawang, menyiapkan bumbu, dan mencetak plastik. Sementara laki-laki membantu di bagian penggilingan, pencampuran, dan pengemasan produk beku.

Harga eceran satu bungkus pentol kini Rp25.000. Produk dijual dalam kondisi beku untuk menjaga kualitas, terutama untuk distribusi luar daerah.

Sebagian produk pentol ikan dari Tanah Bumbu telah mengantongi izin edar dari BPOM. Evalinda Melani Samida, dari Bidang Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, menyampaikan:

Daging ikan surimi yang telah dikemas dan disimpan dalam freezer, siap diolah menjadi pentol ikan di rumah produksi Ibu Noorjannah.”

“Kalau pentol yang sudah BPOM itu ada Humaira, Hikmah Siring, Sumber Rezeki, dan Rindu Alam. Yang tiga itu berada di sekitar Pagatan. Kalau Sumber Rezeki, itu di daerah Simpang Empat.”

Kepala Bidang Pengolahan Hasil Perikanan, Abdul Gafur Aryasi, menambahkan bahwa sertifikasi seperti BPOM menjadi bagian penting untuk peningkatan kualitas dan daya saing produk olahan hasil perikanan lokal.

“BPOM ini bukan cuma legalitas, tapi juga bukti bahwa produk olahan kita bisa bersaing dan dipercaya oleh pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Baca Juga :  Kisah Pentol Ikan Pagatan: Dulu Diremehkan, Kini Jadi Primadona
Ibu Noorjannah, pemilik Pentol Hikmah, menceritakan perjalanan usahanya yang memberdayakan janda kepada media.

Meski rumah produksinya masih sederhana, berdinding kayu dan tanpa papan nama mencolok, usaha ini telah memberdayakan warga sekitar dan menjadi sumber penghidupan yang stabil. Bagi Ibu Noorjannah bisnis ini jalan keberkahan.

“Alhamdulillah, yang penting lancar. Bos lancar, anak buah lancar,” tutupnya. (Om An)

Avatar photo

Redaksi

Related posts

Newsletter

Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan informasi berita terbaru kami.

Loading

banner kalimantansmartinfo
Iklan Berita (1)
banner kalimantansmart

Recent News